Halo sahabat MHDC, sudah tau belum bahwa terdapat beberapa jenis bahan yang digunakan dalam menambal gigi, jenis bahan tambal yang digunakan tergantung dari kondisi gigi yang perlu ditambal. Kita coba baca lebih lanjut yuk beberapa jenis bahan tambal yang digunakan dalam kedokteran gigi.
Sebelumnya, dibahas dulu kondisi gigi yang seperti apa yang perlu ditambal?
Tambalan gigi digunakan untuk memperbaiki gigi yang berlubang dan kerusakan lain seperti patah, aus, atau kondisi gigi yang terkikis.
Gigi patah
Kerusakan gigi non karies. Sumber: https://www.carsondds.com/dental-services/common-dental-problems.html
Lalu bagaimana prosedur tambal gigi?
Dokter gigi akan membersihkan area gigi yang berlubang hingga semua jaringan karies yang mengandung bakteri terangkat, sehingga hanya menyisakan area yang bersih dan permukaannya keras. Setelah itu, dokter gigi akan menutup lubang dengan bahan tambal hingga bentuk gigi kembali seperti semula. Terakhir, tambalan akan dipoles hingga permukaannya halus dan mengkilap agar sisa makanan tidak mudah menempel pada pemukaan tambalan.
Apa saja jenis bahan tambal yang bisa dipilih?
Ketika ingin menambal gigi yang berlubang, aus, atau patah, anda sebagai pasien berhak untuk menentukan perawatan dan bahan yang digunakan untuk perawatan gigi anda, tentunya setelah konsultasi dengan dokter gigi. Dokter gigi akan memberikan pilihan perawatan yang sesuai dengan kasus gigi, tergantung seberapa luas dan dalamnya kerusakan gigi serta lokasi gigi yang akan ditambal.
Faktor pertimbangan dalam memilih bahan tambal di antaranya (1) pertimbangan kosmetik/bahan tambal yang sewarna dengan gigi, (2) perkiraan ketahanan/berapa lama tambalan dapat bertahan, dan (3) biaya yang perlu dikeluarkan.
Ada beberapa faktor mempengaruhi performa, ketahanan, dan biaya sebuah tambalan yaitu: (1) komponen dari bahan tambal, (2) dimana dan bagaimana tambalan ditempatkan, (3) tekanan kunyah yang diterima gigi, serta (4) banyaknya dan lamanya kunjungan yang dibutuhkan sampai prosedur tambal gigi selesai.
Berikut beberapa pilihan bahan tambal gigi yang umum digunakan:
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian, bahan dan teknik penambalan gigi juga berkembang salah satunya bahan yang estetis seperti porselen dan bahan plastis yang dapat meniru tampilan asli gigi. Ada beberapa jenis tambalan sewarna gigi, yaitu:
1) Resin Komposit.
Tambalan resin komposit sering juga disebut dengan tambalan sinar karena prosedurnya memerlukan penyinaran agar tambalan mengeras. Bahan komposit merupakan campuran dari resin akrilik dan partikel halus menyerupai kaca sehingga menghasilkan tambalan sewarna gigi. Tambalan komposit tahan lama dan tidak mudah patah jika diaplikasikan pada (1) area berukuran kecil hingga sedang dan (2) pada area yang menerima tekanan kunyah sedang (tidak terlalu berat). Tambalan komposit dapat digunakan untuk gigi depan maupun gigi belakang.
Warna tambalan komposit akan menyatu dengan gigi asli sehingga tidak terlihat seperti “tambalan”, biasanya dokter gigi akan menyarankan menggunakan tambalan komposit untuk gigi depan yang terlihat saat Anda senyum. Tambalan komposit hanya memerlukan 1 kali kunjungan mulai dari pembersihan gigi karies hingga penambalan. Keuntungan lainnya jika dibandingkan dengan jenis bahan tambal lain, jaringan gigi Anda yang sehat hanya akan dibuang sedikit. Namun tambalan komposit juga memiliki kekurangan, walaupun dapat selesai hanya dalam 1 kunjungan, prosedurnya cukup lama karena setelah gigi dibersihkan dan siap untuk ditambal, akan ada beberapa lapisan tipis yang akan diaplikasikan ke gigi dan tiap lapisan tersebut akan disinar agar mengeras. Selain itu, gigi harus benar-benar kering dan bebas dari air liur. Prosedur tambalan komposit perlu dilakukan dengan lebih hati-hati dibanding bahan tambal lain. Dengan kelebihan dan tingkat kesulitan penambalannya, tambalan komposit biasanya relatif lebih mahal dibandingkan beberapa jenis bahan tambal lain seperti semen ionomer maupun tambalan berbahan logam.
Seperti sudah disebutkan, bahan komposit dan porselen dipilih untuk gigi yang memerlukan estetik seperti gigi depan. Apabila lubang pada gigi cukup besar atau areanya terkena tekanan kunyah yang berat, disarankan menggunakan bahan tambal lain.
2) Porselen (restorasi indirek)
Bahan tambal sewarna gigi ada pula yang dinamakan tambalan/restorasi indirek yang memerlukan setidaknya 2 kali kunjungan karena perlu proses pembuatan di laboratorium baru kemudian dipasang ke area gigi berlubang yang sudah bersih dan sudah dibentuk sedemikian rupa agar dapat dipasangkan restorasi indirek tersebut. Restorasi indirek bisa berupa inlay, onlay, dan mahkota jaket. Bahan yang bisa digunakan untuk restorasi indirek yaitu komposit, porselen, dan logam.
Perbedaan inlay, onlay, mahkota jaket. (Sumber: http://www.besslerkang.com/inlays-onlays)
Restorasi indirek biasanya digunakan pada kasus gigi yang kerusakannya luas, bisa disebabkan oleh karies, aus/terkikis, atau patah. Sebagai gambaran, inlay dan onlay komposit biasanya digunakan untuk gigi belakang yang mendapat tekanan kunyah berat namun juga memerlukan estetik.
3) Semen ionomer. Tambalan ionomer (glass ionomer cement) adalah bahan sewarna gigi yang terbuat dari campuran bubuk kaca/silica yang mengandung fluoride dan cairan asam organik yang membentuk tambalan yang solid dan mampu melepaskan fluoride sehingga bisa mencegah terjadinya karies baru. Tambalan ionomer biasanya digunakan untuk (1) tambalan di area dekat gusi atau di bawah gusi dan (2) pada anak-anak karena prosedurnya lebih cepat dan mudah dibanding jenis tambalan lain. Kekurangan bahan ini yaitu lebih rapuh dibanding bahan lain dan lebih mudah aus/terkikis/pecah.
4) Modifikasi komposit-ionomer
Untuk menggabungkan keunggulan antara bahan komposit dan bahan ionomer, penelitian dan teknologi sudah menghasilkan bahan tambal jenis lain yang mengombinasikan kedua bahan tersebut yaitu:
Apa itu “tambalan sementara”?
Tambalan sementara biasanya digunakan pada:
Seperti namanya, tambalan sementara hanya digunakan untuk sementara, tidak dapat digunakan sebagai tambalan final atau tambalan permanen. Tambalan sementara hanya dapat bertahan paling lama sekitar 1 bulan. Tambalan sementara sifatnya “berpori-pori” sehingga mudah lepas, terkikis, dan tidak dapat melindungi jaringan di bawahnya dengan maksimal. Apabila tambalan sementara dibiarkan terus menerus dan tidak segera diganti dengan tambalan permanen, maka gigi bisa terkena infeksi kembali seperti sebelum dibersihkan oleh dokter gigi atau mungkin terjadi hal lain yang tidak diinginkan.
Bagaimana cara merawat gigi yang sudah ditambal?
Nah demikian penjelasannya ya sahabat MHDC, bila ada hal yang perlu dikonsultasikan lebih lanjut, silahkan berkonsultasi dengan tim dokter gigi di klinik MHDC atau klinik Medikids terdekat yaa. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Artikel ditulis oleh drg. Nadia Fadila Irfani dan drg. Laila Novpriati
REFERENSI:
Tooth-colored fillings. From “For the Dental Patients”. Journal of the American Dental Association. 2002 August Vol.133 p.1143
When a filling needs to be replaced. From “For the Dental Patients”. Journal of the American Dental Association. 2005 July Vol.136 p.1062
Dental Filling Options. 2019. Mouth Healthy by the American Dental Association. From https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/d/dental-filling-options
Dental Fillings. WebMD. From https://www.webmd.com/oral-health/guide/dental-health-fillings#1
Dokter Karin adalah sapaan akrab beliau. Dokter Karin menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia tahun 2009. Dua tahun setelahnya, tahun 2011 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi dari Universitas yang sama. Gelar Spesialis Prostodonti (S2) beliau peroleh dari Universitas Indonesia tahun 2017.
drg. Astrid Dewi Nastiti merupakan salah satu owner MHDC Group dengan latar belakang pendidikan kedokteran gigi. Drg. Astrid, begitulah beliau kerap disapa, menamatkan pendidikan kedokteran di FKG Universitas Indonesia pada tahun 2008. Beliau memiliki sebuah kutipan menarik yang dikutip dari Maya Angelou, nothing will work unless you do.
Drg. Mitha, begitulah beliau kerap disapa. Memiliki nama lengkap drg. Efrina Ayudyah Paramitha, Sp. Ort. Merupakan salah satu owner dari MHDC Group. Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dengan spesialisasi Ortthodonti.
Saat menempuh pendidikan, drg. Mitha aktif sebagai Bendahara di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Setelah lulus dan mendapatkan gelar dokter gigi spesialis, beliau tercatat sebagai anggota PDGI Jaksel dan IKORTI KOMDA JAYA.
Tidak hanya aktif berorganisasi, drg. Mitha juga memiliki prestasi yang membanggakan, diantaranya adalah lulus dengan predikat Cum Laude, peraih IPK tertinggi wisuda program profesi semester gasal, dan Juara 1 Dentsmart Competition pada tahun 2009. Kutipan favorit yang menginspirasi dari beliau adalah dream big and work smart.
Dokter Rani, begitulah beliau kerap disapa. Memulai karir di dunia kedokteran gigi sejak tahun 1999. Beliau adalah lulusan Universitas Indonesia (UI), mulai dari S1 & Profesi Kedokteran Gigi FKG UI (1994-1999); S2 Spesialis Konservasi Gigi FKG UI (2000-2003); S3 Program Doktor Konservasi Gigi FKG UI (2001-2007).
Selama menempuh Pendidikan, Dokter Rani mendapat berbagai penghargaan. Beliau adalah Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Utama UI pada tahun 1998 – 1999. Saat menyelesaikan program spesialis konservasi gigi pada tahun 2002 – 2003, Dokter Rani mendapatkan beberapa penghargaan di bidang “Case Report” dari IAIN Soeria Soemantri Unilever Case Report Award dan KPPIKG case report award.
Komitmen beliau untuk menekuni bidang Pendidikan membawanya terus melanjutkan ke jenjang doktoral. Langkah awal ini diambil dengan riset menjadi staf pengajar muda selama 8 tahun di Dept. Ilmu Konservasi Gigi FKG UI. Predikat “CUMLAUDE” dan penghargaan lulusan terbaik program dokter tahun ajaran 2010 menjadi buah perjuangan yang membanggakan.
Pengalaman dalam bidang ilmu konservasi gigi juga semakin berkembang seiring dengan rutinnya beliau menjadi pembicara di berbagai seminar baik di dalam maupun luar negeri. Kini, Dokter Rani terpilih menjadi salah satu tim trainer yang telah tersertifikasi oleh Dentsply Academy. Dengan profil pendiri seperti Dokter Rani, MHDC semakin menunjukan komitmennya memberikan pelayan kesehatan yang prima dengan bantuan tenaga medis yang profesional dan memiliki kapabilitas tinggi.
Dokter Dian begitulah beliau kerap disapa. Beliau adalah Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi (S1) Universitas Indonesia tahun 2012. Pendidikan Profesi berhasil beliau peroleh pada tahun 2014 dari Universitas Indonesia.
Dokter Hasti, begitulah beliau kerap disapa. Dokter Hasti menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia pada tahun 2012. Tahun 2014 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama. Tahun 2019 beliau memperoleh gelar Spesialis Konservasi Gigi (S2) dari Universitas Indonesia
Drg. Peni Chitrawaty, Sp.KG merupakan salah owner MHDC Group
dengan latar belakang Spesialis Konservasi Gigi. Gelar tersebut beliau
dapatkan setelah menyelesaikan studi di Universitas Indonesia pada
tahun 2008 dan Fakultas Kedokteran Gigi Prof. DR. Moestopo (B).
Dokter yang kerap disapa drg. Peni ini juga aktif sebagai pembicara di
berbagai forum seminar baik yang di adakan di dalam negeri maupun
luar negeri. Ibu dengan dua anak ini disamping profesinya sebagai
dokter gigi, juga memiliki hobi untuk berpose di depan kamera atau
modelling. Hobinya tersebut menghasilkan karya yang bagus layaknya
foto model profesional.
Drg. Ninung, begitulah beliau kerap disapa. Sebagai salah satu owner
dari MHDC Group. drg. Ninung juga memiliki profil yang kompeten.
Saat menempuh Pendidikan kedokteran gigi di Universitas Indonesia,
drg. Ninung mendapatkan predikat lulusan terbaik kedua profesi Dokter
Gigi Pada tahun 2006.
Pada tahun 2013 drg. Ninung berhasil menyelesaikan studinya di
Spesialis Bedah Mulut di kampus yang sama, yakni Universitas
Indonesia. Saat ini di samping aktifitasnya sebagai dokter gigi,
drg.Ninung juga tercatat sebagai dosen tamu di Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Prof. DR. Moestopo (B).
Drg. Ninung sampai saat ini juga aktif menjadi pembicara di berbagai
forum nasional. Beliau menjabat sebagai sekretaris II PP PABMI
(Pengurus Pusat Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia) dari kurun
waktu 2014-2020. Drg. Ninung juga menjabat sebagai Bendahara
Pengurus Wilayah Jaya Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial
Indonesia periode 2019 – 2021.
Keep your eyes on the stars and your feet on the ground, begitulah
kutipan favorit dari drg, Ninung, semoga menginspirasi untuk semua
untuk tetap rendah hati dan optimis.
Dokter Robby, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun 2007. Tiga tahun berselang, tahun 2009 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama dan sedang menyelesaikan Spesialis Gigi Anak
Drg.Henny O. Danan, Sp.KGA, MPH biasa dipanggil dengan sapaan drg. Henny. Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti tahun 2007. rg. Henny mendapatkan gelar Spesialis Kesehatan Gigi Anak pada tahun 2011 di Universitas Indonesia.
Drg. Henny memiliki komitmen yang tinggi terhadap Pendidikan. Komitmen tersebut beliau buktikan dengan meraih gelar MPH atau Magister of Public Health di Universitas Gadjah Mada. Aktifitasnya selain sebagai dokter gigi, beliau juga kerap diundang untuk mengisi forum seminar nasional. Drg. Henny juga tercatat sebagai koordinator Poli Gigi di RSIA Kemang Medical Care Jakarta. Beliau juga salah satu pemilik dari Medikids, brand Klinik Gigi untuk Anak by MHDC Group.
Dokter Tri begitulah beliau kerap disapa. Beliau menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia tahun 2002. Dua tahun berselang, beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama. Tahun 2015 beliau memperoleh Gelar Spesialis Ortodonti (S2) dari Universitas Indonesia.
Dokter Amiroh atau Dokter Ami begitulah beliau kerap disapa. Merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun lulus 2016. Dua tahun berselang, yakni tahun 2018 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesinya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Muna Ali, Sp. KG, beliau merupakan CEO dan Founder dari MHDC (Mulia Health and Dental Care) Group. Selama 10 tahun kepemimpinan beliau, MHDC berkembang pesat dan kini telah memiliki 11 cabang di area strategis di JABODETABEK. Keberhasilan beliau memimpin tak lepas dari latar belakang dan kiprahnya di bidang kedokteran gigi. Menamatkan Pendidikan Spesialis Konservasi Gigi di Universitas Indonesia pada tahun 2008, Dokter Muna Ali, Sp.KG mendapatkan gelar lulusan tercepat dan terbaik pada tahun ajaran tersebut.
Karir dan prestasi beliau di bidang kedokteran gigi cukup membanggakan dengan mewakili Indonesia dan menjadi juara di Case Report Award yang dilaksanakan di Malaysia. Kini, dengan title International Certified Trainer, Dokter Muna Ali, Sp.KG focus menjadi tenaga klinis dan pembicara di berbagai seminar di dalam dan luar negeri. Berkat kolaborasinya dengan founder dan BOD, kini MHDC semakin berkembang dan siap memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna dengan bantuan tenaga medis yang profesional dan ramah.
Dokter Andriani begitulah beliau kerap disapa. Beliau menamatkan Pendidkan Kedokteran Gigi (S1) pada tahun 2010 di Unviersitas Indonesia. Dua tahun berselang, tahun 2012 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesinya di Universitas Indonesia. Gelar Spesialis Kedokteran Gigi Anak berhasil beliau dapatkan dari Universitas Indonesia tahun 2018.
Dokter Iges adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) Universitas Indonesia pada tahun 2004. Tiga tahun berselang, tahun 2007 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Mita adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun lulus 2005. Pendidikan Profesi beliau selesaikan dua tahun berselang, tahun 2007 di Universitas yang sama. Pada tahun 2013 beliau mengambil spesialisasi Kedokteran Gigi Anak (S2) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Febri atau Febri Ayu, begitulah beliau kerap disapa. Beliau Merupakan Lulusa Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran tahun lulus 2007. Pendidikan Profesi berhasil beliau berhasil selesaikan dua tahun berselang, tahun 2009 di Universitas Padjajaran.
Beliau kerap disapa Dokter Jennifer. Merupakan Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak. Beliau menyelesaikan studi S1 Kedokteran Gigi di FKG UI pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 menyelesaikan Pendidikan Profesi di kampus yang sama. Dokter Jennifer mendapat gelar Spesialis Kedokteran Gigi Anak (S2) pada tahun 2018 di FKG UI.
Dokter Dini, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan lulusan S1 Kedokteran Gigi FKG UI tahun lulus 2003. Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi beliau dapatkan dari FKG UI pada tahun 2005. Dokter Dini mengambil dua spesialisasi, Spesialis Konservasi Gigi (S2) Beliau peroleh pada tahun 2009 di FKG UI, sedangkan Spesialis kedua Kolegium Konservasi Gigi beliau peroleh pada tahun 2016 di universitas yang sama.
Drg. S.Y Prasidha Dewi, Sp.Pros atau yang biasa disapa dengan Dokter Dewi merupakan salah satu tamatan Pendidikan Kedokteran Gigi Spesialis Prostodonti (S2) Universitas Indonesia. Sampai saat ini beliau sudah banyak mendapatkan berbagai penghargaan dari berbagai seminar.
Dokter Anis, begitulah beliau kerap disapa. Saat menempuh studi di FKG UGM, beliau mendapatkan penghargaan sebagai lulusan Kedokteran Gigi Termuda pada tahun 2008. Beliau menyelesaikan pendidikan Spesialis Konservasi Gigi (S2) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2011.
Dokter Mita adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Gigi Universitas Prof. DR. Moestopo tahun 2009 UI. Pendidikan Profesi beliau selesaikan tiga tahun berselang, tahun 2012 di Universitas yang sama. Pada tahun 2018 beliau mengambil spesialisasi Kedokteran dan menamatkan pendidikan dokter Gigi Spesialis Kesehatan Gigi Anak dengan Predikat Cumlaudea.
Dokter Laila, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan salah satu Dokter Gigi Umum di klinik MHDC. Dokter Laila menyelesaikan studi Kedokteran Gigi (S1) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada tahun 2014. Program Profesi Kedokteran juga beliau tempuh di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dan lulus tahun 2016.
Dokter Citra begitulah sapaan beliau. Merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) dari FKG Universitas Airlangga tahun 2008. Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi beliau dapatkan dari FKG Universitas Airlangga pada tahun 2009. Dokter Citra memperoleh gelar Spesialis Ortodonti (S2) dari FKG UI pada tahun 2014.
Dokter Alana adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Universitas Brawijaya tahun 2017. prestasinya pernah mendapatkan, National Best 10 Score UKMPPDG Batch April 2007 Best Poster IDEM 2016,1st place DSCE Dental Health Video Competition, dan 1st place OPERCULUM Dental Health Video Competition
Dokter Bella, begitulah beliau kerap disapa. Beliau menyelesaikan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di FKG UI pada tahun 2017 dan Menyelesaikan Pendidikan Profesi beliau juga selesaikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada taun 2019 Lulusan dengan predikat cumlaude
Dokter Bella, begitulah beliau kerap disapa. Beliau menyelesaikan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di FKG UI pada tahun 2017 dan Menyelesaikan Pendidikan Profesi beliau juga selesaikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada taun 2019.
Dokter Cahyanti adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun lulus 2005. Pendidikan Profesi beliau selesaikan dua tahun berselang, tahun 2007 di Universitas yang sama. Pada tahun 2018 beliau mengambil spesialisasi Kedokteran Gigi Anak (S2) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Atika sapaan akrab beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Prof.DR. Moestopo pada tahun 2012. dua tahun berselang tahun 2015 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama dan mendapatkan penghargaan predikat cum laude atas program profesi kedokteran gigi Universitas Prof.DR. Moestopo sebagai lulusan terbaik
Dokter Hasti, begitulah beliau kerap disapa. Dokter Hasti menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia pada tahun 2012. Tahun 2014 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama. Tahun 2019 beliau memperoleh gelar Spesialis Konservasi Gigi (S2) dari Universitas Indonesia
Dokter Dina, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) Universitas Indonesia tahun 2011. Dua tahun berselang tahun 2013 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama. Gelar Spesialis Periodonti (S2) berhasil beliau peroleh pada tahun 2017 di Universitas Indonesia.
Dokter Sonia begitulah beliau kerap disapa. Dokter Sonia Menyelesaikan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) pada tahun 2011 di Universitas Indonesia. Pendidikan Profesi beliau tempuh di Universitas yang sama dan lulus tahun 2013. Beliau menyelesaikan Pendidikan S2 Spesialis Prostodonti di Universitas Indonesia dan lulus tahun 2018.
Dokter Mia adalah sapaan beliau. Beliau menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) pada tahun 2013 di Universitas Indonesia. Dua tahun berselang, tahun 2015 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas Indonesia.
Dokter Ivan, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) Universitas Indonesia tahun 2016. Pada tahun 2018 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi dari Universitas Indonesia.
Dokter Rani adalah sapaan beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia tahun 2007. Tahun 2009 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas Indonesia. Gelar Spesialis Konservasi Gigi berhasil beliau dapatkan tahun 2014 dari FKG UI.
Dokter Rani adalah sapaan beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Padjajaran Bandung tahun 2005. Tahun 2008 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas Padjajaran. Gelar Spesialis Kedokteran Gigi Anak berhasil beliau dapatkan tahun 2014 dari FKG UI.
Dokter Tia begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) tahun 2012. Pada tahun 2016, beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi dari Universitas Indonesia.
Dokter Aji adalah sapaan akrab beliau. Dokter Aji menyelesaikan Pendidikan S1 Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia tahun 2011. Beliau juga menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas Indonesia dan lulus tahun 2013. Tahun 2018 beliau berhasil mendapatkan gelar Spesialis Ortodonti (S2) dari Universitas Indonesia.
Dokter Dina, begitulah beliau kerap disapa. Beliau menyelesaikan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di FKG UI pada tahun 2010 dengan predikat cumlaude. Pendidikan Profesi beliau juga selesaikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada taun 2017.
Dokter Atrya adalah sapaan akrab beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia pada tahun 2008. Beliau berhasil memperoleh gelarSpesialis Konservasi Gigi 2018
Dokter Amiroh atau Dokter Ami begitulah beliau kerap disapa. Merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun lulus 2016. Dua tahun berselang, yakni tahun 2018 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesinya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Saskia, begitulah sapaan akrab beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) pada tahun 2016 dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Pada tahun 2018 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi dari Universitas Indonesia.
Dokter Delima adalah sapaan akrab beliau. Dokter Delima merupakan Dokter Umum dan Kecantikan di MHDC Clinic. Beliau merupakan lulusan Universitas Trisakti tahun 2014 dengan bidang kedokteran umum.
Dokter Dhila, begitulah beliau kerap disapa. Merupakan Lulusan Kedokteran (S1) Universitas Islam Indonesia tahun lulus 2012. Beliau juga menempuh Pendidikan Profesi di Universitas Islam Indonesia dan lulus tahun 2014.
Jihan Kemala, M.Psi, Psi atau yang biasa disapa Bu Hanny merupakan lulusan Pendidikan S1 Psikologi Universitas Indonesia tahun lulus 2000. Gelar Magister Psikologi Pendidikan beliau peroleh dari Universitas Indonesia pada tahun 2007.
Pak Rian, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan salah satu terapis di Klinik MHDC. Beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan S1 jurusan Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia tahun 2009. Beliau tercatat sebagai Anggota Okupasi Terapis Indonesia (PP IOTI) dan menjadi pengurus pada tahun 2013-2017.
Dokter Ita adalah sapaan akrab beliau. Dokter Ita merupakan Dokter Umum di Medikids Clinic. Beliau merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Semarang tahun 2015 dan menyelesaikan profesi dokter umum di Universitas yang sama di tahun 2017
Dokter Apri adalah sapaan akrab beliau. Dokter Apri merupakan Dokter Umum di Medikids Clinic. Beliau merupakan lulusan Universitas Indonesia tahun 2016 dan menyelesaikan profesi dokter umum di Universitas yang sama di tahun 2018
Dokter lain adalah sapaan akrab beliau. Dokter Apri merupakan Dokter Umum di Medikids Clinic. Beliau merupakan lulusan Universitas Indonesia tahun 2016 dan menyelesaikan profesi dokter umum di Universitas yang sama di tahun 2018
Leave a Reply