Parents, pernah bingung pilih pasta gigi anak?
Belakangan ini, banyak kita temui produk pasta gigi berbahan natural yang katanya lebih ramah anak, termasuk pasta gigi tanpa fluoride. Apakah benar pasta gigi organic/natural tanpa fluoride lebih baik untuk kesehatan gigi anak? Lalu apa sih fluoride itu?
Pilih Pasta Gigi Anak yang Berfluoride atau Non Fluoride ya?
Sebelum membahas lebih lanjut, kita perlu tahu dulu nihhh sebenarnya apa itu fluoride dan apa manfaatnya dalam pasta gigi anak dan dewasa
Fluoride dan manfaatnya dalam pasta gigi anak
Fluoride adalah suatu bahan yang secara alami tersedia di alam seperti di air sungai, air danau, air tanah, makanan seperti seafood, dan beberapa sumber lainnya dalam kadar yang berbeda-beda. Di dalam tubuh, fluoride paling banyak ditemukan dalam tulang dan gigi. Fluoride juga merupakan salah satu bahan aktif yang ada dalam produk kesehatan gigi seperti pasta gigi.
Di mulut kita, gula dari makanan/minuman yang kita konsumsi akan dicerna oleh bakteri lalu diubah menjadi asam. Asam inilah yang menyebabkan mineral-mineral dalam gigi hilang (demineralisasi) dan gigi menjadi berlubang. Fluoride berguna untuk mencegah gigi berlubang dengan cara menambahkan mineral ke gigi kita (remineralisasi) sehingga membuat enamel gigi semakin kuat dan lebih tahan terhadap asam. Pada tanda awal gigi berlubang, fluoride dapat menghentikan bahkan memutarbalikkan proses karies sehingga lubang tidak menjadi semakin dalam.
Pada dasarnya, semua pasta gigi membantu menghilangkan plak dental. Plak adalah lapisan bakteri berwarna putih hingga kuning pucat yang melekat pada permukaan gigi dan gusi. Plak ini normal terbentuk setiap hari dan harus dibersihkan.
Pasta gigi mengandung berbagai komposisi dasar yaitu detergen seperti SLS, abrasive seperti silica, binding agent seperti xanthan gum, humectant seperti glycerin, pengawet seperti sodium benzoate, serta penambah rasa atau warna. Dengan komposisi tersebut, pasta gigi akan memudahkan proses pembersihan gigi dibanding hanya menggunakan sikat gigi dan air saja.
Selain komposisi dasar tersebut, pasta gigi juga dapat mengandung bahan aktif seperti fluoride, xylitol, potassium nitrate. Bahan aktif ini dalam bahasa medis disebut juga sebagai therapeutic agent, di mana masing-masing bahan memiliki efek spesifik seperti pencegahan karies, antibakteri, atau pengurang rasa ngilu untuk gigi sensitif. Fluoride di dalam produk pasta gigi biasanya ditemukan dalam bentuk sodium fluoride atau sodium monofluorophosphate.
Kenapa pilih pasta gigi berfluoride?
Karena semua pasta gigi dapat membantu membersihkan gigi namun pasta gigi berfluoride memiliki manfaat tambahan untuk mencegah karies dengan memperkuat enamel gigi. Manfaat ini hanya ada pada fluoride.
Dapatkan harga spesial pasta gigi anak di MHDC Official Store
Pilih pasta gigi fluoride untuk anak, apakah berbahaya?
Tidak, jika banyaknya pasta gigi yang digunakan sesuai anjuran dan sesuai usia anak. Penting untuk mengawasi anak Anda saat menyikat gigi sehingga pengunaan pasta gigi tetap sesuai usianya dan mencegah penelanan yang berlebihan. Pasta gigi berfluoride direkomendasikan untuk bayi dan balita oleh American Academy of Pediatrics (AAP), American Association of Pediatric Dentistry (AAPD), dan American Dental Association (ADA).
Apakah bisa terjadi keracunan fluoride?
Dosis tunggal (dikonsumsi dalam satu waktu) fluoride yang dapat menyebabkan keracunan fluoride akut adalah 5mg/kg berat badan atau setara dengan sodium fluoride sebanyak 11mg/kg berat badan. Sementara itu, rekomendasi penggunaan pasta gigi berfluoride untuk anak usia 3 tahun (estimasi BB 12 kg menurut WHO) adalah seukuran biji jagung yang setara dengan 0.3 gram sodium fluoride sehingga dosisnya menjadi 2,5mg/kgBB dalam satu kali penggunaan. Jadi, tidak perlu khawatir keracunan fluoride, ya.
Risiko penggunaan pasta gigi berfluoride yang mungkin terjadi adalah dental fluorosis. Tampilannya yaitu bercak atau garis putih pada enamel (permukaan gigi yang paling luar) dan seringnya hanya terdeteksi oleh dokter gigi, tidak berbahaya, tidak berefek negatif pada kesehatan maupun fungsi gigi. Dental fluorosis hanya terjadi jika anak mengonsumsi terlalu banyak fluoride dalam jangka waktu panjang selama enamel gigi masih dalam proses pembentukan dan belum muncul ke rongga mulut yaitu sebelum usia 8 tahun. Ketika gigi permanen sudah tumbuh, tidak perlu khawatir lagi akan terbentuk dental fluorosis. Paparan fluoride berlebih dapat dicegah dengan:
- penggunaan pasta gigi dalam jumlah yang sesuai anjuran
- menyimpan pasta gigi di luar jangkauan anak-anak
- mengawasi anak saat menyikat gigi
- melatih anak untuk meludah dan berkumur
Dapatkan harga spesial pasta gigi anak di MHDC Official Store
Anjuran penggunaan pasta gigi berfluoride untuk anak-anak?
- Pada bayi usia 6 bulan ke atas yang gigi pertamanya mulai tumbuh, mulailah menyikat giginya dengan sikat gigi yang lembut dan berukuran kecil (sikat gigi khusus anak) serta pasta gigi berfluoride sebutir beras yang dioleskan ke permukaan sikat gigi. Cara ini akan membantu mengoleskan fluoride ke permukaan gigi anak Anda tanpa membuat ia menelan terlalu banyak, mengingat si kecil belum bisa meludah atau berkumur.
- Pada usia 3-6 tahun di mana biasanya anak sudah lebih pandai berkumur, gunakan pasta gigi berfluoride sebiji jagung dan ingatkan anak untuk meludah atau berkumur setelahnya. Bantu anak Anda menyikat gigi sampai usia 5-6 tahun untuk memastikan giginya sudah benar-benar bersih.
- American Dental Association merekomendasikan untuk menyikat gigi dua kali sehari (pagi dan malam) dan anak-anak harus diawasi saat menyikat gigi.
- Perlu diperhatikan juga bahwa menjaga kebersihan mulut harus dimulai sejak dini bahkan sebelum gigi anak tumbuh. Pada bayi di bawah 6 bulan yang belum tumbuh gigi, gunakan kassa yang dibasahi air matang untuk membersihkan gusi bayi Anda.
Dapatkan harga spesial pasta gigi anak di MHDC Official Store
Efektivitas pasta gigi berfluoride dalam mencegah gigi berlubang
Ya. Menurut penelitian, pasta gigi berfluoride mengurangi terbentuknya gigi berlubang dibandingkan dengan pasta gigi non fluoride. Semakin tinggi kadar fluoride, semakin efektif mencegah gigi berlubang. Kadar fluoride dalam pasta gigi dewasa yang banyak beredar di pasaran yaitu 1000-1500 ppm F atau setara dengan 0.76 – 1.14% sodium monofluorophosphate. Untuk mengurangi risiko fluorosis, dapat dipilih pasta gigi anak dengan kadar fluoride rendah yaitu 500 ppm F atau setara dengan 0.11% sodium fluoride.
Nah, jadi tidak perlu khawatir lagi yah parents terkait penggunaan pasta gigi berfluoride. Asal diperhatikan dosis dan penggunaannya maka pasta gigi berfluoride aman untuk anak dan justru memiliki banyak manfaat untuk pencegahan gigi berlubang. Untuk rekomendasi merk pasta gigi berfluoride apa yang dianjurkan untuk anak, jawabannya adalah merk apa saja yang beredar di pasaran pastikan saja di kemasan terdapat tulisan bahwa pasta gigi mengandung fluoride atau biasanya terdapat tulisan fluoride atau sodium fluoride.
Semoga artikel ini bermanfaat ya parents. Bila ingin konsultasi atau memeriksakan kesehatan gigi buah hati lebih lengkap, bisa segera mengunjungi MHDC Clinic atau Medikids Clinic terdekat yaa.
Artikel ditulis oleh : drg. Nadia Fadila Irfani dan drg. Laila Novpriati
REFERENSI:
- Fluoridation FAQs. From https://www.ada.org/en/public-programs/advocating-for-the-public/fluoride-and-fluoridation/fluoridation-faq
- Fluoride: Topical and systemic supplements. From https://www.ada.org/en/member-center/oral-health-topics/fluoride-topical-and-systemic-supplements
- “Mom’s Guide to Fluoride” by Dr. Brittany Seymour. From https://www.mouthhealthy.org/en/babies-and-kids/moms-guide-to-fluoride
- Fluoride Toothpastes. From https://www.dentalhealth.ie/dentalhealth/teeth/fluoridetoothpastes.html
- Fluoride toothpastes of different strengths for preventing tooth decay. From https://www.cochrane.org/CD007868/ORAL_fluoride-toothpastes-different-strengths-preventing-tooth-decay
- Conti AJ, et al. Community Dent Oral Epidemiol. 1988. A 3-year clinical trial to compare efficacy of dentifrices containing 1.14% and 0.76% sodium monofluorophosphate.
- Kurva Pertumbuhan WHO. From http://www.idai.or.id/proffesional-resources/growth-chart/kurva-pertumbuhan-who