Saat lahir, bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya matang, sehingga hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Untuk memberikan perlindungan yang optimal, maka diperlukan tindakan yang dapat membantu tubuh anak untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya, yaitu dengan imunisasi dasar lengkap.
Kekhawatiran terhadap efek samping dan banyaknya informasi yang kurang tepat terkait imunisasi dasar lengkap seringkali menjadi alasan utama bagi orang tua untuk menunda pemberian imunisasi meskipun manfaatnya telah terbukti secara ilmiah. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara lengkap tentang manfaat imunisasi, keamanan dan efek samping imunisasi, jadwal imunisasi yang dianjurkan, serta fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Apa yang dimaksud dengan imunisasi?
Imunisasi adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga menjelaskan bahwa imunisasi merupakan tindakan preventif atau pencegahan dari berbagai penyakit menular sehingga ketika terpajan penyakit tersebut, maka seseorang tidak akan jatuh sakit atau hanya akan mengalami sakit yang ringan. Berbagai penyakit menular tersebut dikenal sebagai Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, hepatitis B, diare rotavirus, cacar, rubella, campak, meningitis, pneumonia, dan lain-lain.
Manfaat Imunisasi
Imunisasi merupakan hak setiap anak. Hal ini tertera pada Undang-Undang Dasar Republik Indonesia nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pada pasal 132 ayat 3 yang menjelaskan bahwa setiap anak berhak mendapatkan imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan tujuan untuk mencegah penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi. Selain membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, imunisasi juga membantu mencegah penyebaran penyakit dan melindungi diri dari risiko kematian dan cacat sehingga hal tersebut dapat mencegah berbagai kerugian, baik kerugian secara fisik, seperti sakit yang berkepanjangan, maupun kerugian secara finansial, seperti tingginya biaya pengobatan.
Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan jadwal pemberian imunisasi dasar dalam Buku Panduan Pekan Imunisasi Dunia. Berikut adalah jadwal pemberian imunisasi dasar pada anak.
- Imunisasi HB 0 diberikan pada bayi baru lahir hingga 24 jam setelah lahir.
- Imunisasi BCG dan OPV 1 (Polio tetes 1) diberikan pada saat anak usia 1 bulan.
- Imunisasi DPT-HB-Hib 1, OPV 2 (Polio tetes 2), PCV 1, dan Rotavirus 1 diberikan pada saat anak usia 2 bulan.
- Imunisasi DPT-HB-Hib 2, OPV 3 (Polio tetes 3), PCV 2, dan Rotavirus 2 diberikan pada saat anak usia 3 bulan.
- Imunisasi DPT-HB-Hib 3, OPV 4 (Polio tetes 4), IPV 1 (Polio suntik 1), dan Rotavirus 3 diberikan pada saat anak usia 4 bulan.
- Imunisasi Campak rubella 1, dan IPV 2 (Polio suntik 2) diberikan pada saat anak usia 9 bulan.
- Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) diberikan pada saat anak usia 10 bulan.
- Imunisasi PCV 3 diberikan pada saat anak usia 12 bulan.
- Imunisasi DPT-HB-Hib 4 dan Campak rubella 2 diberikan pada saat anak usia 18 bulan.
Efek Samping Imunisasi
Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin yang diberikan sudah terbukti aman karena sudah dilakukan pengujian dan juga studi klinis selama bertahun-tahun. Selain itu, efek samping dari imunisasi juga cenderung ringan, meliputi demam, nafsu makan menurun, serta adanya kemerahan dan nyeri di area suntikan. Efek samping tersebut umumnya akan hilang dalam 2 hingga 3 hari.
Baca juga: Anak Demam? Temukan Solusi Tepat dengan Pemilihan Obat yang Bijak
Selama munculnya efek samping tersebut, orang tua dapat memberikan kompres hangat saat anak demam, memberikan minum yang cukup, mengganti baju anak dengan pakaian yang berbahan tipis dan menyerap keringat, memberikan ASI lebih sering, serta memastikan agar si kecil makan makanan yang sehat dan bergizi.
Apabila muncul gejala-gejala seperti alergi berat, sesak napas, kejang, anak tidak mau menyusu atau makan, kemerahan di area suntikan meluas, dan munculnya nanah pada area yang disuntik maka orang tua perlu segera membawa anak ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit terdekat.
Lokasi Penyuntikan Imunisasi Dasar Lengkap
Imunisasi dasar dapat diperoleh di beberapa fasilitas layanan kesehatan, baik fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta. Beberapa fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan imunisasi diantaranya yaitu puskesmas, posyandu, rumah sakit, dan juga klinik terdekat. Meskipun terdapat banyak pilihan tempat yang menyediakan layanan imunisasi, namun orang tua tetap perlu mempertimbangkan untuk memilih fasilitas kesehatan yang memiliki lingkungan yang nyaman bagi si kecil, salah satunya yaitu MHDC Clinic dan juga Medikids Clinic yang dapat memberikan suasana pelayanan kesehatan yang menyenangkan bagi anak.
direview oleh: drg. Laila Novpriati
Referensi
- Kliegman, R. M., Geme, J. St., Blum, N. J., Shah, S. S., Tasker, R. C., Wilson, K. M., & Behrman, R. E. (2020). Nelson Textbook of Pediatrics (21th ed.). Missouri Elsevier.
- Dalimawati, D., Najmah, N. & Fajar, N. A., 2023. Determinan Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Indonesia: Telaah Pustaka. Health Information : Jurnal Penelitian, 15(2), pp. 1-18.
- Departemen Kesehatan RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Retrieved from: https://sireka.pom.go.id/requirement/UU-36-2009-Kesehatan.pdf
CDC. (n.d.). Vaccines for Your Children. Retrieved from: https://www.cdc.gov/vaccines-children/index.html
