Apakah luka di lidah kamu tak kunjung sembuh? Jangan abaikan, bisa jadi itu pertanda awal kanker lidah!
Kanker lidah adalah salah satu jenis kanker mulut yang berkembang di jaringan lidah, baik di bagian depan yang terlihat maupun pangkal lidah yang tersembunyi di tenggorokan. Meski jarang disadari, kanker lidah bisa sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi fungsi vital seperti berbicara, makan, dan menelan.
Penyakit ini sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga banyak penderita baru menyadarinya saat sudah mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Kali ini kita akan membahas tentang ciri-ciri, gejala, dan penyebab kanker lidah, serta langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mulut dan lidah. Mari simak lebih lanjut dan kenali tanda-tanda yang tidak boleh diabaikan!
Ciri-Ciri Kanker Lidah yang Perlu Diwaspadai
Kanker lidah seringkali diawali dengan perubahan kecil yang mungkin tampak sepele, tetapi dapat berkembang menjadi kondisi serius. Deteksi dini menjadi krusial untuk mencegah penyebaran kanker. Berikut adalah ciri-ciri kanker lidah yang umum ditemui:
-
Bercak Merah atau Putih (Eritroplakia dan Leukoplakia)
-
-
- Eritroplakia: Bercak merah terang pada permukaan lidah yang sering kali disertai rasa sakit. Eritroplakia memiliki potensi tinggi untuk menjadi kanker.
- Leukoplakia: Bercak putih atau keabu-abuan yang tidak bisa dihapus dan tidak hilang meskipun telah menjalani pengobatan. Leukoplakia bisa menjadi tanda awal kanker atau kondisi prakanker.
-
-
Benjolan atau Luka yang Tidak Sembuh
Benjolan yang terasa keras atau tebal pada lidah, biasanya tanpa rasa sakit pada tahap awal. Luka yang tidak sembuh dalam waktu lebih dari dua minggu bisa menjadi indikasi kanker lidah. Luka ini mungkin tampak seperti sariawan tetapi tidak membaik meskipun telah dirawat.
-
Perubahan Tekstur Lidah
Lidah dapat terasa lebih tebal, kasar, atau muncul area yang kaku. Permukaan lidah yang sebelumnya halus mungkin berubah menjadi kasar atau tidak rata. Perubahan tekstur menandakan adanya pertumbuhan jaringan abnormal yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
-
Nyeri atau Sensasi Tidak Nyaman
Meski tidak selalu muncul pada tahap awal, nyeri pada lidah, terutama saat berbicara atau makan, bisa menjadi gejala kanker yang lebih lanjut.
-
Perdarahan tanpa Sebab
Perdarahan spontan pada lidah, terutama saat tidak ada luka yang jelas, juga bisa menjadi tanda adanya pertumbuhan sel abnormal.
-
Kesulitan Menelan (Disfagia)
Kesulitan menelan, rasa nyeri saat menelan, atau sensasi seperti ada benda asing di tenggorokan bisa terjadi jika kanker menyebar ke pangkal lidah atau area sekitarnya.
Gejala Kanker Lidah yang Harus Diwaspadai
Gejala kanker lidah sering berkembang secara perlahan dan dapat menyerupai kondisi lain, seperti sariawan atau infeksi mulut. Namun, ketika gejala ini berlangsung lama dan tidak membaik, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Berikut adalah gejala yang umum terjadi:
- Nyeri atau rasa tidak nyaman: Rasa sakit atau nyeri di lidah, terutama saat berbicara, makan, atau minum. Nyeri ini bisa bersifat lokal di satu area atau menjalar ke rahang dan telinga.
- Kesulitan menelan atau berbicara: Pasien mungkin mengalami kesulitan menelan makanan atau cairan, atau merasa ada sensasi benda asing di tenggorokan. Berbicara juga menjadi sulit karena lidah terasa kaku atau sakit.
- Perdarahan: Pendarahan spontan tanpa adanya luka atau trauma yang jelas. Perdarahan bisa muncul saat makan atau bahkan saat lidah dalam keadaan istirahat.
- Bau mulut: Bau mulut yang tidak hilang meskipun sudah menjaga kebersihan gigi dan mulut.
- Pembengkakan: Pembengkakan bisa terjadi pada lidah, rahang, atau bahkan leher. Kadang-kadang disertai dengan benjolan yang terasa keras.
Baca juga: Sariawan Sering Muncul? Waspada Stres dan Kelelahan, Ini Solusinya!
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Lidah
Kanker lidah berkembang akibat perubahan abnormal pada sel-sel lidah yang kemudian tumbuh tanpa terkendali. Meskipun penyebab pastinya sering sulit ditentukan, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi sebagai pemicu utama kanker lidah. Berikut adalah penjelasan lebih rinci:
-
Gaya Hidup
Kebiasaan hidup yang tidak sehat memiliki peran besar dalam meningkatkan risiko kanker lidah, antara lain:
a. Merokok dan Mengunyah Tembakau:
Merokok merupakan faktor risiko paling signifikan karena bahan kimia dalam rokok, seperti tar dan nikotin, dapat merusak DNA sel di mulut. Mengunyah tembakau (chewing tobacco) juga meningkatkan paparan langsung bahan kimia berbahaya pada jaringan lidah, meningkatkan risiko kanker mulut dan lidah.
b. Konsumsi Alkohol Berlebihan:
Alkohol, terutama jika dikombinasikan dengan merokok, meningkatkan risiko kanker lidah secara signifikan. Alkohol dapat menyebabkan iritasi kronis pada mukosa mulut, membuat sel lebih rentan terhadap kerusakan dan mutasi.
c. Infeksi Virus
Human Papillomavirus (HPV), terutama tipe 16 dan 18, merupakan virus yang dapat menginfeksi jaringan mulut dan menyebabkan perubahan seluler yang berpotensi menjadi kanker. HPV oral sering ditularkan melalui kontak langsung, termasuk aktivitas seksual oral.
d. Faktor Genetik
Memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker mulut atau lidah meningkatkan risiko secara signifikan. Faktor genetik tertentu dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap mutasi seluler yang memicu kanker.
e. Paparan Bahan Kimia Berbahaya
Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia tertentu, seperti asbes, formaldehida, dan logam berat, dapat menyebabkan iritasi kronis dan mutasi sel di mulut. Pekerja di industri dengan paparan bahan kimia berbahaya harus menggunakan perlindungan yang memadai untuk mengurangi risiko.
f. Kesehatan Gigi dan Mulut yang Buruk
Gigi yang rusak, gigi palsu yang tidak pas, atau kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan iritasi kronis pada jaringan lidah, meningkatkan risiko perubahan sel yang berpotensi menjadi kanker.
g. Nutrisi yang Buruk
Pola makan rendah sayur dan buah, serta defisiensi vitamin A, C, dan E, dapat melemahkan mekanisme pertahanan tubuh terhadap kanker. Antioksidan dari makanan sehat membantu melindungi sel dari kerusakan DNA.
Pencegahan dan Deteksi Dini
Langkah-langkah pencegahan yang dapat membantu menurunkan risiko kanker lidah antara lain:
- Menjaga kebersihan mulut: Sikat gigi dua kali sehari dan gunakan benang gigi secara teratur.
- Menghindari faktor risiko: Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol.
- Pemeriksaan rutin: Kunjungi dokter gigi secara rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini.
Baca juga: Cara Sikat Gigi yang Benar untuk Kesehatan Mulut Optimal
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami luka atau benjolan di lidah yang tidak sembuh selama lebih dari dua minggu, atau jika merasakan nyeri dan kesulitan menelan yang berlangsung lama, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan pengobatan. Kamu bisa datang ke klinik Medikids atau MHDC terdekat dari lokasimu untuk mendapatkan penanganan langsung oleh dokter spesialis yang berpengalaman.
Kesimpulan
Mengenali ciri-ciri dan gejala kanker lidah sejak dini adalah langkah pertama yang sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit ini. Jika kamu merasakan adanya gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini dapat meningkatkan peluang pengobatan yang lebih efektif dan mengurangi risiko komplikasi serius. Selain itu, menjaga kebersihan mulut dan menjalani pemeriksaan rutin adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari kanker lidah dan penyakit mulut lainnya. Dengan kesadaran yang lebih tinggi dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan mulut dan tubuh secara keseluruhan.
Referensi
- American Cancer Society. (2020). Oral cavity and oropharyngeal cancer. Retrieved from https://www.cancer.org
- Cancer Research UK. (2021). Mouth cancer: Symptoms, causes, and treatment. Retrieved from https://www.cancerresearchuk.org
- National Cancer Institute. (2022). Oral cavity cancer treatment (PDQ®)–Patient version. Retrieved from https://www.cancer.gov
- World Health Organization. (2020). Human papillomavirus (HPV) and cancer. Retrieved from https://www.who.int