Leukoplakia merupakan bercak putih keabuan yang timbul pada rongga mulut. Leukoplakia biasanya terbentuk pada gusi, bagian dalam pipi, bagian bawah mulut, atau di lidah. Bercak tersebut tidak terasa sakit, tetapi tidak dapat hilang meskipun digosok. Leukoplakia dapat dialami akibat adanya sesuatu yang mengiritasi bagian dalam mulut. Kondisi ini berpotensi ganas dan sangat terkait dengan penggunaan tembakau.
Apakah Leukoplakia berbahaya?
Sebagian besar kasus leukoplakia pada masyarakat bukanlah kanker. Namun, ada beberapa bercak leukoplakia yang bisa menjadi tanda awal kanker mulut. Kanker mulut dapat muncul di dekat area leukoplakia, terutama jika bercaknya berupa campuran warna putih dan merah (disebut speckled leukoplakia). Kondisi ini memiliki risiko lebih tinggi menjadi kanker. Jika ada perubahan di mulut yang tidak hilang dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan ke dokter gigi atau dokter. Jenis leukoplakia yang disebut hairy leukoplakia biasanya menyerang orang dengan sistem imun lemah, seperti penderita HIV/AIDS.
Tipe Leukoplakia
1. Homogenik Leukoplakia
Bercak putih datar, permukaan dapat terasa halus, berkerut, atau kasar. Leukoplakia jenis ini biasanya jinak, artinya biasanya tidak menjadi kanker mulut.
2. Nonhomogenik Leukoplakia
Bercak putih atau merah yang tidak beraturan, permukaan bercak dapat datar atau memiliki permukaan yang menonjol. Penelitian menunjukkan bahwa leukoplakia nonhomogen tujuh kali lebih mungkin menjadi kanker daripada jenis homogen.
Baca juga: Lidah Berwarna Putih, Apakah Normal?
Tanda Leukoplakia
Beberapa tanda Leukoplakia yang biasanya muncul adalah sebagai berikut:
- Bercak putih atau abu-abu yang tidak dapat dibersihkan
- Bercak dengan permukaan kasar, beralur, berkerut, atau halus, atau kombinasi dari semuanya
- Bercak dengan bentuk dan tepi yang tidak teratur
- Bercak tebal atau keras
Penyebab Leukoplakia
Hingga saat ini penyebab pasti leukoplakia masih belum diketahui. Namun iritasi jangka panjang akibat penggunaan tembakau (baik yang dihisap maupun yang tidak dihisap), tampaknya sangat terkait dengan banyak kasus. Sering kali, pengguna rutin produk tembakau tanpa asap biasanya mengalami leukoplakia di tempat-tempat di mana mereka memegang tembakau di antara gusi dan pipi. Penggunaan pinang (betel /areca nut) juga dapat menjadi salah satu penyebab leukoplakia. Penyebab lain yang mungkin dapat mencakup iritasi berkelanjutan akibat:
- Penggunaan alkohol dalam jumlah besar dalam jangka panjang.
- Gigi yang bergerigi, patah atau tajam bergesekan dengan permukaan lidah
- Gigi palsu yang patah atau gigi palsu yang tidak pas
Penelitian menunjukkan kurang dari 15% orang dengan leukoplakia berkembang menjadi kanker mulut. Hingga saat ini para peneliti juga sedang mempelajari mengapa dan kapan leukoplakia dapat menjadi kanker, karena tidak semua bercak putih di mulut akan berpotensi menjadi kanker.
Penanganan Leukoplakia
Untuk menangani Leukoplakia, tenaga medis menangani leukoplakia dengan mengangkat bercak di mulut. Leukoplakia tidak dapat hilang dengan sendirinya dan perlu dilakukan tindakan operasi pengangkatan leukoplakia. Prosedur potensial lainnya meliputi:
- Menggunakan laser untuk mengangkat bercak
- Menggunakan obat kanker yang diaktifkan oleh cahaya (terapi fotodinamik)
- Menggunakan krioterapi, yaitu dengan cara membekukan dan membunuh sel abnormal serta mengangkat bercak
- Menggunakan jarum yang dipanaskan secara elektrik atau instrumen lain untuk mengangkat bercak (elektrokauterisasi)
Pencegahan Leukoplakia
Leukoplakia dapat dicegah dengan menghilangkan faktor risiko yang berkontribusi terdapat pembentukan leukoplakia, seperti menghindari produk tembakau atau penggunaan alkohol. Konsultasikan dengan dokter atau profesional perawatan kesehatan lainnya tentang cara-cara untuk membantu Anda berhenti merokok. Jika Anda merokok atau mengunyah tembakau atau minum alkohol, lakukan pemeriksaan gigi secara berkala. Kanker mulut biasanya tidak menimbulkan rasa sakit hingga stadium lanjut. Menghentikan penggunaan tembakau dan alkohol adalah cara yang lebih baik untuk mencegah kanker mulut.
ditulis oleh: drg. Halimah Hasan
referensi:
https://www.nhs.uk/conditions/leukoplakia/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK442013/
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17655-leukoplakia
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/leukoplakia/symptoms-causes/syc-20354405