Influenza atau yang biasa disebut flu merupakan penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus. Virus ini bisa menyebar lewat percikan air liur yang keluar saat seseorang batuk, berbicara, atau bersin. Selain itu, penularan juga bisa terjadi jika seseorang menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh hidung atau mata. Gejala influenza antara lain meliputi pilek, demam tinggi, batuk, serta nyeri atau rasa tidak nyaman di tenggorokan. Influenza dapat menimbulkan berbagai komplikasi, terutama pada kelompok rentan yang memiliki komorbiditas atau kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengambil langkah pencegahan terhadap influenza, salah satunya dengan melakukan vaksinasi influenza.
Jenis Vaksin Influenza
Vaksin influenza merupakan salah satu bentuk imunisasi yang memiliki manfaat untuk memberikan perlindungan tubuh terhadap infeksi virus penyebab flu. Terdapat beberapa jenis vaksin influenza diantaranya yaitu:
Vaksin Influenza Inaktif (Inactivated Influenza Vaccine/IIV)
Vaksin ini mengandung virus influenza yang telah dimatikan. Pemberian vaksin dilakukan melalui suntikan, baik secara intramuskular (ke otot) maupun intradermal (ke lapisan kulit).
-
- Vaksin trivalen mengandung tiga jenis virus: dua virus tipe A (H1N1 dan H3N2) serta satu virus tipe B.
- Vaksin quadrivalen mengandung empat jenis virus, yakni dua tipe A dan dua tipe B.
Kekebalan dari vaksin ini umumnya bertahan kurang dari satu tahun karena berkurangnya kadar antibodi seiring waktu dan perubahan (mutasi) virus yang beredar. Perlindungan dari vaksin ini cukup baik, terutama pada individu sehat berusia di bawah 65 tahun.

Vaksin Influenza Rekombinan (Recombinant Influenza Vaccine/RIV)
Teknologi rekombinan dari vaksin ini membuat ia tidak memerlukan virus vaksin yang ditumbuhkan dalam telur dalam proses produksinya Seperti IIV, vaksin ini diberikan melalui suntikan dan ditujukan untuk mencegah infeksi influenza.
Vaksin Influenza Hidup yang Dilemahkan (Live Attenuated Influenza Vaccine/LAIV)
Vaksin ini mengandung virus influenza hidup yang telah dilemahkan. Bentuk vaksinnya berupa semprotan hidung (intranatal), dengan satu semprotan untuk setiap lubang hidung. Vaksin ini tidak mengandung bahan pengawet seperti thimerosal, dan hanya direkomendasikan untuk digunakan pada individu sehat berusia 2 hingga 49 tahun. Sedangkan pada wanita hamil vaksin ini tidak dianjurkan.

Vaksin Influenza untuk Dewasa
Vaksin influenza disarankan untuk diberikan secara rutin, namun bila terdapat keterbatasan vaksin yang tersedia, maka upaya vaksinasi harus difokuskan pada kelompok berikut:
- Populasi penderita penyakit paru kronik (termasuk asma, bronkiektasis, bekas TB dengan lesi luas, PPOK, fibrosis kistik, penyakit paru interstitial), kardiovaskular (kecuali hipertensi), ginjal, liver, neurologis, hematologi, atau gangguan metabolisme (termasuk diabetes melitus).
- Populasi dengan kondisi imunosupresi (termasuk imunosupresi yang disebabkan oleh obat-obatan atau oleh virus human immunodeficiency).
- Penghuni panti jompo dan fasilitas perawatan kronik lainnya.
- Obesitas (indeks massa tubuh [IMT] ≥ 40).
- Tenaga kesehatan.

Kontraindikasi Vaksin Influenza
Vaksin influenza juga memiliki kontraindikasi. Maka dari itu, perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter terlebih dahulu sebelum memberikannya. Adapun kontraindikasi dari vaksin influenza diantaranya:
- Riwayat reaksi alergi parah (anafilaksis) terhadap komponen vaksin apa pun
- Bayi berusia di bawah 6 bulan
Selain itu, LAIV dikontraindikasikan pada populasi berikut:
- Anak-anak atau remaja yang mengonsumsi obat yang mengandung aspirin/salisilat secara bersamaan
- Anak-anak berusia 2 sampai 4 tahun yang menderita asma atau melaporkan mengi/asma dalam 12 bulan sebelumnya atau yang catatan kesehatannya mencatat episode mengi dalam 12 bulan sebelumnya
- Anak-anak/dewasa yang mengalami gangguan kekebalan tubuh karena sebab apapun, termasuk namun tidak terbatas pada obat-obatan, asplenia anatomi, kondisi defisiensi kekebalan bawaan atau didapat, asplenia fungsional (misalnya, karena anemia sel sabit), atau infeksi HIV
- Kontak dekat/pengasuh orang yang mengalami imunosupresi berat yang memerlukan lingkungan terlindungi
- Wanita hamil
- Individu dengan komunikasi aktif antara cairan serebrospinal (CSF) dan nasofaring, orofaring, hidung, telinga, atau kebocoran CSF kranial lainnya
- Orang dengan implan koklea (karena potensi kebocoran CSF)
Harga Vaksin Influenza
Harga vaksinasi influenza di Indonesia beragam sesuai dengan jenisnya. Adapun kisaran harganya Rp250.000 – Rp500.000.
Efek Vaksin Influenza
Vaksin influenza merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah flu. Meskipun umumnya aman, seperti vaksin lainnya, vaksin ini juga dapat menimbulkan efek samping ringan pada sebagian orang. Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang dalam waktu singkat. Berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi:
Reaksi Lokal
Nyeri, kemerahan, atau pembengkakan ringan dapat terjadi di area bekas suntikan. Reaksi ini cukup umum dan biasanya menghilang dalam 1–2 hari.
Reaksi Sistemik
Beberapa orang mungkin mengalami demam ringan, nyeri otot, kelelahan, atau menggigil setelah vaksinasi. Namun, reaksi sistemik ini jarang terjadi (kurang dari 1%) dan lebih sering dialami oleh orang yang sebelumnya belum pernah terpapar virus influenza. Gejala ini biasanya muncul dalam 6–12 jam dan membaik dalam 1–2 hari. Istirahat cukup dan minum obat penurun demam jika perlu dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan.
Reaksi Alergi (Sangat Jarang)
Reaksi alergi seperti gatal-gatal, bengkak, atau sesak napas jarang terjadi. Jika gejala berat muncul, segera cari bantuan medis.
direview oleh: drg. Rizky Aditiya Irwandi, M.Sc
Referensi
Boktor, S. W., & Hafner, J. W. (2023). Influenza. Dalam StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459363/
Isbaniah, F., dkk. (2022). Panduan vaksinasi untuk penyakit paru dan pernapasan pada orang dewasa. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. ISBN: 978-623-95337-7-9.
Kalarikkal, S. M., & Jaishankar, G. B. (2024). Influenza Vaccine. Sta. Dalam StatPearls Publishing. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567760/