Pada usia 6 bulan gigi pertama anak umumnya sudah mulai tumbuh diikuti gigi geligi lainnya yg tumbuh bergantian hingga usia 31 bulan. Beberapa gejala dapat timbul saat gigi mulai tumbuh, khususnya saat gigi pertama muncul seperti air liur berlebihan, anak rewel, gusi sensitif atau membengkak, dan kehilangan nafsu makan. Tidak jarang orang tua juga mengeluhkan terjadinya demam pada anak. Namun, apakah memang tumbuh gigi dapat menyebabkan demam?
Sampai saat ini belum terbukti bahwa peristiwa tumbuh gigi dapat menyebabkan demam secara langsung. Proses keluarnya gigi yang merobek gusi memang dapat menyebabkan peradangan pada gusi dan mungkin menyebabkan peningkatan suhu tubuh, namun tidak sampai terjadi demam (suhu tubuh diatas 38℃).
Baca juga: Solusi Gigi Anak Tumbuh Tidak pada Tempatnya
Penyebab Demam saat Tumbuh Gigi
Demam memang merupakan salah satu tanda terjadinya infeksi, namun radang pada gusi akibat gigi tumbuh umumnya tidak menyebabkan infeksi kecuali dipicu faktor lain. Saat gigi pertama tumbuh, umumnya anak juga sedang memasuki masa eksplorasi lingkungannya sehingga anak banyak memasukan benda asing ke dalam mulut. Gigi yang sedang tumbuh juga menimbulkan rasa tidak nyaman dalam rongga mulut pada anak dan biasanya anak akan memasukkan tangan atau menggigit benda disekitarnya untuk mengatasi ketidaknyamanannya. Masuknya benda asing ke dalam mulut dapat ikut membawa masuk kuman dan bakteri sehingga terjadi infeksi, demam hingga diare. Kegiatan menggigit atau menghisap tersebut juga dapat melukai area tumbuh gigi sehingga peradangan di gusi semakin parah.
Tumbuhnya beberapa gigi secara bersamaan juga dapat menimbulkan menurunnya daya tahan tubuh sehingga anak mudah terkena infeksi. Disamping itu, tumbuhnya gigi susu dapat terjadi bersamaan dengan menurunnya perlindungan antibodi dari ibu sehingga anak lebih rentan mengalami infeksi. Gusi yang terbuka akibat gigi tumbuh dapat menjadi tempat masuknya infeksi virus yang umumnya ditandai dengan terjadinya demam.
Anak yang sedang tumbuh gigi juga dapat kehilangan nafsu makan dan minum sehingga mengalami dehidrasi. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh hingga demam. Gejala- gejala saat tumbuh gigi diketahui akan berkurang seiring bertambahnya usia. Gejala- gejala lain umumnya ditemukan saat usia 4-24 bulan, sedangkan demam, umumnya terjadi di usia 4-12 bulan.
Mengatasi demam saat tumbuh gigi
1. Kompres dan pijat gusi dengan kasa yang sudah dilembabkan dengan air dingin untuk meredakan nyeri dan memberikan rasa nyaman pada anak
2. Berikan gigitan (teether) yang sudah didinginkan di kulkas. Hindari mendinginkan gigitan di freezer agar air tidak menetes saat digunakan
3. Apabila terjadi demam pada anak orang tua berikan obat paracetamol atau ibuprofen sesuai dosis anak untuk menurunkan demam dan mengatasi nyeri yang dirasakan agar anak dapat istirahat lebih nyaman
4. Pastikan anak mengonsumsi cukup cairan untuk menghindari dehidrasi dari anak
5. Anak membutuhkan istirahat yang cukup agar tubuh dapat mengatasi infeksi lebih cepat
6. Jaga kebersihan rongga mulut khususnya di area gusi yang sedang tumbuh gigi, gusi yang kotor dapat meningkatkan risiko infeksi yang berdampak pada peningkatan suhu tubuh anak. Bersihkan gigi dan gusi setiap anak selesai makan atau minum susu. Pastikan tangan anak dalam keadaan bersih untuk menghindari masuknya infeksi lain saat tangan masuk ke dalam mulut.
Kapan anak perlu dibawa ke dokter?
Peningkatan suhu diatas 38 derajat menunjukkan adanya infeksi lain yang masuk ke dalam tubuh. Jika demam tidak kunjung turun setelah diberikan obat penurun demam atau terjadi bersama gejala lain seperti muntah, diare, atau kesulitan bernafas sebaiknya orang tua segera membawa anak ke dokter untuk mengetahui penyebab dan menangani infeksi penyebab demam. Keadaan dimana anak tidak mau makan ataupun minum, juga memerlukan penanganan segera oleh dokter agar tidak terjadi dehidrasi. Kini, selain layanan perawatan gigi, Medikids juga telah memiliki layanan dokter spesialis anak di beberapa cabang, jadi Moms tidak perlu khawatir lagi. Moms bisa buat janji dengan mudah di sini dan langsung bawa Si Kecil ke dokter.
Ditulis oleh: drg. Keren