enisSusunan gigi geligi merupakan salah satu bagian dari seseorang yang pertama kali terlihat ketika berinteraksi dengan orang lain. Menentukan juga tingkat kepercayaan diri seseorang ketika berinteraksi sosial. Susunan gigi yang rapi tidak hanya mendukung penampilan, namun memiliki fungsi besar lain yakni dalam proses pengunyahan. Kondisi gigi yang tidak teratur atau maloklusi dapat menimbulkan berbagai masalah, baik di keseharian maupun kesehatan.
Maloklusi Gigi
Pertama, kita akan membahas terlebih dahulu definisi maloklusi. Maloklusi gigi merupakan kelainan pada posisi gigi atau gigitan ketika rahang atas dan bawah saling menutup. Maloklusi gigi dapat ditemukan pada anak maupun dewasa baik dalam masa periode gigi susu, gigi bercampur, maupun gigi permanen.

Ciri Maloklusi Gigi
Secara umum, ciri seseorang memiliki maloklusi gigi dapat beragam. Tergantung dengan jenis kelainan atau gangguan yang dimiliki. Beberapa di antaranya termasuk:
- Gigi tampak tidak rata, seperti terlihat lebih maju atau lebih mundur, atau saling tumpang tindih.
- Terdapat keluhan sulit mengunyah atau makan, berbicara kurang jelas atau kesulitan mengucapkan huruf tertentu seperti “s” atau “t”
- Mengalami rasa sakit pada rahang atau sendi
- Bibir terbuka ketika sedang istirahat
- Wajah yang tidak simetris

Jenis Maloklusi Gigi
Maloklusi gigi dibagi kedalam beberapa jenis yaitu:
- Kelas I: gigi atas dan bawah normal atau terdapat kelainan minimal seperti gigi berjejal atau tidak teratur
- Kelas II (overbite): rahang atas lebih maju, gigi depan atas terlihat lebih didepan dibandingkan rahang bawah (tonggos)
- Kelas III (underbite): rahang bawah lebih maju daripada rahang atas (cameh)

Faktor Penyebab Maloklusi Gigi
Apabila terdapat keluhan di atas, kamu mungkin mengalami maloklusi gigi. Untuk dapat menentukan rencana perawatan atas keluhan yang dirasakan, kita akan membahas mengenai faktor penyebab maloklusi. Terdapat banyak penyebab maloklusi, yang bisa jadi tidak hanya satu namun beberapa penyebab terjadi bersamaan.
Faktor genetik
Faktor ini diwariskan dari orang tua dan seringkali tidak dapat dihindari. Ini mencakup hal-hal seperti:
- Bentuk dan ukuran rahang (terlalu kecil atau terlalu besar)
- Keturunan
- Kondisi bawaan sejak lahir

Faktor lingkungan dan kebiasaan buruk
Kebiasaan yang dilakukan berulang kali, terutama saat masa pertumbuhan, dapat mengubah struktur rahang dan posisi gigi. Contohnya:
- Menghisap jempol dan dot berlebihan
- Penggunaan botol susu yg berkepanjangan
- Kebiasaan mendorong lidah ke depan (tongue thrusting)
- Sering mengigit kuku dan benda keras lainnya

Faktor fungsional (kondisi organ lain)
erkadang, masalah pada organ lain dapat mempengaruhi perkembangan rongga mulut, seperti:
- Pernapasan kronis
- Gangguan pada fungsi menelan

Faktor trauma
Benturan keras pada area wajah dapat mengubah struktur tulang dan posisi gigi. Faktor ini meliputi:
- Cedera pada wajah atau rahang akibat kecelakaan
- Gigi yang patah atau hilang (terutama gigi susu yang tanggal terlalu cepat atau gigi permanen yang hilang dan tidak diganti)

Faktor pertumbuhan abnormal
Ini berkaitan dengan bagaimana tulang kamu tumbuh dan berkembang, misalnya:
- Pertumbuhan rahang atas dan bawah yang tidak seimbang
- Adanya kelainan pada perkembangan tulang wajah
Faktor iatrogenik (efek samping prosedur)
Penyebab maloklusi ini berasal dari hasil perawatan gigi atau medis sebelumnya yang mungkin tidak ideal, seperti:
- Tambalan gigi yang terlalu tinggi atau tidak sesuai konturnya
- Pencabutan gigi permanen yang tidak terencana dengan baik tanpa pertimbangan ortodontik
Faktor patologis
Penyebab ini jarang terjadi, namun bisa berdampak signifikan pada susunan gigi kamu, seperti:
- Adanya tumor atau kista di rahang
- Infeksi serius pada gigi atau rahang
Cara Mengatasi Maloklusi Gigi
Kabar baiknya, untuk perawatan maloklusi gigi atau ortodonti dapat mulai dilakukan baik pada anak, remaja maupun dewasa. Perawatan ortodontik, bertujuan untuk menggerakkan atau merubah posisi gigi ke kondisi normal. Alat yang digunakan juga bervariasi tergantung dari jenis maloklusi yang dialami. Jenis perawatan ini dapat dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan waktu terjadinya maloklusi.
Perawatan preventif
Perawatan yang dilakukan sebelum maloklusi terjadi. Ketika kontrol rutin, dokter gigi dapat melakukan evaluasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan tulang rahang serta otot. Evaluasi yang dilakukan termasuk melihat apakah ada kebiasaan buruk yang mungkin dapat menyebabkan maloklusi dan harus segera dihentikan.

Perawatan interseptif
Ini dilakukan pada kasus maloklusi yang sedang berkembang. Perawatan ini bertujuan agar kelainan yang sudah tampak dapat dicegah dan tidak semakin parah. Apabila terdapat kondisi maloklusi terjadi akibat gangguan otot, diberikan terapi myofunctional .Perawatan myofungsional bertujuan untuk mengarahkan pertumbuhan rahang seperti gigi geligi dan melatih otot mulut dan wajah untuk memperbaiki kebiasaan buruk. Dan di Medikids Klinik melayani perawatan myofungsional (myobrace) yang dilakukan oleh dokter gigi spesialis anak, jadi kamu tidak perlu khawatir!
Perawatan Kuratif
Jenis perawatan ini yang paling sering dilakukan. Perawatan kuratif diberikan jika maloklusi sudah terjadi seperti penggunaan braces (behel) atau alat ortodontik lepasan. Perawatan braces tersedia di seluruh klinik Medikids dan MHDC klinik dan diberikan oleh dokter gigi spesialis ortodonsia. Dan kini juga ada harga spesial untuk perawatan behel di Medikids dan MHDC Clinic dengan Brace Up by Medikids. Perawatan behel mulai dari Rp8juta, kamu juga bisa pilih jenis behel yang sesuai dengan kondisi gigimu. Perawatan lainnya: operasi rahang/bedah ortognatik, tindakan restoratif seperti penambalan atau perawatan periodontal (gusi dan jaringan pendukung gigi)
Kelainan susunan gigi dapat dideteksi dan dicegah sejak masa kanan-kanak dini melalui pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Apabila telah terjadi pada usia yang lebih dewasa juga dapat diperbaiki. Jika maloklusi tidak ditangani dapat menyebabkan sulit mengunyah, resiko kerusakan gigi, nyeri rahang atau sakit kepala, memiliki masalah pernapasan dan bicara serta menurunkan rasa percaya diri.
Dengan mengetahui penyebab, kondisi gigi berjejal dapat diperbaiki untuk mendapatkan senyum yang sehat dan gigi yang rapi. Segera datangi klinik Medikids dan MHDC untuk memeriksakan kondisi gigi anda dan keluarga.
artikel ditulis oleh: drg. Farih Aminah
ditinjau oleh: drg. Rizky Aditiya Irwandi, M.Sc