Menyantap kuliner favorit lebih nikmat tanpa rasa tidak nyaman maupun sakit di gigi. Tentunya kita ingin bisa menikmati makanan tersebut hingga hari tua nanti. Seiring bertambahnya usia, umumnya beberapa gigi mulai rusak atau goyang sehingga perlu digantikan dengan gigi tiruan, namun mengunyah dengan gigi palsu tidak akan senyaman gigi asli kita. Yuk, simak beberapa tips untuk menjaga gigi tetap kuat!
1. Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride
Bersihkan gigi di pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur selama 2 menit. Fokus dengan teknik menyikat gigi yang baik, yaitu bulu sikat ditekan ringan ke arah gusi membentuk sudut 45 derajat dan lakukan gerakan membulat. Pastikan seluruh permukaan gigi tersikat.

2. Flossing Gigi
Bulu sikat terkadang tidak membersihkan sela-sela gigi dengan optimal, oleh karena itu dibutuhkan pembersihan tambahan menggunakan benang gigi, terutama pada gigi yang bertumpuk karena berisiko tinggi terjadinya lubang. Gunakan benang gigi setidaknya satu kali sehari sebelum menyikat gigi.

3. Konsumsi Protein, Kalsium, dan Vitamin D
Protein adalah makronutrien esensial yang berperan penting dalam penyerapan kalsium dan metabolisme vitamin D, memperkuat tulang kita secara keseluruhan. Diet tinggi protein dapat memperkuat jaringan tulang di sekitar gigi dan mempercepat proses remodeling tulang, sehingga gigi tidak mudah goyang. Beberapa sumber makanan tinggi nutrisi tersebut diantaranya ikan, ayam, dan telur. Jika Anda tidak mengkonsumsi daging, alternatif nabatinya adalah kacang-kacangan, tahu, dan biji-bijian, serta membutuhkan paparan sinar matahari untuk aktivasi vitamin D.

4. Konsumsi sayur dan buah kaya vitamin
Vitamin A, B kompleks, C, dan D merupakan vitamin yang esensial untuk kekuatan gigi dan jaringan penyangganya. Peran vitamin A, B kompleks, dan C adalah menjaga integritas epitel, jaringan ikat, dan kelenjar liur dalam rongga mulut, sehingga turut mendukung kesehatan gigi dan gusi. Beberapa contoh sumber vitamin A yaitu wortel, sayuran hijau, dan daging ati. Vitamin B kompleks didapatkan dari pisang, kacang hijau, dan telur, dan daging merah. Sumber vitamin C diantaranya yaitu stroberi, jeruk (citrus), dan brokoli.

5. Kurangi makanan serta minuman yang manis dan asam
Gula adalah sumber energi untuk metabolisme bakteri penyebab gigi berlubang dalam rongga mulut. Metabolisme bakteri tersebut menghasilkan asam, sehingga konsumsi gula berlebih akan meningkatkan keasaman dalam rongga mulut. Kondisi rongga mulut dan permukaan gigi yang asam tersebut adalah penyebab utama gigi menjadi berlubang.

6. Perbanyak minum air putih
Konsumsi air putih berperan untuk meningkatkan air liur yang dapat menetralisir kondisi asam di rongga mulut. Selain itu, air putih juga membantu membilas sisa makanan yang menempel di permukaan gigi.

7. Jangan tunda kunjungan ke dokter gigi
Jika Anda sudah mulai merasakan ngilu atau tidak nyaman pada gigi, segera periksakan ke dokter gigi. Semakin ditunda kunjungan tersebut, semakin besar kemungkinan kerusakan gigi berlanjut sehingga membutuhkan perawatan yang lebih kompleks dan mahal. Tidak perlu khawatir, dokter gigi akan mengupayakan untuk mempertahankan gigi asli sebelum perlu digantikan dengan gigi tiruan.
Lakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali. Di setiap kunjungan rutin, akan dilakukan pembersihan karang gigi dan pemeriksaan ada/tidaknya lubang baru. Yuk, periksakan gigimu di MHDC Clinic dan Medikids terdekat!
ditulis oleh: drg. Khuzaima Adyasti
ditinjau oleh: drg. Rizky Aditiya Irwandi, M.Sc