Pernah mengalami masalah gusi dan jaringan pendukung gigi lainnya yang tidak kunjung sembuh? atau pernahkah anda mendapat rekomendasi dokter gigi umum untuk melakukan rehabilitasi kegoyangan gigi yang parah ke spesialis periodonsia?
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 kasus penyakit gusi dan jaringan pendukung gigi di Indonesia tergolong tinggi yakni mencapai 74,1%. Maka dari itu, pahami peran, kondisi, dan tindakan yang dilakukan oleh dokter spesialis periodonsia melalui artikel ini!
Apa Itu Periodonsia?
Periodonsia adalah berasal dari bahasa yunani: “peri” yaitu sekitar dan “odont” yaitu gigi. Dokter gigi spesialis periodonsia adalah salah satu cabang spesialisasi kedokteran gigi yang menangani kondisi kesehatan gusi dan struktur jaringan pendukung gigi melalui tindakan pencegahan, diagnosis, pengobatan, serta pemasangan implan gigi.
Sebagian orang memerlukan konsultasi ke spesialis periodonsia untuk melakukan tindakan operasi tertentu seperti cangkok gusi, cangkok tulang, atau frenektomi. Kemudian dikembalikan ke dokter gigi umum untuk melanjutkan perawatan. Namun, beberapa kasus pada pasien yang rentan terkena penyakit terkait gusi dan jaringan pendukung secara signifikan seperti gigi goyang mungkin memerlukan perawatan intensif dari spesialis periodonsia dalam jangka waktu lama.
Baca juga: Kenali Dokter Spesialis Gigi dan Kapan Harus Konsultasi?
Penyakit yang Ditangani oleh Dokter Gigi Spesialis Periodonsia
Dokter gigi spesialis ini lebih berfokus pada gangguan apa saja yang menyerang gusi dan jaringan periodontal. Jaringan periodontal ini merupakan jaringan pendukung gigi meliputi gusi, sementum, ligamen periodontal, dan tulang alveolar. Mereka juga membantu mengidentifikasi tanda-tanda masalah gusi yang semakin parah seperti peradangan mulut.
Adapun beberapa masalah jaringan pendukung gigi yang dapat ditangani oleh spesialis periodonsia adalah
- Gingivitis : peradangan gusi yang menyebabkan gusi merah, bengkak, dan berdarah
- Periodontitis : peradangan pada jaringan keras sekitar gigi
- Perikoronitis : peradangan gusi yang muncul disekitar gigi yang muncul dengan posisi tidak sempurna
- Resesi Gingiva : gusi turun yang menyebabkan akar gigi terekspos
- Abses gingiva dan periodontal : kantong nanah yang muncul akibat peradangan pada gusi dan jaringan keras sekitar gigi
- Trauma Oklusi : peradangan pada jaringan pendukung gigi akibat gigitan gigi yang menyimpang
- Peri-implantitis : peradangan pada gusi dan tulang sekitar implan gigi
- Masalah estetika gusi : kondisi gusi yang mengganggu estetika seperti gummy smile atau gusi yang hitam (gingival melanosis)
Perawatan Medis yang Bisa Diberikan Dokter Spesialis Periodonti
Dokter gigi spesialis periodonsia dapat melakukan beberapa perawatan khusus, seperti:
1. Scaling dan Root Planing
Scaling gigi adalah prosedur yang dilakukan untuk membersihkan plak dan karang gigi yang menempel pada gigi. Sedangkan, root planing merupakan istilah lain untuk pembersihan gigi yang mendalam.
Pada kedua perawatan ini, umumnya membutuhkan bius lokal untuk membuat gusimu mati rasa. Dokter gigi akan melakukan pembersihan jauh di bawah garis gusi di mana tempat bakteri berbahaya bersembunyi. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki perlekatan gigi ke jaringan pendukung gigi. Mereka juga akan menghaluskan permukaan akar gigimu untuk mencegah penumpukan plak dan bakteri. Spesialis periodonti biasanya merekomendasikan scaling dan root planing untuk orang dengan penyakit gusi stadium awal (ringan).

2. Kuretase
Kuretase adalah prosedur operatif sederhana untuk membersihkan dan menghilangkan jaringan gusi terinfeksi, plak, dan karang yang terdapat di dalam pocket atau kantung gusi yang terbentuk 3-5mm di bawah gusi. Selain membersihkan gigi, tugas dokter gigi periodonsia adalah memeriksa kesehatan gusi dan mengukur kantong gusi di sekitar gigi. Selain itu, kuretase mengacu pada jenis pembersihan dinding poket periodontal yang mengalami kerusakan. Umumnya diperlukan beberapa kali kunjungan dalam perawatan ini. Spesialis periodonti juga dapat merekomendasikan jadwal pembersihan yang tepat untukmu.

3. Gingival flap surgery
Merupakan tindakan pengurangan kantung gusi yang terbentuk lebih dari 5 mm di bawah gusi karena penyakit periodontitis tingkat sedang hingga berat dengan menghilangkan jaringan terinfeksi, plak, dan karang. Tindakan ini melibatkan sayatan pada gusi untuk membuka akses pembersihan infeksi pada tulang alveolar. Setelah bersih, spesialis periodonsia akan menutup kembali bekas sayatan pada gusi dengan jahitan ke tempat semula.

4. Gum grafts
Merupakan prosedur yang dilakukan untuk menangani kasus resesi gingiva atau penurunan gusi di sekitar gigi dengan cangkok.

5. Bone grafts
Infeksi tulang dapat menyebabkan pengikisan tulang pendukung jaringan gigi. Jika hal ini terjadi, spesialis periodonsia dapat memasang cangkok tulang untuk meregenerasi jaringan yang telah rusak.
Baca juga: Apa Itu Gum Graft dan Mengapa Penting?
6. Surgical crown lengthening
Prosedur crown lengthening dilakukan apabila terdapat kerusakan mahkota gigi yang parah sehingga tidak ada cukup ruang untuk pemasangan mahkota tiruan atau crown. Spesialis periodonsia dapat membuang beberapa milimeter gusi dan tulang disekitar mahkota gigi sehingga mahkota tiruan dapat terpasang dengan baik

7. Gum lifting
Beberapa orang memiliki jaringan gusi berlebih yang menutup sebagian bagian gigi dan mengganggu penampilan saat pasien tersenyum. Selama prosedur ini, dokter gigi spesialis periodonsia akan mengeliminasi sebagian jaringan gusi dan tulang sekitar gigi. Tidak jarang perawatan ini dilanjutkan dengan pemasangan veneer gigi untuk memperbaiki senyuman pasien.

8. Frenectomy
Frenulum adalah jaringan ikat yang menghubungkan dua bagian tubuh. Pada mulut, terdapat dua jenis frenulum, yaitu frenulum labial (menghubungkan bibir dengan gusi) dan lingual (menghubungkan lidah dengan dasar mulut). Kadangkala apabila frenulum terlalu pendek dapat menyebabkan gangguan pelafalan bicara pada lidah dan resesi gingiva. Frenektomi selanjutnya diperlukan dengan membebaskan bagian frenulum agar tidak terlalu mengikat.

Sebagian spesialis periodonsia dapat melakukan pemasangan dental implan dan bekerjasama dengan spesialis bedah mulut serta prosthodonsia.
Kapan Harus Mengunjungi Dokter Spesialis Periodonsia?
Dokter gigi umum mungkin dapat menangani beberapa masalah gusi. Tetapi jika kamu memiliki penyakit gusi yang semakin parah, kasus yang kompleks, atau risiko kehilangan gigi, dokter gigi akan merujuk kamu ke periodontist.
Berikut ini beberapa kondisi yang membuat kamu sebaiknya berkonsultasi atau memeriksakan diri ke dokter gigi spesialis periodonsia:
Gusi Bengkak
Plak dan bakteri pembentuk karang gigi juga dapat menyebabkan peradangan, yang seringkali merupakan tanda pertama gingivitis. Ketika tidak diobati, peradangan ini dapat membuat kantong terbentuk di sekitar gigi. Hal ini meningkatkan risiko infeksi yang dapat menyebabkan kehilangan gigi.
Pada tahap awal, kamu dapat mengobati peradangan ini dengan pembersihan mendalam di dokter gigi umum dan menjaga kebersihan mulut di rumah.
Gusi yang Mudah Berdarah
Peradangan juga dapat menyebabkan gusi mudah berdarah saat kamu menyikat gigi, menggunakan benang gigi, atau makan. Temui dokter gigi periodonsia jika gusi kamu lembut saat disentuh, sikat gigi berwarna merah muda setelah menyikat, atau kamu memuntahkan darah saat menyikat atau menggunakan benang gigi.
Bau Mulut
Bau mulut adalah hal yang umum dan tidak selalu menjadi perhatian. Tetapi jika kamu sudah merawat mulut dengan baik dan bau mulut tidak hilang dengan sendirinya, itu bisa menjadi tanda infeksi atau lubang di gigi.
Sakit saat Mengunyah
Seiring waktu, radang gusi dapat membentuk kantong di sekitar gigi yang dapat mengendurkan gigi dan membuatnya lebih sensitif. Kamu mungkin juga mengalami kesulitan mengunyah. Buat janji dengan dokter gigi periodonsia jika melihat perubahan dalam cara gigi menyatu atau ruang baru terbentuk di antara gigi.
Penting menjaga dan memperhatikan kesehatan jaringan pendukung gigi. Namun, anda tidak perlu tergesa untuk konsultasi ke spesialis periodonsia apabila merasa terdapat masalah pada gusi dan jaringan sekitarnya. Dokter gigi umum akan menilai tingkat keparahan dan merujuk anda ke spesialis periodonsia apabila tindakan pemulihan membutuhkan perawatan lebih kompleks dan resiko komplikasi yang tinggi terutama pada pasien yang memiliki kondisi penyakit dalam penyerta seperti diabetes, hipertensi, stroke, penyakit jantung, kanker, dan lain sebagainya.
Jangan ragu untuk konsultasi ke dokter gigi apabila anda merasakan tanda penyakit pada gusi dan gigi untuk mendapatkan penanganan segera. Jika kamu mengalami masalah yang berkaitan dengan gigi, gusi, atau jaringan periodonsia, silakan bisa berkonsultasi maupun mengunjungi Klinik Gigi MHDC dan Medikids terdekat.