Kasus gigi berjejal dialami oleh banyak orang, dan tidak sedikit yang terganggu dengan kondisi tersebut karena mengganggu estetika senyuman, membuat makanan sering terselip, mudah terbentuk lubang dan karang gigi, gangguan pengunyahan, hingga gangguan sendi rahang. Perawatan orthodonti pun sudah mulai umum diketahui masyarakat sebagai solusi untuk meratakan gigi berjejal tersebut. Berikut beberapa fakta penting seputar perawatan orthodonti.
Kasus gigi berjejal bermacam-macam tingkat kesulitannya, bahkan bisa menyebabkan gigi tidak dapat berfungsi optimal untuk pengunyahan (maloklusi). Penyebab maloklusi juga tergantung pada kelainan yang terjadi, apakah hanya pada gigi geligi, atau sudah melibatkan kelainan tulang rahang (skeletal) atau kombinasi keduanya. Hal ini menyebabkan perawatan orthodonti bermacam-macam kompleksitasnya.2
Berdasarkan jenis alat yang digunakan, perawatan orthodonti dibagi menjadi perawtaan yang menggunakan alat orthodonti lepasan dan alat orthodonti cekat.2
Alat orthodonti lepasan
Alat orthodonti yang digunakan untuk meratakan gigi adalah alat orthodonti yang bisa dilepas pasang oleh pasien. Secara umum, alat orthodonti ini digunakan untuk pergerakan gigi yang sederhana dan paling baik digunakan pada usia tumbuh kembang anak-anak. Alat ini membutuhkan kepatuhan pasien dalam memakai alat orthodonti dan kontrol berkala ke dokter gigi.2
Contoh alat orthodonti lepasan
Sumber : https://ennisbraces.com/removable-appliance/
Alat orthodonti cekat
Alat ini menempel pada mahkota gigi dan tidak bisa dilepas pasang oleh pasien, hanya dokter gigi yang dapat memasang dan melepas alat orthodonti cekat ini. Alat ini dapat memberikan pergerakan gigi yang cukup kompleks utnuk menangani kasus-kasus sulit.2
Contoh alat orthodonti cekat
Sumber : http://www.dentoart.com/en/dentistry/orthodontics-fixed-orthodontic-appliances/
Kesuksesan perawatan orthodonti ada pada kerjasama antara dokter gigi dan pasien.
Perawatan orthodonti adalah kerjasama antara pasien dan dokter gigi. Dokter gigi menyediakan keahlian, rencana perawatan, dan alat orthodonti, namun kunci kesuksesan hasil perawatanya ditentukan oleh pasien itu sendiri.1
Pasien berkomitmen untuk mengikuti instruksi dari dokter gigi dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut (sikat gigi dan flossing), memerhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, menggunakan elastic (jika diperlukan), dan paling penting adalah pasien harus berkomitmen dengan jadwal kontrol berkala dengan dokter gigi. Gigi geligi dan rahang dapat bergerak pada arah yang benar hanya jika pasien ikut aktif dalam perawatan tersebut.1
Perawatan orthodontic dapat menyebabkan bercak putih pada gigi setelah perawatan, namun dapat dicegah.
Ketika memakai alat orthodonti, pasien dituntut untuk membersihkan gigi lebih ekstra dan memerhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Hal itu semata-mata untuk melindungi gigi dari sisa makanan yang terjebak pada alat orthodonti yang dapat menimbulkan lubang pada gigi. Bercak putih yang terbentuk setelah pemakaian alat orthodontic adalah bercak yang disebabkan karena demineralisasi struktur gigi oleh plak, yang merupakan proses awal gigi berlubang. Jika dibiarkan terus menerus, bercak putih tersebut dapat berubah menjadi lubang pada gigi.4
Yang harus pasien ketahui, bercak putih tersebut bisa dicegah dengan cara :4
1. Menyikat gigi : Lakukan sesuai dengan rekomendasi dokter gigi anda, termasuk setelah makan meskipun berada di sekolah, tempat kerja, atau di rumah. Menyikat gigi dapat dibantu dengan sikat gigi interdental untuk membersihkan bagian yang sulit dijangkau dengan sikat gigi biasa.
2. Flossing / pembersihan menggunakan benang gigi : dilakukan paling tidak satu kali sehari
3. Menjauhi atau membatasi makanan dan minuman yang mengandung asam (soda, air berkarbonasi, teh manis, minuman isotonic, dll) selama durasi perawatan.
4. Kontrol ke dokter gigi umum paling tidak empat sampai enam bulan sekali (atau lebih sering jika direkomendasikan) untuk memeriksa kondisi kebersihan gigi geligi.
Bercak putih setelah perawatan orthodonti
Sumber : https://www.kvobraces.com/blog/2016/07/what-are-these-white-spots-on-my-teeth
Plak yang menumpuk pada braces yang akan menyebabkan bercak putih setelah perawatan orthodonti
Sumber : https://askanorthodontist.com/braces/how-do-you-treat-white-spots-after-braces/
Flossing / membersihkan gigi dengan benang gigi
Sumber : https://www.kvobraces.com/blog/2016/07/what-are-these-white-spots-on-my-teeth
Membersihkan gigi dengan sikat gigi interdental
Sumber : https://www.deardoctor.com/images/website-content/brushing-and-flossing-with-braces/interdental-toothbrush.jpg
Retainer bersifat wajib digunakan setelah perawatan
Proses meratakan gigi hanya merupakan setengah perjalanan, setengahnya lagi adalah mempertahankan gigi tersebut tetap berada pada posisi ideal yang telah dicapai setelah perawatan, maka dari itu pemakaian retainer setelah perawatan gigi bersifat wajib. Hal ini disebabkan karena perubahan posisi gigi terjadi secara natural dan seumur hidup oleh karena pergerakan dari gigi dan rahang, untuk menjaga agar gigi tersebut tidak kembali ke posisi awalnya maka diperlukan memakai alat yang disebut dengan retainer.5
Secara umum, terdapat dua jenis retainer yaitu removable (dapat dilepas pasang oleh pasien) dan fixed (dipasang dan dilepas oleh dokter gigi).5
Removable retainer – clear retainers
Removable retainer – wire retainers
Fixed retainer
Sumber :
Orthodontic Retention
https://www.theorthodonticclinic.co.uk/retainers
Anak-anak tidak perlu menunggu semua gigi permanennya lengkap untuk datang ke spesialis orthodonti
Pada saat umur anak 6 tahun, semua bagian tubuhnya bertumbuh, termasuk tulang rahang dan wajah. Gigi permanen pertama juga mulai muncul pada umur tersebut. Gigi susu anak kemungkinan sudah mengalami berbagai macam kondisi. Jika terdapat gigi susu yang tanggal sebelum waktunya, maka hal tersebut dapat menjadi sinyal masalah dalam susunan gigi geligi permanen yang akan datang. Terlebih jika anak memiliki kebiasaan buruk seperti menghisap ibu jari, menjulur-julurkan lidah, menggigit-gigit jari, bernapas melewati mulut, dll, hal tersebut dapat menyebabkan anak memiliki gangguan dalam pengunyahan, berbicara, estetika, dll.6
Jika anda melihat anak anda memiliki kondisi diatas, maka segeralah datang ke dokter gigi spesialis orthodonti untuk memperbaiki kondisi tersebut, biasanya dokter gigi spesialis orthodonti akan mendapatkan rujukan dari dokter gigi umum atau dokter gigi spesialis anak.6
Sekian pembahasan mengenai fakta—fakta penting seputar orthodonti. Apabila masih ada yang kurang jelas silahkan konsultasikan lebih lanjut masalah kesehatan gigi anda di MHDC Clinic dan Medikids Clinic terdekat yaa. Terima kasih semoga bermanfaat. Gigi sehat, senyum indah!
Artikel ditulis oleh: drg. Natasya Hillary dan drg. Laila Novpriati
Referensi
1. 7 Facts About Orthodontics
Sumber : https://www.aaoinfo.org/blog/7-facts-about-orthodontics/
2. Orthodontics. Part % : Appliance choices
Sumber : https://www.nature.com/articles/4810872
3. Identifikasi Perawatan Orthodontik spesialistik dan Umum
Sumber ; https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/view/8193/6356
4. Will Orthodontic Treatment Cause White Marks on My Teeth?
Sumber : https://www.aaoinfo.org/blog/will-treatment-cause-white-marks-on-teeth//
5. Will I need to wear retainers after treatment?
Sumber : https://www.aaoinfo.org/blog/will-i-need-to-wear-retainers//
6. Does my child need to wait untul they have all of their permanent teeth to see an orthodontist?
Sumber : https://www.aaoinfo.org/blog/does-my-child-need-to-wait-to-see-an-orthodontist//
Dokter Karin adalah sapaan akrab beliau. Dokter Karin menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia tahun 2009. Dua tahun setelahnya, tahun 2011 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi dari Universitas yang sama. Gelar Spesialis Prostodonti (S2) beliau peroleh dari Universitas Indonesia tahun 2017.
drg. Astrid Dewi Nastiti merupakan salah satu owner MHDC Group dengan latar belakang pendidikan kedokteran gigi. Drg. Astrid, begitulah beliau kerap disapa, menamatkan pendidikan kedokteran di FKG Universitas Indonesia pada tahun 2008. Beliau memiliki sebuah kutipan menarik yang dikutip dari Maya Angelou, nothing will work unless you do.
Drg. Mitha, begitulah beliau kerap disapa. Memiliki nama lengkap drg. Efrina Ayudyah Paramitha, Sp. Ort. Merupakan salah satu owner dari MHDC Group. Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dengan spesialisasi Ortthodonti.
Saat menempuh pendidikan, drg. Mitha aktif sebagai Bendahara di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Setelah lulus dan mendapatkan gelar dokter gigi spesialis, beliau tercatat sebagai anggota PDGI Jaksel dan IKORTI KOMDA JAYA.
Tidak hanya aktif berorganisasi, drg. Mitha juga memiliki prestasi yang membanggakan, diantaranya adalah lulus dengan predikat Cum Laude, peraih IPK tertinggi wisuda program profesi semester gasal, dan Juara 1 Dentsmart Competition pada tahun 2009. Kutipan favorit yang menginspirasi dari beliau adalah dream big and work smart.
Dokter Rani, begitulah beliau kerap disapa. Memulai karir di dunia kedokteran gigi sejak tahun 1999. Beliau adalah lulusan Universitas Indonesia (UI), mulai dari S1 & Profesi Kedokteran Gigi FKG UI (1994-1999); S2 Spesialis Konservasi Gigi FKG UI (2000-2003); S3 Program Doktor Konservasi Gigi FKG UI (2001-2007).
Selama menempuh Pendidikan, Dokter Rani mendapat berbagai penghargaan. Beliau adalah Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Utama UI pada tahun 1998 – 1999. Saat menyelesaikan program spesialis konservasi gigi pada tahun 2002 – 2003, Dokter Rani mendapatkan beberapa penghargaan di bidang “Case Report” dari IAIN Soeria Soemantri Unilever Case Report Award dan KPPIKG case report award.
Komitmen beliau untuk menekuni bidang Pendidikan membawanya terus melanjutkan ke jenjang doktoral. Langkah awal ini diambil dengan riset menjadi staf pengajar muda selama 8 tahun di Dept. Ilmu Konservasi Gigi FKG UI. Predikat “CUMLAUDE” dan penghargaan lulusan terbaik program dokter tahun ajaran 2010 menjadi buah perjuangan yang membanggakan.
Pengalaman dalam bidang ilmu konservasi gigi juga semakin berkembang seiring dengan rutinnya beliau menjadi pembicara di berbagai seminar baik di dalam maupun luar negeri. Kini, Dokter Rani terpilih menjadi salah satu tim trainer yang telah tersertifikasi oleh Dentsply Academy. Dengan profil pendiri seperti Dokter Rani, MHDC semakin menunjukan komitmennya memberikan pelayan kesehatan yang prima dengan bantuan tenaga medis yang profesional dan memiliki kapabilitas tinggi.
Dokter Dian begitulah beliau kerap disapa. Beliau adalah Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi (S1) Universitas Indonesia tahun 2012. Pendidikan Profesi berhasil beliau peroleh pada tahun 2014 dari Universitas Indonesia.
Dokter Hasti, begitulah beliau kerap disapa. Dokter Hasti menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia pada tahun 2012. Tahun 2014 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama. Tahun 2019 beliau memperoleh gelar Spesialis Konservasi Gigi (S2) dari Universitas Indonesia
Drg. Peni Chitrawaty, Sp.KG merupakan salah owner MHDC Group
dengan latar belakang Spesialis Konservasi Gigi. Gelar tersebut beliau
dapatkan setelah menyelesaikan studi di Universitas Indonesia pada
tahun 2008 dan Fakultas Kedokteran Gigi Prof. DR. Moestopo (B).
Dokter yang kerap disapa drg. Peni ini juga aktif sebagai pembicara di
berbagai forum seminar baik yang di adakan di dalam negeri maupun
luar negeri. Ibu dengan dua anak ini disamping profesinya sebagai
dokter gigi, juga memiliki hobi untuk berpose di depan kamera atau
modelling. Hobinya tersebut menghasilkan karya yang bagus layaknya
foto model profesional.
Drg. Ninung, begitulah beliau kerap disapa. Sebagai salah satu owner
dari MHDC Group. drg. Ninung juga memiliki profil yang kompeten.
Saat menempuh Pendidikan kedokteran gigi di Universitas Indonesia,
drg. Ninung mendapatkan predikat lulusan terbaik kedua profesi Dokter
Gigi Pada tahun 2006.
Pada tahun 2013 drg. Ninung berhasil menyelesaikan studinya di
Spesialis Bedah Mulut di kampus yang sama, yakni Universitas
Indonesia. Saat ini di samping aktifitasnya sebagai dokter gigi,
drg.Ninung juga tercatat sebagai dosen tamu di Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Prof. DR. Moestopo (B).
Drg. Ninung sampai saat ini juga aktif menjadi pembicara di berbagai
forum nasional. Beliau menjabat sebagai sekretaris II PP PABMI
(Pengurus Pusat Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia) dari kurun
waktu 2014-2020. Drg. Ninung juga menjabat sebagai Bendahara
Pengurus Wilayah Jaya Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial
Indonesia periode 2019 – 2021.
Keep your eyes on the stars and your feet on the ground, begitulah
kutipan favorit dari drg, Ninung, semoga menginspirasi untuk semua
untuk tetap rendah hati dan optimis.
Dokter Robby, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun 2007. Tiga tahun berselang, tahun 2009 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama dan sedang menyelesaikan Spesialis Gigi Anak
Drg.Henny O. Danan, Sp.KGA, MPH biasa dipanggil dengan sapaan drg. Henny. Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti tahun 2007. rg. Henny mendapatkan gelar Spesialis Kesehatan Gigi Anak pada tahun 2011 di Universitas Indonesia.
Drg. Henny memiliki komitmen yang tinggi terhadap Pendidikan. Komitmen tersebut beliau buktikan dengan meraih gelar MPH atau Magister of Public Health di Universitas Gadjah Mada. Aktifitasnya selain sebagai dokter gigi, beliau juga kerap diundang untuk mengisi forum seminar nasional. Drg. Henny juga tercatat sebagai koordinator Poli Gigi di RSIA Kemang Medical Care Jakarta. Beliau juga salah satu pemilik dari Medikids, brand Klinik Gigi untuk Anak by MHDC Group.
Dokter Tri begitulah beliau kerap disapa. Beliau menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia tahun 2002. Dua tahun berselang, beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama. Tahun 2015 beliau memperoleh Gelar Spesialis Ortodonti (S2) dari Universitas Indonesia.
Dokter Amiroh atau Dokter Ami begitulah beliau kerap disapa. Merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun lulus 2016. Dua tahun berselang, yakni tahun 2018 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesinya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Muna Ali, Sp. KG, beliau merupakan CEO dan Founder dari MHDC (Mulia Health and Dental Care) Group. Selama 10 tahun kepemimpinan beliau, MHDC berkembang pesat dan kini telah memiliki 11 cabang di area strategis di JABODETABEK. Keberhasilan beliau memimpin tak lepas dari latar belakang dan kiprahnya di bidang kedokteran gigi. Menamatkan Pendidikan Spesialis Konservasi Gigi di Universitas Indonesia pada tahun 2008, Dokter Muna Ali, Sp.KG mendapatkan gelar lulusan tercepat dan terbaik pada tahun ajaran tersebut.
Karir dan prestasi beliau di bidang kedokteran gigi cukup membanggakan dengan mewakili Indonesia dan menjadi juara di Case Report Award yang dilaksanakan di Malaysia. Kini, dengan title International Certified Trainer, Dokter Muna Ali, Sp.KG focus menjadi tenaga klinis dan pembicara di berbagai seminar di dalam dan luar negeri. Berkat kolaborasinya dengan founder dan BOD, kini MHDC semakin berkembang dan siap memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna dengan bantuan tenaga medis yang profesional dan ramah.
Dokter Andriani begitulah beliau kerap disapa. Beliau menamatkan Pendidkan Kedokteran Gigi (S1) pada tahun 2010 di Unviersitas Indonesia. Dua tahun berselang, tahun 2012 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesinya di Universitas Indonesia. Gelar Spesialis Kedokteran Gigi Anak berhasil beliau dapatkan dari Universitas Indonesia tahun 2018.
Dokter Iges adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) Universitas Indonesia pada tahun 2004. Tiga tahun berselang, tahun 2007 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Mita adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun lulus 2005. Pendidikan Profesi beliau selesaikan dua tahun berselang, tahun 2007 di Universitas yang sama. Pada tahun 2013 beliau mengambil spesialisasi Kedokteran Gigi Anak (S2) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Febri atau Febri Ayu, begitulah beliau kerap disapa. Beliau Merupakan Lulusa Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran tahun lulus 2007. Pendidikan Profesi berhasil beliau berhasil selesaikan dua tahun berselang, tahun 2009 di Universitas Padjajaran.
Beliau kerap disapa Dokter Jennifer. Merupakan Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak. Beliau menyelesaikan studi S1 Kedokteran Gigi di FKG UI pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 menyelesaikan Pendidikan Profesi di kampus yang sama. Dokter Jennifer mendapat gelar Spesialis Kedokteran Gigi Anak (S2) pada tahun 2018 di FKG UI.
Dokter Dini, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan lulusan S1 Kedokteran Gigi FKG UI tahun lulus 2003. Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi beliau dapatkan dari FKG UI pada tahun 2005. Dokter Dini mengambil dua spesialisasi, Spesialis Konservasi Gigi (S2) Beliau peroleh pada tahun 2009 di FKG UI, sedangkan Spesialis kedua Kolegium Konservasi Gigi beliau peroleh pada tahun 2016 di universitas yang sama.
Drg. S.Y Prasidha Dewi, Sp.Pros atau yang biasa disapa dengan Dokter Dewi merupakan salah satu tamatan Pendidikan Kedokteran Gigi Spesialis Prostodonti (S2) Universitas Indonesia. Sampai saat ini beliau sudah banyak mendapatkan berbagai penghargaan dari berbagai seminar.
Dokter Anis, begitulah beliau kerap disapa. Saat menempuh studi di FKG UGM, beliau mendapatkan penghargaan sebagai lulusan Kedokteran Gigi Termuda pada tahun 2008. Beliau menyelesaikan pendidikan Spesialis Konservasi Gigi (S2) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2011.
Dokter Mita adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Gigi Universitas Prof. DR. Moestopo tahun 2009 UI. Pendidikan Profesi beliau selesaikan tiga tahun berselang, tahun 2012 di Universitas yang sama. Pada tahun 2018 beliau mengambil spesialisasi Kedokteran dan menamatkan pendidikan dokter Gigi Spesialis Kesehatan Gigi Anak dengan Predikat Cumlaudea.
Dokter Laila, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan salah satu Dokter Gigi Umum di klinik MHDC. Dokter Laila menyelesaikan studi Kedokteran Gigi (S1) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada tahun 2014. Program Profesi Kedokteran juga beliau tempuh di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dan lulus tahun 2016.
Dokter Citra begitulah sapaan beliau. Merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) dari FKG Universitas Airlangga tahun 2008. Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi beliau dapatkan dari FKG Universitas Airlangga pada tahun 2009. Dokter Citra memperoleh gelar Spesialis Ortodonti (S2) dari FKG UI pada tahun 2014.
Dokter Alana adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Universitas Brawijaya tahun 2017. prestasinya pernah mendapatkan, National Best 10 Score UKMPPDG Batch April 2007 Best Poster IDEM 2016,1st place DSCE Dental Health Video Competition, dan 1st place OPERCULUM Dental Health Video Competition
Dokter Bella, begitulah beliau kerap disapa. Beliau menyelesaikan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di FKG UI pada tahun 2017 dan Menyelesaikan Pendidikan Profesi beliau juga selesaikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada taun 2019 Lulusan dengan predikat cumlaude
Dokter Bella, begitulah beliau kerap disapa. Beliau menyelesaikan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di FKG UI pada tahun 2017 dan Menyelesaikan Pendidikan Profesi beliau juga selesaikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada taun 2019.
Dokter Cahyanti adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun lulus 2005. Pendidikan Profesi beliau selesaikan dua tahun berselang, tahun 2007 di Universitas yang sama. Pada tahun 2018 beliau mengambil spesialisasi Kedokteran Gigi Anak (S2) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Atika sapaan akrab beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Prof.DR. Moestopo pada tahun 2012. dua tahun berselang tahun 2015 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama dan mendapatkan penghargaan predikat cum laude atas program profesi kedokteran gigi Universitas Prof.DR. Moestopo sebagai lulusan terbaik
Dokter Hasti, begitulah beliau kerap disapa. Dokter Hasti menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia pada tahun 2012. Tahun 2014 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama. Tahun 2019 beliau memperoleh gelar Spesialis Konservasi Gigi (S2) dari Universitas Indonesia
Dokter Dina, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) Universitas Indonesia tahun 2011. Dua tahun berselang tahun 2013 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama. Gelar Spesialis Periodonti (S2) berhasil beliau peroleh pada tahun 2017 di Universitas Indonesia.
Dokter Sonia begitulah beliau kerap disapa. Dokter Sonia Menyelesaikan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) pada tahun 2011 di Universitas Indonesia. Pendidikan Profesi beliau tempuh di Universitas yang sama dan lulus tahun 2013. Beliau menyelesaikan Pendidikan S2 Spesialis Prostodonti di Universitas Indonesia dan lulus tahun 2018.
Dokter Mia adalah sapaan beliau. Beliau menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) pada tahun 2013 di Universitas Indonesia. Dua tahun berselang, tahun 2015 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas Indonesia.
Dokter Ivan, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) Universitas Indonesia tahun 2016. Pada tahun 2018 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi dari Universitas Indonesia.
Dokter Rani adalah sapaan beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia tahun 2007. Tahun 2009 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas Indonesia. Gelar Spesialis Konservasi Gigi berhasil beliau dapatkan tahun 2014 dari FKG UI.
Dokter Rani adalah sapaan beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Padjajaran Bandung tahun 2005. Tahun 2008 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas Padjajaran. Gelar Spesialis Kedokteran Gigi Anak berhasil beliau dapatkan tahun 2014 dari FKG UI.
Dokter Tia begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) tahun 2012. Pada tahun 2016, beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi dari Universitas Indonesia.
Dokter Aji adalah sapaan akrab beliau. Dokter Aji menyelesaikan Pendidikan S1 Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia tahun 2011. Beliau juga menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas Indonesia dan lulus tahun 2013. Tahun 2018 beliau berhasil mendapatkan gelar Spesialis Ortodonti (S2) dari Universitas Indonesia.
Dokter Dina, begitulah beliau kerap disapa. Beliau menyelesaikan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di FKG UI pada tahun 2010 dengan predikat cumlaude. Pendidikan Profesi beliau juga selesaikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada taun 2017.
Dokter Atrya adalah sapaan akrab beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia pada tahun 2008. Beliau berhasil memperoleh gelarSpesialis Konservasi Gigi 2018
Dokter Amiroh atau Dokter Ami begitulah beliau kerap disapa. Merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun lulus 2016. Dua tahun berselang, yakni tahun 2018 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesinya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Saskia, begitulah sapaan akrab beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) pada tahun 2016 dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Pada tahun 2018 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi dari Universitas Indonesia.
Dokter Delima adalah sapaan akrab beliau. Dokter Delima merupakan Dokter Umum dan Kecantikan di MHDC Clinic. Beliau merupakan lulusan Universitas Trisakti tahun 2014 dengan bidang kedokteran umum.
Dokter Dhila, begitulah beliau kerap disapa. Merupakan Lulusan Kedokteran (S1) Universitas Islam Indonesia tahun lulus 2012. Beliau juga menempuh Pendidikan Profesi di Universitas Islam Indonesia dan lulus tahun 2014.
Jihan Kemala, M.Psi, Psi atau yang biasa disapa Bu Hanny merupakan lulusan Pendidikan S1 Psikologi Universitas Indonesia tahun lulus 2000. Gelar Magister Psikologi Pendidikan beliau peroleh dari Universitas Indonesia pada tahun 2007.
Pak Rian, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan salah satu terapis di Klinik MHDC. Beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan S1 jurusan Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia tahun 2009. Beliau tercatat sebagai Anggota Okupasi Terapis Indonesia (PP IOTI) dan menjadi pengurus pada tahun 2013-2017.
Dokter Ita adalah sapaan akrab beliau. Dokter Ita merupakan Dokter Umum di Medikids Clinic. Beliau merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Semarang tahun 2015 dan menyelesaikan profesi dokter umum di Universitas yang sama di tahun 2017
Dokter Apri adalah sapaan akrab beliau. Dokter Apri merupakan Dokter Umum di Medikids Clinic. Beliau merupakan lulusan Universitas Indonesia tahun 2016 dan menyelesaikan profesi dokter umum di Universitas yang sama di tahun 2018
Dokter lain adalah sapaan akrab beliau. Dokter Apri merupakan Dokter Umum di Medikids Clinic. Beliau merupakan lulusan Universitas Indonesia tahun 2016 dan menyelesaikan profesi dokter umum di Universitas yang sama di tahun 2018
Leave a Reply