fbpx

Pulpektomi pada Gigi Anak: Solusi Gigi Terinfeksi

Bagikan :

Table of Contents

Pulpektomi adalah salah satu prosedur medis yang penting dalam dunia kedokteran gigi, khususnya untuk anak-anak yang mengalami kerusakan pada gigi susu mereka. Prosedur ini melibatkan pengangkatan jaringan pulpa yang terinfeksi atau rusak, diikuti dengan penutupan saluran akar gigi untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Walaupun terdengar teknis, pulpektomi memiliki tujuan yang sangat jelas: menyelamatkan gigi anak yang terinfeksi agar tetap berfungsi dengan baik sampai gigi permanen tumbuh. Ini adalah langkah vital dalam menjaga kesehatan gigi dan mencegah masalah yang lebih besar di kemudian hari.

Namun, banyak orang tua yang belum familiar dengan prosedur ini dan sering kali khawatir tentang tindakan medis pada gigi anak. Padahal, pulpektomi bukan hanya tentang mengatasi rasa sakit atau infeksi, tetapi juga tentang melindungi kesehatan mulut anak secara keseluruhan. Tanpa penanganan yang tepat, infeksi pada gigi susu dapat mempengaruhi perkembangan gigi permanen dan berpotensi menyebabkan masalah gigi yang lebih kompleks di masa depan. Mari kita lihat lebih jauh mengapa pulpektomi bisa menjadi pilihan terbaik untuk anak Anda ketika menghadapi masalah pada gigi susu yang terinfeksi.

Gambar 1. Pulpektomi pada gigi anak (Source)

Pulpa Gigi

Di dalam gigi, terdapat struktur yang disebut pulpa, yang terdiri dari saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat. Pulpa terletak di tengah gigi, membentuk ruang yang disebut ruang pulpa. Fungsi utama dari pulpa adalah memberi nutrisi dan memberikan sensitivitas pada gigi. Saraf di dalam pulpa membuat gigi terasa panas, dingin, atau nyeri ketika terpapar rangsangan eksternal. Oleh karena itu, ketika pulpa terganggu—misalnya akibat karies atau trauma—gigi dapat menjadi sangat sensitif dan menyebabkan rasa sakit yang intens. Jika infeksi atau peradangan pada pulpa tidak segera ditangani, hal itu dapat menyebabkan kerusakan permanen pada gigi.

Gambar 2. Ilustrasi pulpa gigi (Source)

Penyebab Kerusakan Pulpa

Penyebab utama kerusakan pulpa adalah karies gigi yang parah. Karies yang tidak segera diobati dapat berkembang menuju pulpa, menyebabkan infeksi. Selain itu, trauma fisik, seperti benturan atau kecelakaan, juga dapat merusak pulpa. Pada beberapa kasus, infeksi yang sudah cukup parah bisa menyebabkan pulpitis irreversible, yaitu peradangan pada pulpa yang tidak dapat sembuh dan memerlukan tindakan lebih lanjut, seperti pulpektomi, untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Infeksi bakteri yang masuk ke dalam saluran akar juga dapat menyebar dan menyebabkan abses, yang berisiko memperburuk kondisi gigi.

Gambar 3. Karies pada gigi anak (Source)

Prosedur Pulpektomi

Persiapan Sebelum Prosedur

Sebelum prosedur dimulai, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan bahwa pulpektomi adalah pilihan terbaik. Pemeriksaan ini biasanya mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemindaian radiografi untuk mengevaluasi kondisi gigi dan akar gigi. Diagnosis yang tepat sangat penting agar prosedur dapat dilakukan dengan efektif dan menghindari komplikasi.

Langkah-langkah Pelaksanaan

Setelah memastikan bahwa pasien siap untuk prosedur, langkah pertama adalah pemberian anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit. Begitu anestesi bekerja, dokter gigi akan membuat lubang kecil di mahkota gigi untuk mengakses ruang pulpa. Setelah itu, menggunakan alat endodontik, dokter akan mengangkat jaringan pulpa yang rusak atau terinfeksi. Selanjutnya, saluran akar akan dibersihkan dan didesinfeksi untuk menghilangkan bakteri dan mencegah infeksi lebih lanjut.

Setelah pembersihan, saluran akar akan diisi dengan bahan biokompatibel seperti kalsium hidroksida atau MTA (Mineral Trioxide Aggregate). Bahan ini tidak hanya berfungsi untuk menutup saluran akar, tetapi juga memiliki sifat antimikroba yang membantu dalam proses penyembuhan. Terakhir, gigi akan ditutup dengan tambalan atau mahkota untuk mengembalikan fungsinya.

Penutupan Saluran Akar

Penutupan saluran akar dengan bahan pengisi yang tepat sangat penting dalam proses penyembuhan. Kalsium hidroksida, misalnya, tidak hanya mengisi saluran akar, tetapi juga merangsang proses pembentukan jaringan baru, menjaga keseimbangan pH dalam saluran akar, dan memiliki efek antimikroba yang mempercepat penyembuhan. Bahan seperti MTA juga digunakan karena kemampuannya untuk menyegel saluran akar secara efektif dan mengurangi potensi kebocoran mikroba yang bisa menyebabkan infeksi berulang.

Penambalan gigi

Setelah saluran akar terisi, gigi akan ditutup dengan bahan tambalan atau mahkota gigi untuk memberikan perlindungan lebih lanjut dan menjaga kekuatan gigi tersebut. Tambalan ini bergantung pada kondisi gigi setelah prosedur pulpektomi. Jika mahkota gigi rusak parah atau hampir hilang, dokter gigi akan merekomendasikan pemasangan mahkota untuk mengembalikan bentuk dan fungsi gigi.

Perawatan Lanjutan

Setelah penambalan, dokter gigi akan memberikan instruksi tentang perawatan lanjutan untuk memastikan proses penyembuhan berjalan dengan baik. Pemeriksaan rutin akan dilakukan untuk memastikan tidak ada infeksi atau masalah lain yang terjadi setelah prosedur pulpektomi.

Gambar 5. Prosedur pulpektomi (Source)

Mekanisme Mematikan Saraf Gigi

Bahan seperti kalsium hidroksida dan MTA memainkan peran penting dalam menghentikan aktivitas saraf di dalam gigi yang telah terinfeksi. Kalsium hidroksida bekerja dengan cara membunuh bakteri yang ada di dalam saluran akar dan merangsang pembentukan jaringan penghubung baru yang lebih sehat. MTA, di sisi lain, dikenal karena kemampuannya untuk menyegel saluran akar secara sempurna, mencegah kebocoran dan infeksi lanjutan. Kedua bahan ini memiliki sifat antimikroba yang sangat kuat, yang membantu mengurangi risiko infeksi lebih lanjut dan memfasilitasi proses penyembuhan gigi yang lebih baik.

Keuntungan dan Risiko Pulpektomi

Keuntungan utama dari pulpektomi adalah kemampuannya untuk menyelamatkan gigi susu yang rusak dan terinfeksi. Dengan prosedur ini, gigi yang sebelumnya terancam dicabut bisa bertahan untuk beberapa tahun lagi, membantu anak dalam berbicara, mengunyah, dan menjaga ruang untuk gigi permanen yang akan datang. Selain itu, pulpektomi juga mencegah penyebaran infeksi ke gigi permanen yang belum tumbuh, menjaga kesehatan gigi secara keseluruhan.

Walaupun efektif, pulpektomi juga memiliki risiko, termasuk infeksi berulang jika saluran akar tidak dibersihkan dengan baik atau jika bahan pengisi tidak terpasang dengan sempurna. Selain itu, ada kemungkinan kerusakan pada jaringan di sekitar akar jika prosedur tidak dilakukan dengan hati-hati. Oleh karena itu, penting untuk melakukan prosedur ini dengan dokter gigi yang berpengalaman dan teliti.

Kapan Harus Melakukan Pulpektomi?

Pulpektomi direkomendasikan ketika anak menunjukkan gejala-gejala seperti nyeri spontan, sensitivitas berlebihan, pembengkakan, atau abses pada gigi. Jika tanda-tanda ini muncul, segera lakukan pemeriksaan ke dokter gigi untuk memastikan apakah pulpektomi diperlukan. Penanganan dini akan meningkatkan kemungkinan kesuksesan prosedur dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang. Pemantauan rutin terhadap kesehatan gigi anak sangat disarankan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Gambar 6. Abses gigi (Source)

Kesimpulan

Pulpektomi adalah prosedur penting dalam dunia kedokteran gigi untuk menyelamatkan gigi susu yang rusak atau terinfeksi pada anak. Prosedur ini memungkinkan gigi anak untuk tetap berfungsi dengan baik, menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan, dan mencegah infeksi yang dapat menyebar ke gigi permanen yang sedang tumbuh. Meskipun prosedur ini memiliki beberapa risiko, dengan diagnosis yang tepat dan perawatan yang hati-hati, pulpektomi dapat menjadi solusi yang sangat efektif dalam merawat gigi anak.

Ditulis oleh : drg. Annisa Sittadewanti

Referensi

  1. American Academy of Pediatric Dentistry. (2021). “Guideline on Pediatric Endodontic Therapy.”
  2. Denpedia. (n.d.). Pulpectomy in Primary Teeth: A Procedure for Pediatric Dental Care. Retrieved from https://denpedia.com/pulpotomy-in-primary-teeth-a-procedure-for-pediatric-dental-care/
  3. Australian Dental Association. (n.d.). Root Canal Treatment. Retrieved from https://www.teeth.org.au/root-canal-treatment
  4. American Family Physician. (2010). Management of Root Canal Infections in Primary Teeth: A Review of Current Evidence. The Journal of the American Board of Family Medicine, 23(3), 285-293. Retrieved from https://www.jabfm.org/content/23/3/285/tab-figures-data
  5. Healthline. (2020, February 10). What Is Pulpectomy?. Retrieved from https://www.healthline.com/health/pulpectomy

 



Instagram MHDC GROUP