fbpx

Gusi Sariawan Berbahayakah Jika Lama Dibiarkan?

Bagikan :

Gusi sariawan berbahayakah jika dibiarkan lama?

Table of Contents

Sariawan sering kali dikaitkan dengan luka kecil di dalam mulut atau lidah. Namun, tahukah kamu bahwa sariawan juga bisa muncul di gusi? Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu, terutama saat kamu makan atau menyikat gigi. 

Meskipun terlihat sepele, sariawan di gusi perlu diperhatikan, terutama jika sering muncul atau tidak kunjung sembuh. Lalu, apa penyebabnya dan apakah berbahaya jika dibiarkan terlalu lama? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

 

Penyebab Sariawan di Gusi

Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan mulut dan jaringan di dalamnya. Berikut beberapa penyebabnya:

Cedera atau Luka pada Gusi

Pernahkah kamu secara tidak sengaja menggigit gusi sendiri saat makan? Atau mungkin merasa ngilu karena menyikat gigi terlalu keras? Luka kecil yang disebabkannya bisa menjadi pemicu sariawan. Selain itu, penggunaan kawat gigi yang bergesekan dengan gusi juga bisa memicu luka dan peradangan.

Kurangnya Asupan Nutrisi

Jika kamu kekurangan vitamin B12, zat besi, atau asam folat, risiko terkena sariawan bisa meningkat. Nutrisi ini penting untuk menjaga kesehatan jaringan di dalam mulut.

Infeksi Virus atau Bakteri

Beberapa infeksi virus, seperti virus HFMD atau Hand Foot and Mouth Disease, bisa menyebabkan timbulnya kondisi ini. Selain itu, pertumbuhan bakteri yang tidak terkendali di mulut juga dapat memicu peradangan dan luka.

Alergi terhadap Makanan atau Pasta Gigi

Sariawan di gusi juga bisa disebabkan adanya sensitivitas terhadap makanan tertentu atau kandungan dalam pasta gigi, seperti sodium lauryl sulfate (SLS).

Stres dan Kurang Tidur

Stres dan kurang tidur bisa melemahkan sistem imun, sehingga tubuh lebih rentan mengalami peradangan, termasuk di area mulut.

Perubahan Hormon

Saat memasuki masa pubertas, tubuh mengalami banyak perubahan hormon yang bisa memengaruhi kesehatan mulut. Hal ini bisa membuat gusi lebih sensitif dan rentan terhadap luka kecil yang berujung pada sariawan.

 

Posisi Sariawan di Gusi yang Sering Terjadi

Posisi Sariawan di Gusi yang Sering Terjadi
Posisi Sariawan di Gusi yang Sering Terjadi

Sariawan dapat muncul di berbagai area gusi dan menimbulkan ketidaknyamanan yang berbeda. Sariawan di gusi belakang sering kali terasa sakit saat mengunyah karena gesekan dengan gigi geraham. 

Sementara itu, sariawan di gusi bawah sering kali lebih sensitif karena area ini mudah terpapar makanan asam atau pedas yang dapat memperparah nyeri. Jika terjadi di sekitar gigi geraham, sariawan cenderung lebih sulit dijangkau saat menyikat gigi, sehingga bisa bertahan lebih lama dan berisiko mengalami iritasi. 

 

Berbahayakah Jika Lama Dibiarkan?

Sariawan di gusi biasanya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-14 hari. Namun, jika dibiarkan terlalu lama atau sering kambuh, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan:

Infeksi yang Lebih Serius

Luka sariawan yang tidak sembuh bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri, berisiko menyebabkan infeksi yang lebih serius. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa memperburuk kesehatan mulut dan meningkatkan risiko peradangan gusi.

Gangguan Nutrisi

Jika sariawan di gusi belakang gigi geraham atau di posisi lainnya menyebabkan rasa sakit yang parah saat makan, bisa jadi kamu akan kesulitan mengonsumsi makanan bergizi, yang akhirnya memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Tanda Penyakit Serius

Sariawan yang berlangsung lebih dari 2 minggu atau sering muncul kembali bisa menjadi tanda adanya gangguan sistem imun, seperti penyakit autoimun atau defisiensi vitamin.

Sebaiknya segera periksakan ke dokter gigi atau spesialis mulut apabila dalam dua minggu luka justru semakin besar atau disertai gejala lain seperti demam dan pembengkakan.

 

Cara Menghilangkan Sariawan di Gusi

Cara Menghilangkan Sariawan di Gusi
Cara Menghilangkan Sariawan di Gusi

Tentunya, kamu tidak ingin kondisi ini semakin parah, bukan? Untuk mempercepat penyembuhan, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

Berkumur dengan Air Garam

Air garam dapat membantu membunuh bakteri dan mempercepat penyembuhan luka sariawan. Cara membuatnya pun cukup mudah dengan melarutkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat.

Gunakan Obat Kumur Antiseptik

Obat kumur antiseptik dapat membantu mencegah infeksi lebih lanjut dan mengurangi rasa sakit pada sariawan pada area yang sulit dijangkau. Sedangkan, kompres dengan kasa yang dibasahi obat kumur ini menjadi pilihan untuk atasi sariawan singular dan mudah dijangkau lokasinya seperti di bibir.

Kompres dengan Es Batu

Sensasi dingin dari es batu bisa meredakan nyeri dan mengurangi peradangan pada sariawan.

Gunakan Gel atau Salep Sariawan

Produk berbahan aktif asam hialuronat bisa membantu mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan.

Konsumsi Makanan Lunak dan Sehat

Hindari makanan yang terlalu pedas, asam, atau keras yang bisa memperparah luka. Perbanyak makan buah, sayur, dan makanan yang kaya vitamin.

Jaga Kebersihan Mulut

Sikat gigi secara rutin dengan sikat berbulu lembut dan gunakan benang gigi untuk menghilangkan sisa makanan yang bisa memperburuk sariawan.

Kurangi Stres dan Cukup Istirahat

Stres bisa memperparah kondisi sariawan. Cobalah untuk menjaga pola tidur dan lakukan aktivitas yang menyenangkan.

 

Yuk, Jangan Sepelekan Sariawan di Gusi!

Meski umumnya akan sembuh sendiri dalam beberapa hari, kamu tetap harus menjaga kesehatan mulut agar tidak sering mengalami sariawan. Jika sariawan tak kunjung sembuh atau semakin parah, tidak perlu ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.

Kamu bisa mengunjungi MHDC Clinic atau Medikids by MHDC Group untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan konsultasi langsung dengan dokter gigi berpengalaman. Dengan penanganan yang tepat, kesehatan mulutmu tetap terjaga, dan kamu bisa beraktivitas tanpa terganggu oleh sariawan.

Ditinjau oleh: drg. Rizky Aditiya Irwandi, M.Sc

Instagram MHDC GROUP