fbpx

Gigi Patah pada Anak, Apakah Bisa Tumbuh Lagi?

Bagikan :

Pernahkah kamu merasa panik saat melihat gigi anak tiba-tiba patah setelah terjatuh atau menggigit sesuatu yang keras? Bagi banyak orang tua, insiden ini bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan. Apakah gigi yang patah bisa kembali seperti semula, atau harus segera ditangani dengan tindakan khusus? Mengetahui jawaban atas pertanyaan ini sangat penting agar orang tua bisa segera mengambil langkah yang benar untuk kesehatan gigi anak. Dalam artikel ini, kami akan membahas penyebab gigi patah pada anak, langkah pertama yang perlu dilakukan, serta cara perawatan yang tepat untuk memastikan kesehatan gigi si kecil tetap terjaga.

Apa Itu Gigi Patah?

Gigi patah adalah kondisi di mana bagian dari mahkota gigi mengalami kerusakan atau pecah akibat trauma. Pada anak-anak, gigi patah biasanya disebabkan oleh kecelakaan saat bermain, jatuh, atau mengunyah benda yang keras. Beberapa anak juga memiliki kebiasaan buruk, seperti menggigit pensil atau benda keras lainnya, yang dapat meningkatkan risiko gigi patah. Gigi yang patah tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga bisa menyebabkan rasa sakit dan masalah kesehatan lainnya jika tidak segera diatasi.

gigi patah anak
Gigi patah anak (source)

Apakah Gigi Patah Bisa Tumbuh Lagi?

Gigi susu yang patah pada anak-anak memang dapat digantikan oleh gigi permanen yang akan tumbuh di kemudian hari. Namun, meskipun gigi susu bersifat sementara, patahnya gigi susu perlu tetap mendapatkan perawatan agar tidak memicu infeksi atau masalah lain yang dapat memengaruhi gigi permanen yang sedang berkembang di bawahnya. Infeksi atau peradangan pada gigi susu yang patah bisa menyebar dan mengganggu pertumbuhan gigi permanen, sehingga perawatan yang tepat sangat penting.

Baca juga: Gigi Susu Kapan Tumbuh dan Tanggalnya?

Sebaliknya, gigi permanen yang patah tidak memiliki kemampuan untuk tumbuh kembali. Gigi permanen merupakan gigi terakhir yang akan tumbuh pada seseorang dan bersifat tidak regeneratif, sehingga ketika gigi permanen mengalami kerusakan atau patah, tidak ada proses alami yang bisa memperbaikinya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan merawat gigi permanen dengan baik sejak dini, mengingat gigi tersebut tidak dapat tumbuh kembali jika mengalami kerusakan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Gigi Patah?

Jika anak mengalami gigi patah, langkah-langkah berikut ini bisa membantu memberikan pertolongan pertama dan mencegah masalah lebih lanjut:

  1. Cari Bagian Gigi yang Patah: Jika memungkinkan, segera kumpulkan bagian gigi yang patah. Hindari menyentuh bagian akar gigi yang patah, karena bagian ini memiliki jaringan halus yang sensitif terhadap bakteri. Simpan potongan gigi dalam segelas susu untuk membantu menjaga kelembapan jaringan gigi. Jika tidak ada susu, potongan gigi juga dapat diletakkan di belakang lidah atau antara pipi dan gusi agar tetap lembap. Berhati-hatilah agar gigi tidak tertelan.
  2. Kompres Dingin: Letakkan kompres dingin pada pipi atau area luar yang dekat dengan gigi yang patah. Kompres dapat digunakan selama 10-15 menit dengan jeda, dan sebaiknya dilakukan segera setelah insiden untuk meminimalisir pembengkakan dan ketidaknyamanan pada anak.
  3. Segera Bawa ke Dokter Gigi: Penanganan profesional harus dilakukan secepat mungkin untuk memastikan kondisi gigi tidak memburuk. Dokter gigi akan mengevaluasi tingkat kerusakan, apakah gigi yang patah melibatkan lapisan email, dentin, atau bahkan pulpa (bagian saraf gigi). Tindakan perawatan akan disesuaikan dengan kondisi gigi.
simpan gigi di susu
Simpan potongan gigi dalam segelas susu (source) 

Penanganan Gigi Patah oleh Dokter Gigi

Dokter gigi memiliki beberapa pilihan untuk merawat gigi yang patah, yang disesuaikan dengan tingkat keparahan dan jenis gigi yang patah. Beberapa pilihan perawatan yang umumnya dilakukan antara lain:

  1. Tambalan Gigi

    Jika hanya sebagian kecil gigi yang patah, terutama pada gigi yang tidak melibatkan pulpa (saraf gigi), tambalan gigi dapat menjadi pilihan yang efektif. Prosedur ini akan mengembalikan bentuk dan fungsi gigi yang rusak dengan menggunakan bahan komposit atau amalgan. Tambalan ini akan menutup area yang patah, melindungi gigi dari infeksi lebih lanjut, dan mengembalikan kemampuannya untuk mengunyah dengan normal. Penanganan ini relatif cepat dan minim rasa sakit, terutama jika kerusakan tidak terlalu parah.

  2. Mahkota Gigi (Crown)

    Untuk kerusakan yang lebih parah, di mana sebagian besar struktur gigi rusak atau patah, mahkota gigi dapat digunakan untuk melindungi dan menguatkan gigi yang tersisa. Mahkota adalah lapisan pelindung yang dipasang di atas gigi yang sudah dipotong atau dibentuk agar pas dengan struktur gigi yang ada. Mahkota gigi dapat terbuat dari berbagai bahan, termasuk logam, porselen, atau kombinasi keduanya, yang dirancang untuk meniru tampilan gigi asli. Mahkota sangat berguna untuk gigi yang patah parah, termasuk pada gigi molar yang sering digunakan untuk mengunyah.

    Crown gigi
    Crown gigi (source Freepik)
  3. Veneer

    Veneer mirip dengan mahkota gigi, tetapi veneer hanya menutupi permukaan depan gigi. Veneer sering digunakan untuk memperbaiki gigi yang patah, retak, atau berubah warna. Bahan veneer yang paling umum adalah porselen, karena bahan ini kuat, tahan lama, dan dapat disesuaikan dengan warna gigi asli.

  4. Pulpotomi

    Jika kerusakan gigi mencapai pulpa (syaraf gigi), dokter gigi mungkin melakukan pulpotomi. Pulpa adalah jaringan hidup di dalam gigi yang mengandung saraf dan pembuluh darah. Pada prosedur pulpotomi, bagian pulpa yang terinfeksi akan diangkat dan sisa pulpa akan ditutup dengan bahan khusus. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan gigi susu yang belum waktunya tanggal.

  5. Pencabutan Gigi

    Pencabutan gigi adalah tindakan terakhir yang dilakukan jika kerusakan gigi sudah terlalu parah atau gigi tidak dapat diselamatkan. Gigi susu yang sudah goyah atau gigi permanen yang rusak parah seringkali harus dicabut. Setelah pencabutan, dokter gigi akan memberikan instruksi perawatan pasca-pencabutan untuk memastikan proses penyembuhan berjalan lancar.

Pencegahan Gigi Patah

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa tips untuk menjaga kesehatan gigi anak dan mencegah risiko gigi patah antara lain:

  • Menjaga Kebiasaan yang Sehat: Ajarkan anak untuk menghindari menggigiti benda keras, seperti pensil atau kuku, yang bisa merusak gigi.
  • Menggunakan Pelindung Mulut saat Olahraga: Jika anak aktif berolahraga, seperti bersepeda atau bermain sepak bola, pertimbangkan untuk memberikan pelindung mulut guna melindungi gigi dari benturan.
  • Menjaga Kebersihan Mulut dan Gigi: Membiasakan anak menyikat gigi dua kali sehari dan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi akan menjaga kesehatan gigi dan mulut serta mendeteksi masalah lebih awal.

Menangani gigi patah dengan cepat dan benar dapat mencegah masalah lebih serius pada gigi anak di masa depan. Jika anak Anda mengalami gigi patah, jangan panik dan segera lakukan pertolongan pertama lalu bawa ke dokter gigi untuk perawatan lebih lanjut. Kesehatan gigi sangat penting, dan perawatan tepat waktu dapat membuat perbedaan besar.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi di Medikids Clinic by MHDC Group jika terdapat masalah gigi pada Si Kecil. Bagikan artikel ini dengan teman dan keluarga agar semakin banyak orang yang siap menghadapi kondisi gigi patah dengan tenang dan tepat!

Instagram MHDC GROUP