Haloo parents..
Belakangan ini, banyak kita temui produk pasta gigi berbahan natural yang katanya lebih ramah anak, termasuk pasta gigi tanpa fluoride. Apakah benar pasta gigi organic/natural tanpa fluoride lebih baik untuk kesehatan gigi anak? Lalu apa sih fluoride itu?
Fluoride adalah suatu bahan yang secara alami tersedia di alam seperti di air sungai, air danau, air tanah, makanan seperti seafood, dan beberapa sumber lainnya dalam kadar yang berbeda-beda. Di dalam tubuh, fluoride paling banyak ditemukan dalam tulang dan gigi. Fluoride juga merupakan salah satu bahan aktif yang ada dalam produk kesehatan gigi seperti pasta gigi.
Di mulut kita, gula dari makanan/minuman yang kita konsumsi akan dicerna oleh bakteri lalu diubah menjadi asam. Asam inilah yang menyebabkan mineral-mineral dalam gigi hilang (demineralisasi) dan gigi menjadi berlubang. Fluoride berguna untuk mencegah gigi berlubang dengan cara menambahkan mineral ke gigi kita (remineralisasi) sehingga membuat enamel gigi semakin kuat dan lebih tahan terhadap asam. Pada tanda awal gigi berlubang, fluoride dapat menghentikan bahkan memutarbalikkan proses karies sehingga lubang tidak menjadi semakin dalam.
Gigi mengalami proses demineralisasi oleh bakteri+gula serta proses remineralisasi oleh air ludah+ fluoride.
Sumber: https://www.rubadent.com/the-tooth-decay-process-how-to-reverse-it-and-avoid-a-cavity/
Pada dasarnya, semua pasta gigi membantu menghilangkan plak dental. Plak adalah lapisan bakteri berwarna putih hingga kuning pucat yang melekat pada permukaan gigi dan gusi. Plak ini normal terbentuk setiap hari dan harus dibersihkan.
Plak dental.
Sumber: https://www.dentalcare.com/en-us/patient-education/patient-materials/what-is-plaque
Pasta gigi mengandung berbagai komposisi dasar yaitu detergen seperti SLS, abrasive seperti silica, binding agent seperti xanthan gum, humectant seperti glycerin, pengawet seperti sodium benzoate, serta penambah rasa atau warna. Dengan komposisi tersebut, pasta gigi akan memudahkan proses pembersihan gigi dibanding hanya menggunakan sikat gigi dan air saja.
Selain komposisi dasar tersebut, pasta gigi juga dapat mengandung bahan aktif seperti fluoride, xylitol, potassium nitrate. Bahan aktif ini dalam bahasa medis disebut juga sebagai therapeutic agent, di mana masing-masing bahan memiliki efek spesifik seperti pencegahan karies, antibakteri, atau pengurang rasa ngilu untuk gigi sensitif. Fluoride di dalam produk pasta gigi biasanya ditemukan dalam bentuk sodium fluoride atau sodium monofluorophosphate.
Jadi, mengapa pilih pasta gigi berfluoride?
Karena semua pasta gigi dapat membantu membersihkan gigi namun pasta gigi berfluoride memiliki manfaat tambahan untuk mencegah karies dengan memperkuat enamel gigi. Manfaat ini hanya ada pada fluoride.
Apakah berbahaya jika anak-anak menelan pasta gigi berfluoride?
Tidak, jika banyaknya pasta gigi yang digunakan sesuai anjuran dan sesuai usia anak. Penting untuk mengawasi anak Anda saat menyikat gigi sehingga pengunaan pasta gigi tetap sesuai usianya dan mencegah penelanan yang berlebihan. Pasta gigi berfluoride direkomendasikan untuk bayi dan balita oleh American Academy of Pediatrics (AAP), American Association of Pediatric Dentistry (AAPD), dan American Dental Association (ADA).
Bukankah bisa terjadi keracunan fluoride?
Dosis tunggal (dikonsumsi dalam satu waktu) fluoride yang dapat menyebabkan keracunan fluoride akut adalah 5mg/kg berat badan atau setara dengan sodium fluoride sebanyak 11mg/kg berat badan. Sementara itu, rekomendasi penggunaan pasta gigi berfluoride untuk anak usia 3 tahun (estimasi BB 12 kg menurut WHO) adalah seukuran biji jagung yang setara dengan 0.3 gram sodium fluoride sehingga dosisnya menjadi 2,5mg/kgBB dalam satu kali penggunaan. Jadi, tidak perlu khawatir keracunan fluoride, ya.
Risiko penggunaan pasta gigi berfluoride yang mungkin terjadi adalah dental fluorosis. Tampilannya yaitu bercak atau garis putih pada enamel (permukaan gigi yang paling luar) dan seringnya hanya terdeteksi oleh dokter gigi, tidak berbahaya, tidak berefek negatif pada kesehatan maupun fungsi gigi. Dental fluorosis hanya terjadi jika anak mengonsumsi terlalu banyak fluoride dalam jangka waktu panjang selama enamel gigi masih dalam proses pembentukan dan belum muncul ke rongga mulut yaitu sebelum usia 8 tahun. Ketika gigi permanen sudah tumbuh, tidak perlu khawatir lagi akan terbentuk dental fluorosis. Paparan fluoride berlebih dapat dicegah dengan:
Mild Dental Fluorosis.
Sumber: https://www.ada.org/en/member-center/oral-health-topics/fluoride-topical-and-systemic-supplements
Bagaimana anjuran penggunaan pasta gigi berfluoride untuk anak-anak?
Kiri: Banyaknya pasta gigi yang digunakan untuk anak usia <3 tahun (sebutir beras).
Kanan: Untuk usia 3-6 tahun (sebiji jagung/kacang polong).
Jika dibandingkan dengan pasta gigi non fluoride, apakah pasta gigi berfluoride signifikan dalam mencegah gigi berlubang?
Ya. Menurut penelitian, pasta gigi berfluoride mengurangi terbentuknya gigi berlubang dibandingkan dengan pasta gigi non fluoride. Semakin tinggi kadar fluoride, semakin efektif mencegah gigi berlubang. Kadar fluoride dalam pasta gigi dewasa yang banyak beredar di pasaran yaitu 1000-1500 ppm F atau setara dengan 0.76 – 1.14% sodium monofluorophosphate. Untuk mengurangi risiko fluorosis, dapat dipilih pasta gigi anak dengan kadar fluoride rendah yaitu 500 ppm F atau setara dengan 0.11% sodium fluoride.
Nah, jadi tidak perlu khawatir lagi yah parents terkait penggunaan pasta gigi berfluoride. Asal diperhatikan dosis dan penggunaannya maka pasta gigi berfluoride aman untuk anak dan justru memiliki banyak manfaat untuk pencegahan gigi berlubang. Untuk rekomendasi merk pasta gigi berfluoride apa yang dianjurkan untuk anak, jawabannya adalah merk apa saja yang beredar di pasaran pastikan saja di kemasan terdapat tulisan bahwa pasta gigi mengandung fluoride atau biasanya terdapat tulisan fluoride atau sodium fluoride.
Semoga artikel ini bermanfaat ya parents. Bila ingin konsultasi atau memeriksakan kesehatan gigi buah hati lebih lengkap, bisa segera mengunjungi MHDC Clinic atau Medikids Clinic terdekat yaa.
Artikel ditulis oleh : drg. Nadia Fadila Irfani dan drg. Laila Novpriati
REFERENSI:
You are my intake , I own few web logs and infrequently run out from to post . Jocelin Ogdan Kass
I am regular reader, how are you everybody? This paragraph posted at this web page is truly good. Maire Elvin Wincer
I truly appreciate this blog. Much thanks again. Great. Shel Kenyon Fridell
There is certainly a lot to find out about this subject. I love all the points you made. Clemence Keane Claire
It is not my first time to pay a quick visit this web page, i am visiting this site dailly and take good information from here every day. Keelia Pietrek Longan
I got what you mean,bookmarked, very decent internet site. Bertha Gardener MacKay
Appreciating the hard work you put into your blog and in depth information you offer. Novelia Benyamin Marchese
Hi there, this weekend is pleasant in favor of me, because this occasion i am reading this impressive informative paragraph here at my house. Anabella Wilhelm Darian
Xbox one, and when you compare Tekken, Mortal Kombat, MMA. Maurine Lion Ide
Enjoyed every bit of your article. Really thank you! Want more. Rosabelle Jamil Berners
As the crowd rushes toward the quarterback, the other players walk freely across the campus. Staci Northrup Peddada
Utterly pent written content, Really enjoyed reading through. Ealasaid Hunter Rosner
Ahaa, its nice dialogue concerning this paragraph here at this web site, I have read all that, so at this time me also commenting here. Myrtice Emmery Rakia
What a stuff of un-ambiguity and preserveness of precious experience on the topic of unexpected emotions. Athene Ricky Shaff
Dokter Karin adalah sapaan akrab beliau. Dokter Karin menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia tahun 2009. Dua tahun setelahnya, tahun 2011 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi dari Universitas yang sama. Gelar Spesialis Prostodonti (S2) beliau peroleh dari Universitas Indonesia tahun 2017.
drg. Astrid Dewi Nastiti merupakan salah satu owner MHDC Group dengan latar belakang pendidikan kedokteran gigi. Drg. Astrid, begitulah beliau kerap disapa, menamatkan pendidikan kedokteran di FKG Universitas Indonesia pada tahun 2008. Beliau memiliki sebuah kutipan menarik yang dikutip dari Maya Angelou, nothing will work unless you do.
Drg. Mitha, begitulah beliau kerap disapa. Memiliki nama lengkap drg. Efrina Ayudyah Paramitha, Sp. Ort. Merupakan salah satu owner dari MHDC Group. Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dengan spesialisasi Ortthodonti.
Saat menempuh pendidikan, drg. Mitha aktif sebagai Bendahara di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Setelah lulus dan mendapatkan gelar dokter gigi spesialis, beliau tercatat sebagai anggota PDGI Jaksel dan IKORTI KOMDA JAYA.
Tidak hanya aktif berorganisasi, drg. Mitha juga memiliki prestasi yang membanggakan, diantaranya adalah lulus dengan predikat Cum Laude, peraih IPK tertinggi wisuda program profesi semester gasal, dan Juara 1 Dentsmart Competition pada tahun 2009. Kutipan favorit yang menginspirasi dari beliau adalah dream big and work smart.
Dokter Rani, begitulah beliau kerap disapa. Memulai karir di dunia kedokteran gigi sejak tahun 1999. Beliau adalah lulusan Universitas Indonesia (UI), mulai dari S1 & Profesi Kedokteran Gigi FKG UI (1994-1999); S2 Spesialis Konservasi Gigi FKG UI (2000-2003); S3 Program Doktor Konservasi Gigi FKG UI (2001-2007).
Selama menempuh Pendidikan, Dokter Rani mendapat berbagai penghargaan. Beliau adalah Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Utama UI pada tahun 1998 – 1999. Saat menyelesaikan program spesialis konservasi gigi pada tahun 2002 – 2003, Dokter Rani mendapatkan beberapa penghargaan di bidang “Case Report” dari IAIN Soeria Soemantri Unilever Case Report Award dan KPPIKG case report award.
Komitmen beliau untuk menekuni bidang Pendidikan membawanya terus melanjutkan ke jenjang doktoral. Langkah awal ini diambil dengan riset menjadi staf pengajar muda selama 8 tahun di Dept. Ilmu Konservasi Gigi FKG UI. Predikat “CUMLAUDE” dan penghargaan lulusan terbaik program dokter tahun ajaran 2010 menjadi buah perjuangan yang membanggakan.
Pengalaman dalam bidang ilmu konservasi gigi juga semakin berkembang seiring dengan rutinnya beliau menjadi pembicara di berbagai seminar baik di dalam maupun luar negeri. Kini, Dokter Rani terpilih menjadi salah satu tim trainer yang telah tersertifikasi oleh Dentsply Academy. Dengan profil pendiri seperti Dokter Rani, MHDC semakin menunjukan komitmennya memberikan pelayan kesehatan yang prima dengan bantuan tenaga medis yang profesional dan memiliki kapabilitas tinggi.
Dokter Dian begitulah beliau kerap disapa. Beliau adalah Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi (S1) Universitas Indonesia tahun 2012. Pendidikan Profesi berhasil beliau peroleh pada tahun 2014 dari Universitas Indonesia.
Dokter Hasti, begitulah beliau kerap disapa. Dokter Hasti menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia pada tahun 2012. Tahun 2014 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama. Tahun 2019 beliau memperoleh gelar Spesialis Konservasi Gigi (S2) dari Universitas Indonesia
Drg. Peni Chitrawaty, Sp.KG merupakan salah owner MHDC Group
dengan latar belakang Spesialis Konservasi Gigi. Gelar tersebut beliau
dapatkan setelah menyelesaikan studi di Universitas Indonesia pada
tahun 2008 dan Fakultas Kedokteran Gigi Prof. DR. Moestopo (B).
Dokter yang kerap disapa drg. Peni ini juga aktif sebagai pembicara di
berbagai forum seminar baik yang di adakan di dalam negeri maupun
luar negeri. Ibu dengan dua anak ini disamping profesinya sebagai
dokter gigi, juga memiliki hobi untuk berpose di depan kamera atau
modelling. Hobinya tersebut menghasilkan karya yang bagus layaknya
foto model profesional.
Drg. Ninung, begitulah beliau kerap disapa. Sebagai salah satu owner
dari MHDC Group. drg. Ninung juga memiliki profil yang kompeten.
Saat menempuh Pendidikan kedokteran gigi di Universitas Indonesia,
drg. Ninung mendapatkan predikat lulusan terbaik kedua profesi Dokter
Gigi Pada tahun 2006.
Pada tahun 2013 drg. Ninung berhasil menyelesaikan studinya di
Spesialis Bedah Mulut di kampus yang sama, yakni Universitas
Indonesia. Saat ini di samping aktifitasnya sebagai dokter gigi,
drg.Ninung juga tercatat sebagai dosen tamu di Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Prof. DR. Moestopo (B).
Drg. Ninung sampai saat ini juga aktif menjadi pembicara di berbagai
forum nasional. Beliau menjabat sebagai sekretaris II PP PABMI
(Pengurus Pusat Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia) dari kurun
waktu 2014-2020. Drg. Ninung juga menjabat sebagai Bendahara
Pengurus Wilayah Jaya Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial
Indonesia periode 2019 – 2021.
Keep your eyes on the stars and your feet on the ground, begitulah
kutipan favorit dari drg, Ninung, semoga menginspirasi untuk semua
untuk tetap rendah hati dan optimis.
Dokter Robby, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun 2007. Tiga tahun berselang, tahun 2009 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama dan sedang menyelesaikan Spesialis Gigi Anak
Drg.Henny O. Danan, Sp.KGA, MPH biasa dipanggil dengan sapaan drg. Henny. Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti tahun 2007. rg. Henny mendapatkan gelar Spesialis Kesehatan Gigi Anak pada tahun 2011 di Universitas Indonesia.
Drg. Henny memiliki komitmen yang tinggi terhadap Pendidikan. Komitmen tersebut beliau buktikan dengan meraih gelar MPH atau Magister of Public Health di Universitas Gadjah Mada. Aktifitasnya selain sebagai dokter gigi, beliau juga kerap diundang untuk mengisi forum seminar nasional. Drg. Henny juga tercatat sebagai koordinator Poli Gigi di RSIA Kemang Medical Care Jakarta. Beliau juga salah satu pemilik dari Medikids, brand Klinik Gigi untuk Anak by MHDC Group.
Dokter Tri begitulah beliau kerap disapa. Beliau menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia tahun 2002. Dua tahun berselang, beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama. Tahun 2015 beliau memperoleh Gelar Spesialis Ortodonti (S2) dari Universitas Indonesia.
Dokter Amiroh atau Dokter Ami begitulah beliau kerap disapa. Merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun lulus 2016. Dua tahun berselang, yakni tahun 2018 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesinya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Muna Ali, Sp. KG, beliau merupakan CEO dan Founder dari MHDC (Mulia Health and Dental Care) Group. Selama 10 tahun kepemimpinan beliau, MHDC berkembang pesat dan kini telah memiliki 11 cabang di area strategis di JABODETABEK. Keberhasilan beliau memimpin tak lepas dari latar belakang dan kiprahnya di bidang kedokteran gigi. Menamatkan Pendidikan Spesialis Konservasi Gigi di Universitas Indonesia pada tahun 2008, Dokter Muna Ali, Sp.KG mendapatkan gelar lulusan tercepat dan terbaik pada tahun ajaran tersebut.
Karir dan prestasi beliau di bidang kedokteran gigi cukup membanggakan dengan mewakili Indonesia dan menjadi juara di Case Report Award yang dilaksanakan di Malaysia. Kini, dengan title International Certified Trainer, Dokter Muna Ali, Sp.KG focus menjadi tenaga klinis dan pembicara di berbagai seminar di dalam dan luar negeri. Berkat kolaborasinya dengan founder dan BOD, kini MHDC semakin berkembang dan siap memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna dengan bantuan tenaga medis yang profesional dan ramah.
Dokter Andriani begitulah beliau kerap disapa. Beliau menamatkan Pendidkan Kedokteran Gigi (S1) pada tahun 2010 di Unviersitas Indonesia. Dua tahun berselang, tahun 2012 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesinya di Universitas Indonesia. Gelar Spesialis Kedokteran Gigi Anak berhasil beliau dapatkan dari Universitas Indonesia tahun 2018.
Dokter Iges adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) Universitas Indonesia pada tahun 2004. Tiga tahun berselang, tahun 2007 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Mita adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun lulus 2005. Pendidikan Profesi beliau selesaikan dua tahun berselang, tahun 2007 di Universitas yang sama. Pada tahun 2013 beliau mengambil spesialisasi Kedokteran Gigi Anak (S2) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Febri atau Febri Ayu, begitulah beliau kerap disapa. Beliau Merupakan Lulusa Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran tahun lulus 2007. Pendidikan Profesi berhasil beliau berhasil selesaikan dua tahun berselang, tahun 2009 di Universitas Padjajaran.
Beliau kerap disapa Dokter Jennifer. Merupakan Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak. Beliau menyelesaikan studi S1 Kedokteran Gigi di FKG UI pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 menyelesaikan Pendidikan Profesi di kampus yang sama. Dokter Jennifer mendapat gelar Spesialis Kedokteran Gigi Anak (S2) pada tahun 2018 di FKG UI.
Dokter Dini, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan lulusan S1 Kedokteran Gigi FKG UI tahun lulus 2003. Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi beliau dapatkan dari FKG UI pada tahun 2005. Dokter Dini mengambil dua spesialisasi, Spesialis Konservasi Gigi (S2) Beliau peroleh pada tahun 2009 di FKG UI, sedangkan Spesialis kedua Kolegium Konservasi Gigi beliau peroleh pada tahun 2016 di universitas yang sama.
Drg. S.Y Prasidha Dewi, Sp.Pros atau yang biasa disapa dengan Dokter Dewi merupakan salah satu tamatan Pendidikan Kedokteran Gigi Spesialis Prostodonti (S2) Universitas Indonesia. Sampai saat ini beliau sudah banyak mendapatkan berbagai penghargaan dari berbagai seminar.
Dokter Anis, begitulah beliau kerap disapa. Saat menempuh studi di FKG UGM, beliau mendapatkan penghargaan sebagai lulusan Kedokteran Gigi Termuda pada tahun 2008. Beliau menyelesaikan pendidikan Spesialis Konservasi Gigi (S2) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2011.
Dokter Mita adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Gigi Universitas Prof. DR. Moestopo tahun 2009 UI. Pendidikan Profesi beliau selesaikan tiga tahun berselang, tahun 2012 di Universitas yang sama. Pada tahun 2018 beliau mengambil spesialisasi Kedokteran dan menamatkan pendidikan dokter Gigi Spesialis Kesehatan Gigi Anak dengan Predikat Cumlaudea.
Dokter Laila, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan salah satu Dokter Gigi Umum di klinik MHDC. Dokter Laila menyelesaikan studi Kedokteran Gigi (S1) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada tahun 2014. Program Profesi Kedokteran juga beliau tempuh di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dan lulus tahun 2016.
Dokter Citra begitulah sapaan beliau. Merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) dari FKG Universitas Airlangga tahun 2008. Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi beliau dapatkan dari FKG Universitas Airlangga pada tahun 2009. Dokter Citra memperoleh gelar Spesialis Ortodonti (S2) dari FKG UI pada tahun 2014.
Dokter Alana adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Universitas Brawijaya tahun 2017. prestasinya pernah mendapatkan, National Best 10 Score UKMPPDG Batch April 2007 Best Poster IDEM 2016,1st place DSCE Dental Health Video Competition, dan 1st place OPERCULUM Dental Health Video Competition
Dokter Bella, begitulah beliau kerap disapa. Beliau menyelesaikan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di FKG UI pada tahun 2017 dan Menyelesaikan Pendidikan Profesi beliau juga selesaikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada taun 2019 Lulusan dengan predikat cumlaude
Dokter Bella, begitulah beliau kerap disapa. Beliau menyelesaikan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di FKG UI pada tahun 2017 dan Menyelesaikan Pendidikan Profesi beliau juga selesaikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada taun 2019.
Dokter Cahyanti adalah sapaan beliau. Merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun lulus 2005. Pendidikan Profesi beliau selesaikan dua tahun berselang, tahun 2007 di Universitas yang sama. Pada tahun 2018 beliau mengambil spesialisasi Kedokteran Gigi Anak (S2) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Atika sapaan akrab beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Prof.DR. Moestopo pada tahun 2012. dua tahun berselang tahun 2015 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama dan mendapatkan penghargaan predikat cum laude atas program profesi kedokteran gigi Universitas Prof.DR. Moestopo sebagai lulusan terbaik
Dokter Hasti, begitulah beliau kerap disapa. Dokter Hasti menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia pada tahun 2012. Tahun 2014 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama. Tahun 2019 beliau memperoleh gelar Spesialis Konservasi Gigi (S2) dari Universitas Indonesia
Dokter Dina, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) Universitas Indonesia tahun 2011. Dua tahun berselang tahun 2013 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas yang sama. Gelar Spesialis Periodonti (S2) berhasil beliau peroleh pada tahun 2017 di Universitas Indonesia.
Dokter Sonia begitulah beliau kerap disapa. Dokter Sonia Menyelesaikan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) pada tahun 2011 di Universitas Indonesia. Pendidikan Profesi beliau tempuh di Universitas yang sama dan lulus tahun 2013. Beliau menyelesaikan Pendidikan S2 Spesialis Prostodonti di Universitas Indonesia dan lulus tahun 2018.
Dokter Mia adalah sapaan beliau. Beliau menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) pada tahun 2013 di Universitas Indonesia. Dua tahun berselang, tahun 2015 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas Indonesia.
Dokter Ivan, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) Universitas Indonesia tahun 2016. Pada tahun 2018 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi dari Universitas Indonesia.
Dokter Rani adalah sapaan beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia tahun 2007. Tahun 2009 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas Indonesia. Gelar Spesialis Konservasi Gigi berhasil beliau dapatkan tahun 2014 dari FKG UI.
Dokter Rani adalah sapaan beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Padjajaran Bandung tahun 2005. Tahun 2008 beliau menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas Padjajaran. Gelar Spesialis Kedokteran Gigi Anak berhasil beliau dapatkan tahun 2014 dari FKG UI.
Dokter Tia begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan lulusan Kedokteran Gigi (S1) dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) tahun 2012. Pada tahun 2016, beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi dari Universitas Indonesia.
Dokter Aji adalah sapaan akrab beliau. Dokter Aji menyelesaikan Pendidikan S1 Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia tahun 2011. Beliau juga menyelesaikan Pendidikan Profesi di Universitas Indonesia dan lulus tahun 2013. Tahun 2018 beliau berhasil mendapatkan gelar Spesialis Ortodonti (S2) dari Universitas Indonesia.
Dokter Dina, begitulah beliau kerap disapa. Beliau menyelesaikan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di FKG UI pada tahun 2010 dengan predikat cumlaude. Pendidikan Profesi beliau juga selesaikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada taun 2017.
Dokter Atrya adalah sapaan akrab beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) di Universitas Indonesia pada tahun 2008. Beliau berhasil memperoleh gelarSpesialis Konservasi Gigi 2018
Dokter Amiroh atau Dokter Ami begitulah beliau kerap disapa. Merupakan Lulusan Kedokteran Gigi (S1) FKG UI tahun lulus 2016. Dua tahun berselang, yakni tahun 2018 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesinya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter Saskia, begitulah sapaan akrab beliau. Menamatkan Pendidikan Kedokteran Gigi (S1) pada tahun 2016 dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Pada tahun 2018 beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan Profesi dari Universitas Indonesia.
Dokter Delima adalah sapaan akrab beliau. Dokter Delima merupakan Dokter Umum dan Kecantikan di MHDC Clinic. Beliau merupakan lulusan Universitas Trisakti tahun 2014 dengan bidang kedokteran umum.
Dokter Dhila, begitulah beliau kerap disapa. Merupakan Lulusan Kedokteran (S1) Universitas Islam Indonesia tahun lulus 2012. Beliau juga menempuh Pendidikan Profesi di Universitas Islam Indonesia dan lulus tahun 2014.
Jihan Kemala, M.Psi, Psi atau yang biasa disapa Bu Hanny merupakan lulusan Pendidikan S1 Psikologi Universitas Indonesia tahun lulus 2000. Gelar Magister Psikologi Pendidikan beliau peroleh dari Universitas Indonesia pada tahun 2007.
Pak Rian, begitulah beliau kerap disapa. Beliau merupakan salah satu terapis di Klinik MHDC. Beliau berhasil menyelesaikan Pendidikan S1 jurusan Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia tahun 2009. Beliau tercatat sebagai Anggota Okupasi Terapis Indonesia (PP IOTI) dan menjadi pengurus pada tahun 2013-2017.
Dokter Ita adalah sapaan akrab beliau. Dokter Ita merupakan Dokter Umum di Medikids Clinic. Beliau merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Semarang tahun 2015 dan menyelesaikan profesi dokter umum di Universitas yang sama di tahun 2017
Dokter Apri adalah sapaan akrab beliau. Dokter Apri merupakan Dokter Umum di Medikids Clinic. Beliau merupakan lulusan Universitas Indonesia tahun 2016 dan menyelesaikan profesi dokter umum di Universitas yang sama di tahun 2018
Dokter lain adalah sapaan akrab beliau. Dokter Apri merupakan Dokter Umum di Medikids Clinic. Beliau merupakan lulusan Universitas Indonesia tahun 2016 dan menyelesaikan profesi dokter umum di Universitas yang sama di tahun 2018
Howdy! I simply would like to give you a big thumbs up for the great info you have here on this post. I am coming back to your web site for more soon. Carlina Burlie Lottie