drg. Yunanda Maindra merupakan seorang dokter gigi yang praktik di Klinik Medikids Bogor sudah satu tahun sejak 2021 hingga saat ini. Dokter yang kerap disapa Dokter Yunanda ini telah menempuh pendidikan Kedokteran Gigi S-1 di Universitas Indonesia tahun 2013-2017, setelah rampung meraih gelar S-, beliau melanjutkan pendidikannya di universitas yang sama dengan mengambil Profesi Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia dan rampung pada 2020.
Dokter Yunanda merupakan dokter yang aktif dan banyak meraih prestasi di antaranya berhasil meraih Juara 2 Wire Bending yang diselenggarakan oleh Fakutas Kedokteran Gigi Trisakti pada tahun 2016 dan meraih Juara 2 Wax Carving DSM yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Dokter muda ini merupakan sosok yang romantis, makanan favoritnya adalah semua masakan yang dimasak oleh sang istri. Tidak hanya romantis, Dokter Yunanda juga merupakan sosok yang produktif, beliau selalu memanfaatkan waktu untuk mengikuti berbagai kegiatan yang dapat menambah ilmu di bidang kedokteran gigi, salah satunya ialah beliau pernah mengikuti training restorasi dan perawatan saluran akar oleh MHDC Grup. Tak cukup sampai di sana, beliau juga mengikuti seminar dengan Bogor Dentistry IX “Dentist preparation and clinical actions entering the covid 19 pandemic”. Tak hanya seminar diikuti, Dokter Yunanda juga aktif dalam berorganisasi, beliau juga menjadi anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia di Bogor.
Sosok yang hebat tentunya memiliki latar belakang yang penuh perjuangan, di balik kesuksesan yang diraih oleh Dokter yang sangat suka olahraga ini memiliki sebuah tujuan yang mulia yang mendasarinya untuk menjadi dokter yaitu ingin membantu sesama dalam mengedukasi kesehatan rongga mulut dan gigi masyarakat Indonesia dan menyembuhkan keluhan sakit gigi pasien yang berkunjung ke dokter gigi.
Meniti karir sebagai dokter gigi tidaklah mudah, dengan penuh ketekunan untuk mendalami sebuah karir, Dokter Yunanda selalu menafsirkan sebuah kutipan ke dalam kehidupan sehari-harinya, kutipan yang terinspirasi dari Jim Rohn, berbunyi “Every one must choose one of two pains: The pain of dicipline or the pain of regret”.