Gigi keropos merupakan masalah umum yang dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Jika dibiarkan, gigi keropos, terutama yang sudah parah dapat menyebabkan nyeri, infeksi, hingga gangguan fungsi pengunyahan. Oleh karena itu, salah satu solusi terbaik untuk mengatasinya adalah dengan perawatan crown gigi atau mahkota gigi tiruan.
Mengapa Mempertahankan Gigi Alami Tetap Penting?

Meskipun gigi terlihat rusak parah, bukan berarti harus langsung dicabut. Ada beberapa alasan kuat mengapa gigi alami sebaiknya dipertahankan selama mungkin.
Gigi asli lebih kuat dari gigi tiruan
Struktur dan fungsi gigi alami tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh gigi tiruan, bahkan oleh implan sekalipun. Gigi asli memiliki sistem ligamen periodontal yang menjaga kestabilannya dan membantu merespon tekanan saat mengunyah.
Mencegah pergeseran gigi lain
Bila satu gigi hilang, gigi di sekitarnya cenderung bergeser untuk menutup celah tersebut. Hal ini bisa menyebabkan gangguan susunan gigi, kesulitan mengunyah, hingga masalah sendi rahang (TMJ).
Lebih hemat dan minim risiko
Menjaga gigi asli mengurangi kebutuhan akan prosedur mahal dan invasif, seperti implan atau jembatan gigi (bridge). Selain itu, risiko komplikasi pun bisa diminimalkan.
Karena itulah, meskipun gigi tampak rusak parah, dokter gigi akan berusaha mempertahankan gigi tersebut selama struktur akar dan jaringan pendukung masih baik.
Mengapa Gigi yang Keropos Parah Tidak Cukup Ditambal?

Tambal gigi merupakan prosedur yang umum dilakukan untuk memperbaiki gigi berlubang ringan hingga sedang. Namun, untuk gigi yang keropos parah atau rapuh, tambalan biasa tidak cukup. Alasannya:
Struktur Gigi yang Keropos Parah Tidak Lagi Mendukung Tambalan
Jika bagian gigi yang sehat tersisa sangat sedikit, maka tambalan tidak memiliki penopang yang cukup untuk melekat. Tambalan bisa lepas atau patah saat digunakan untuk mengunyah.
Gigi yang Keropos Parah Menjadi Mudah Retak atau Pecah
Gigi yang sudah keropos besar cenderung rapuh. Tambalan biasa tidak mampu melindungi gigi dari tekanan kunyah. Akibatnya, gigi bisa retak atau bahkan hancur lebih parah.
Risiko Infeksi Ulang Meningkat
Tambalan yang tidak tertutup rapat bisa membuat bakteri masuk kembali ke dalam gigi, menyebabkan infeksi atau pembusukan lanjutan.
Jika gigi sudah rusak parah tapi akar gigi masih sehat, maka solusi terbaik adalah pemasangan crown gigi setelah dilakukan perawatan saraf.
Manfaat Crown Gigi Setelah Perawatan Saluran Akar
Ilustrasi pemasangan crown setelah dilakukan perawatan saluran akarPerawatan saluran akar (root canal treatment) dilakukan ketika pulpa (jaringan saraf) di dalam gigi sudah mati atau terinfeksi. Setelah dibersihkan dan ditutup, gigi menjadi “kosong” di dalam, sehingga lebih rentan rapuh dan patah. Inilah alasan mengapa crown sangat dianjurkan setelah perawatan saraf:
Memberikan Perlindungan Menyeluruh pada Gigi yang Keropos Parah
Crown menutupi seluruh permukaan mahkota gigi hingga ke batas gusi, menciptakan pelindung kuat terhadap tekanan kunyah maupun gesekan. Ini sangat penting untuk gigi yang sudah kehilangan banyak struktur aslinya akibat keropos atau perawatan saluran akar, karena tanpa perlindungan, gigi tersebut sangat mudah retak atau patah.
Meningkatkan Daya Tahan Gigi dalam Jangka Panjang
Gigi yang telah dirawat saraf secara alami menjadi lebih lemah karena tidak lagi memiliki jaringan hidup di dalamnya. Dengan crown, gigi mendapatkan dukungan struktural yang memungkinkan daya tahannya meningkat secara signifikan, bahkan bisa bertahan selama bertahun-tahun, atau seumur hidup, tergantung perawatan dan kebersihan mulut.
Mengembalikan Estetika Alami pada Gigi Keropos Parah
Crown modern dirancang menggunakan material berkualitas seperti porselen atau zirconia, yang memiliki warna dan bentuk menyerupai gigi asli. Ini menjadikan gigi yang sebelumnya keropos parah bisa kembali tampil indah dan alami, baik di bagian depan maupun belakang, tanpa terlihat “buatan”.
Menghindari Pencabutan Gigi yang Sudah Keropos Parah
Salah satu keuntungan terbesar dari pemasangan crown adalah kemampuannya dalam menyelamatkan gigi yang sebenarnya sudah berada di ambang pencabutan. Selama akar dan jaringan pendukung gigi masih layak, pemasangan crown dapat mengembalikan fungsi gigi tersebut secara optimal, tanpa perlu dilakukan tindakan ekstraksi (pencabutan).
Jenis-Jenis Crown Gigi
Ada beberapa jenis bahan crown yang umum digunakan yang dapat disesuaikan dengan lokasi gigi, kebutuhan estetika, dan budget pasien. Berikut adalah beberapa jenis bahan crown yang umum digunakan:
Porcelain fused to metal (PFM)
PFM merupakan kombinasi antara logam sebagai inti dan lapisan luar porselen. Crown jenis ini memiliki kekuatan struktural tinggi berkat logam di dalamnya, serta tetap terlihat alami karena bagian luarnya menyerupai gigi asli. PFM cocok untuk gigi depan maupun belakang, tetapi seiring waktu garis logam di tepi gusi bisa terlihat jika gusi menyusut.
All-ceramic atau all-porcelain
Crown ini terbuat sepenuhnya dari bahan keramik atau porselen tanpa unsur logam, sehingga memberikan hasil estetika yang sangat baik. Warnanya sangat menyerupai gigi alami, membuatnya ideal untuk gigi depan yang terlihat saat tersenyum. Namun, crown ini sedikit lebih rapuh dibandingkan jenis lainnya, sehingga penggunaannya biasanya dibatasi pada area dengan tekanan kunyah yang rendah.
Zirconia
Zirconia erbuat dari bahan zirconium oxide yang sangat kuat dan tahan lama. Crown jenis ini dikenal karena ketahanannya terhadap tekanan kunyah yang tinggi, sehingga cocok untuk gigi belakang seperti geraham. Selain kekuatannya, zirconia juga dapat diberi lapisan porselen agar tampil lebih estetis, menjadikannya kombinasi antara kekuatan dan keindahan.
Metal full crown
Crown ini terbuat sepenuhnya dari logam seperti emas, palladium, atau paduan logam lainnya. Crown jenis ini sangat kuat, tahan lama, dan jarang mengalami keretakan atau pecah. Namun, karena warnanya tidak menyerupai gigi asli, biasanya hanya digunakan pada gigi yang tidak terlihat seperti geraham belakang. Crown logam sering dipilih untuk daya tahan maksimal, terutama pada pasien dengan kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism).

Kesimpulan
Gigi keropos parah memang bukan akhir dari segalanya. Dengan pendekatan yang tepat, gigi tersebut tetap bisa diselamatkan dan difungsikan kembali. Crown gigi menjadi solusi ideal untuk gigi yang sudah rusak besar, terutama setelah perawatan saluran akar. Selain melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut, crown juga memberikan kekuatan, kenyamanan, dan estetika yang maksimal. Menjaga gigi alami tetap berada di mulut jauh lebih baik daripada mencabutnya. Maka dari itu, jika Anda mengalami gigi keropos parah, konsultasikan segera ke dokter gigi di Klinik MHDC dan Medikids terdekat.
Ditinjau oleh: drg. Rizky Aditiya Irwandi, M.Sc