Imunisasi merupakan cara memperkuat sistem imun tubuh dalam melawan berbagai penyakit menular. Imunisasi dicapai dengan melakukan vaksinasi, yaitu menyuntikkan vaksin yang terbuat dari virus ataupun bakteri yang telah dilemahkan sehingga tubuh mampu membentuk sistem kekebalan yang disebut sebagai antibodi. Apabila terjadi paparan virus ataupun bakteri yang sesungguhnya di kemudian hari, tubuh orang yang telah divaksinasi akan lebih kebal terhadap penyakit. Hal ini terbukti dari munculnya gejala yang ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali sebab antibodi telah terbentuk di dalam tubuh. Melihat pentingnya vaksinasi, Parents perlu memahami dan memberikan beberapa vaksin wajib berikut kepada anak
Vaksin Wajib untuk Bayi Hingga Usia 18 Tahun
Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan rangkaian imunisasi wajib untuk bayi dan anak hingga usia 18 tahun. Menurut data IDAI, efektivitas imunisasi dapat mencegah 2-3 juta kematian anak setiap tahunnya. Imunisasi sendiri merupakan program wajib pemerintah sebagaimana dijelaskan dalam UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009. Kementerian Kesehatan RI telah menjamin vaksin untuk bayi dan anak aman karena vaksin diproduksi di dalam negeri dengan uji klinis yang diawasi ketat oleh BPOM, sementara BPOM sendiri setiap 2 tahun akan dinilai kinerjanya oleh WHO. Oleh karena itu, pernyataan “vaksin memiliki efek samping berbahaya” tidaklah tepat. Efek samping vaksin tidak seberapa dibandingkan dengan risiko tertularnya virus atau bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian.
Antibodi bersifat spesifik, artinya dapat melawan jenis penyakit tertentu saja. Antibodi ini dibentuk oleh sel darah putih yang dapat bertahan di aliran darah selama kurun waktu tertentu. Dengan demikian, ada berbagai macam imunisasi sesuai dengan jenis penyakitnya. Program imunisasi terbagi atas jadwal dasar dan jadwal ulangan. Ada yang cukup satu kali imunisasi dan ada yang memerlukan beberapa kali imunisasi. Bahkan, ada pula yang pada umur tertentu diperlukan ulangan imunisasi. Jadwal ini dibuat berdasarkan rekomendasi WHO sehingga apabila ada yang belum diberikan sesuai jadwal yang seharusnya, ketertinggalan tersebut harus secepatnya dikejar. Agar tidak ada yang terlewat, jadwal imunisasi sangat penting untuk diketahui dan dilaksanakan. Berikut adalah jadwal imunisasi lengkap mengutip dari situs resmi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) tahun 2021.
Sumber: https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
Vaksin Anak Usia 0-9 Bulan
Berikut adalah daftar vaksinasi dasar lengkap untuk anak usia 0-9 bulan.
- Usia 0-1 bulan : Polio 0 dan BCG
- Usia 2 bulan : DP-HiB 1, polio 1, hepatitis 2, rotavirus, PCV
- Usia 3 bulan : DPT-HiB 2, polio 2, hepatitis 3
- Usia 4 bulan : DPT-HiB 3, polio 3 (IPV atau polio suntik), hepatitis 4, dan rotavirus 2
- Usia 6 bulan : PCV 3, influenza 1, rotavirus 3 (pentavalen)
- Umur 9 bulan : Campak atau MR
Jadwal imunisasi pada bayi usia 6 bulan termasuk ke dalam imunisasi wajib yang tidak boleh dilewatkan. Beberapa daftar imunisasi wajib untuk anak, yaitu
Hepatitis B
Penyakit | Hepatitis B adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Penyakit ini dapat menular melalui darah, air liur, dan cairan tubuh lainnya. Gejala akut pada anak, yaitu lemas, demam, tidak nafsu makan, kulit kuning, dan mual/muntah. Hepatitis B dapat berkembang menjadi kronis, seperti terjadi gagal hati dan kanker hati yang dapat membahayakan nyawa. |
Jadwal vaksinasi | Vaksin hepatitis B
Diberikan kepada bayi baru lahir <24 jam dengan syarat berat badan >2 kg dan didahului dengan penyuntikkan vitamin K1 terlebih dahulu. Vaksinasi dilanjutkan 3 kali kembali, yaitu pada saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan. Artinya, anak akan mendapatkan vaksinasi hepatitis B sebanyak 4x. |
Polio
Penyakit | Polio adalah penyakit akibat virus yang menyerang saraf, sehingga menyebabkan kelumpuhan, penyusutan otot, dan kematian dalam hitungan jam. Kematian karena polio dapat terjadi akibat otot pernapasan lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Polio dapat menyerang usia berapapun, namun relatif berbahaya pada usia balita. |
Jadwal vaksinasi | Vaksin polio tipe OPV (Oral Poliovirus Vaccine)
Anak akan mendapatkan vaksin polio tipe OPV ketika baru lahir sampai usia 1 bulan. Kemudian, vaksinasi dapat diulang ketika berusia 2, 3, dan 4 bulan. Artinya, anak akan mendapatkan vaksinasi polio sebanyak 4x. |
BCG
Penyakit | Vaksin Bacillus Calmette–Guérin (BCG) bermanfaat untuk mencegah TBC atau tuberculosis. TBC dapat terjadi apabila anak menghirup bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ada di udara. Beberapa gejala pada anak, yaitu batuk lama yang tak kunjung sembuh >3 minggu, demam, batuk darah, sesak napas, pertumbuhan terhambat, tubuh lemah. Bila terlambat ditangani, dapat menyebabkan paru menguncup (atelektasis) dan dapat menyerang otak. |
Jadwal vaksinasi | Vaksin BCG
Jadwal imunisasi BCG hanya satu kali seumur hidup, yaitu ketika bayi berusia 2 atau 3 bulan. Bila sudah >3 bulan, vaksinasi BCG diberikan jika hasil uji tuberculin (-). |
Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT)
Penyakit | Penyakit difteri, pertusis, dan tetanus adalah tiga penyakit berbeda yang disebabkan oleh bakteri dan memiliki risiko kematian tinggi. Difteri menyerang saluran pernapasan atas, dengan gejala demam, susah menelan, sesak napas disertai bunyi, dan pembengkakan kelenjar getah bening leher. Pertusis menyebabkan batuk dalam waktu lama, sekitar 1-3 bulan sehingga dikenal sebagai penyakit “batuk 100 hari” selain menyebabkan demam dan pilek. Tetanus sangat berbahaya karena toksin yang dikeluarkan bakteri tersebut dapat menyerang saraf, menimbulkan kejang-kejang, sulit bernapas, dan detak jantung abnormal. |
Jadwal vaksinasi | Vaksin DPT
Vaksin DPT diberikan dalam 1 suntikan sekaligus selama 3x. Dilakukan saat bayi berumur 2-11 bulan dengan interval 4 minggu. Imunisasi ini diberikan 3x karena pada pemberian pertama, antibodi dalam tubuh masih sangat rendah sehingga diperlukan pemberian vaksin berikutnya agar kadar antibodi optimal dalam tubuh. |
Vaksin Anak Usia 6-12 Bulan
Anak usia 6-12 bulan wajib mendapat beberapa daftar vaksin berikut ini:
Pneumococcus (PCV)
Penyakit | Pneumonia pneumokokus atau pneumokokus merupakan penyakit yang rentan dialami oleh anak sebab imun anak belum terbentuk secara sempurna. Ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Gejala pneumonia pneumokokus meliputi demam tinggi, keringat berlebihan, menggigil, batuk, sulit bernafas, dan sesak nafas. Penderita pneumonia pneumokokus memerlukan rawat inap paling tidak enam hari dan dalam beberapa kasus yang berat dapat menyebabkan kematian. |
Jadwal vaksinasi | Vaksin PCV
Jadwal vaksinasi PCV dimulai sejak anak berusia 2 bulan. Kemudian diulang pada usia 4 dan 6 bulan disertai dengan dengan vaksin booster pada usia 12-15 bulan. |
Rotavirus
Penyakit | Rotavirus adalah adalah virus yang menginfeksi saluran pencernaan. Infeksi dapat terjadi akibat kurangnya kebiasaan mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau mengganti popok. Rotavirus menjadi penyebab umum diare pada anak <3 tahun, terutama di negara-negara dengan sanitasi lingkungan yang buruk. Gejala infeksi rotavirus bisa muncul setelah 2 hari terpapar, yaitu diare, muntah, kelelahan parah, demam tinggi, dehidrasi, sakit perut. Diare inilah yang tercatat telah menyebabkan kematian akibat anak mengalami kehilangan banyak cairan dan elektrolit. |
Jadwal vaksinasi | Vaksin rotavirus
Ada 2 jenis vaksinasi rotavirus. Vaksin rotavirus pertama berjenis monovalen. Vaksin ini diberikan 2x, dosis pertama diberikan pada umur 6 minggu dan dosis kedua dengan interval 4 minggu setelah dosis pertama. Vaksin monovalen harus selesai pada umur 24 minggu. Sementara itu, vaksin rotavirus kedua berjenis pentavalen, diberikan 3x: dosis pertama pada umur 6-12 minggu serta dosis kedua dan ketiga dengan interval 4-10 minggu. Vaksin pentavalen harus selesai pada umur 32 minggu. |
Campak, Mumps, dan Rubella (MMR)
Penyakit | MMR adalah vaksin yang berfungsi melindungi tubuh dari tiga jenis penyakit, yaitu campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella. Gejala awal infeksi campak pada anak berupa batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah. Komplikasi dari campak dapat mencakup pneumonia (infeksi paru-paru yang serius), kerusakan otak, tuli, atau bahkan kematian. Gejala gondongan berupa sakit kepala, rasa nyeri saat mengunyah, bengkak pada kelenjar ludah dekat telinga. Sementara, gejala rubella berupa ruam di wajah dan seluruh tubuh yang dapat disertai komplikasi pneumonia, diare, meningitis, bahkan menyebabkan kematian. |
Jadwal vaksinasi | Vaksin MMR
Dosis pertama vaksin MMR diberikan pada anak usia 12-15 bulan. Dosis kedua (booster) diberikan pada usia 3-5 tahun. |
Vaksin Anak Usia 12-24 Bulan
Tidak terlalu banyak vaksin yang akan diberikan pada anak usia 1 tahun. Berikut adalah daftar serta jadwal vaksin pemberian anak usia 1 tahun.
Varisela
Varisela adalah virus penyebab cacar air. Vaksinasi varisela dapat diberikan pada umur 1-12 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Umur 13 tahun atau lebih dengan interval 4 sampai 6 minggu. Risiko terkena komplikasi cacar air akan lebih tinggi, jika anak belum pernah menerima vaksin varisela sama sekali. Pada umur 1-12 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Umur 13 tahun atau lebih dengan interval 4 sampai 6 minggu.
Japanese Encephalitis (JE)
Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan awalnya ditemukan di Jepang pada tahun 1871. Penyakit JE bisa menyebabkan risiko kematian pada anak. Vaksin ini diberikan saat anak berusia 12 bulan dan booster-nya dapat diberikan 1-2 tahun setelah suntikan pertama. Vaksin ini dapat diberikan bila anak berencana bepergian ke daerah endemis, seperti Jepang, Korea, dan Thailand.
Hepatitis A
Vaksin hepatitis A diberikan pada anak 2 tahun untuk mencegah penyakit hepatitis A. Vaksinasi diberikan sebanyak dua kali dengan jeda 6-12 bulan setelah dosis pertama. Perlu diketahui, vaksin hepatitis A memiliki efektivitas hingga 10 tahun. Namun, hal itu akan bergantung pada gaya hidup dan kebersihan yang dijalani.
Vaksin Anak Usia 2-18 Tahun
Tifoid
Tifoid adalah penyakit yang disebabkan bakteri Salmonella Typhi. Vaksin tifoid dapat diberikan tiga tahun sekali. Kendati begitu, orangtua tetap harus memerhatikan kebersihan dan asupan makanan anak. Pasalnya, bakteri penyebab tifoid dapat ditemukan pada pola atau gaya hidup kurang higienis.
Human Papilloma Virus (HPV)
Vaksin HPV dapat diberikan ketika anak menginjak remaja, sekitar usia 9-14 tahun. Ada dua dosis vaksin HPV. Dosis kedua diberikan sekitar 6-12 bulan setelah suntikan pertama. Infeksi virus HPV paling sering berkembang di area kelamin. Virus ini turut menjadi penyebab kanker rahim dan penis.
Dengue
Dengue adalah virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus dengue dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dengue. IDAI mengatakan vaksin dengue diberikan saat anak berusia usia 9-16 tahun. Dapatkan segera vaksin anak sesuai jadwal dengan mengakses layanan Vaksinasi Home Service dari Klinik Pintar.
Sumber:
IDAI. 2022. Jadwal Imunisasi.
IDAI. 2022. Vaksin Kombinasi.
https://www.biofarma.co.id/id/berita-terbaru/detail/imunisasi-dasar-anak