Merawat Gigi Anak Berkebutuhan Khusus, Ini Caranya

Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian penting dari kesehatan tubuh. Namun, bagi anak-anak dan individu dengan kebutuhan khusus, menjaga gigi tetap sehat bisa menjadi tantangan tersendiri. Mereka sering kali lebih rentan mengalami gigi berlubang, penyakit gusi, hingga infeksi, sementara akses ke dokter gigi juga tidak selalu mudah. Lalu, bagaimana cara merawat gigi mereka dengan baik? Yuk, kita bahas bersama.

Perawatan Gigi Anak dan Individu Berkebutuhan Khusus

Perawatan gigi anak berkebutuhan khusus membutuhkan pendekatan berbeda agar anak merasa nyaman, aman, dan dimengerti. Anak dan individu berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki kondisi perkembangan, fisik, emosional, atau intelektual tertentu yang membuat mereka membutuhkan dukungan tambahan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk saat menjalani perawatan kesehatan. Di Medikids, kami menghadirkan layanan khusus bagi anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD), Down Syndrome, ADHD, Cerebral Palsy, serta tantangan sensori, komunikasi, atau perkembangan lainnya. Dengan suasana klinik yang ramah anak, tenaga medis yang sabar, serta metode perawatan yang disesuaikan, Medikids memberikan pengalaman perawatan gigi yang menyenangkan, aman, dan tepat bagi setiap kebutuhan khusus anak.

Mengapa Gigi Anak dan Individu Berkebutuhan Khusus Lebih Rentan?

Beberapa faktor yang membuat mereka lebih berisiko mengalami masalah gigi, antara lain:

• Kesulitan menyikat gigi sendiri. Misalnya, anak dengan keterbatasan motorik atau gangguan koordinasi.
• Kebiasaan makan tertentu. Konsumsi makanan manis atau lunak yang mudah menempel di gigi.
• Pengaruh obat-obatan. Beberapa obat bisa menyebabkan mulut kering sehingga meningkatkan risiko gigi berlubang.
• Hambatan perilaku dan sensorik. Anak dengan autisme, misalnya, bisa merasa sangat sensitif terhadap suara alat bor gigi atau cahaya lampu dental.
  

Pentingnya “Dental Home” Sejak Dini

American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) menyarankan agar setiap anak memiliki “dental home” sejak usia 1 tahun. Artinya, anak memiliki klinik gigi atau dokter gigi yang menjadi tempat utama untuk perawatan gigi secara rutin dan berkelanjutan.

Manfaatnya antara lain:

• Dokter gigi bisa memantau pertumbuhan gigi anak sejak dini.
• Orang tua mendapat edukasi tentang cara merawat gigi di rumah.
• Anak menjadi lebih terbiasa berkunjung ke dokter gigi sehingga tidak mudah takut.

Strategi Perawatan Gigi yang Bisa Dilakukan Di Rumah

1. Mulai dari rumah
   Orang tua perlu membantu anak menyikat gigi minimal 2 kali sehari. Gunakan pasta gigi berfluoride dalam jumlah kecil (sebesar biji beras untuk balita, sebesar kacang polong untuk anak yang lebih besar).

2. Batasi makanan manis
   Permen, kue, dan minuman manis memang disukai anak-anak, tetapi bila terlalu sering bisa menyebabkan gigi cepat berlubang.

3. Buat suasana tenang saat ke dokter gigi
   Untuk anak dengan gangguan sensorik, pilih jadwal pagi hari ketika anak masih segar, atau minta dokter gigi mengenalkan alat secara perlahan dengan metode tell-show-do (dijelaskan, ditunjukkan, lalu dilakukan).

4. Gunakan alat bantu
   Anak dengan keterbatasan motorik bisa menggunakan sikat gigi dengan gagang khusus agar lebih mudah digenggam.

Tanda-Tanda Masalah Gigi yang Harus Diwaspadai

Orang tua dan pendamping perlu memperhatikan tanda-tanda berikut:

• Anak sulit makan atau sering memegang pipinya.
• Bau mulut yang tidak biasa.
• Gigi berubah warna, ada bercak hitam atau lubang.
• Gusi sering berdarah saat menyikat gigi.

Jika tanda-tanda tersebut muncul, segera bawa ke dokter gigi agar mendapat penanganan lebih awal.

Peran Dokter Gigi dalam Perawatan

Dokter gigi anak (pediatric dentist) atau dokter gigi yang terlatih menangani pasien berkebutuhan khusus memiliki strategi khusus agar perawatan lebih aman dan efektif:

Pemeriksaan menyeluruh

Meliputi riwayat medis, riwayat obat, kondisi perilaku, serta kemampuan komunikasi pasien.

Pencegahan dan edukasi

Memberikan saran kepada orang tua mengenai diet sehat, cara menyikat gigi, serta penggunaan fluoride atau sealant gigi.

Perawatan klinis yang disesuaikan

1. • Tindakan pencegahan: pembersihan gigi profesional, aplikasi fluoride.
   • Restorasi: penambalan gigi berlubang.
   • Pencabutan atau perawatan saluran akar jika diperlukan.
   • Perawatan dengan sedasi atau anestesi umum untuk kasus tertentu yang tidak bisa dilakukan secara konvensional.

Perawatan dengan sedasi

Jika anak benar-benar tidak bisa diajak bekerja sama, dokter bisa menggunakan obat penenang (sedasi) atau anestesi umum agar perawatan tetap bisa dilakukan dengan aman.

Kolaborasi multidisiplin

Bekerja sama dengan dokter anak, terapis okupasi, psikolog, atau tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan pasien.

Jadi, perawatan gigi anak dan individu berkebutuhan khusus memang tidak selalu mudah, tetapi sangat penting untuk kesehatan dan kualitas hidup mereka. Dengan membangun kebiasaan merawat gigi di rumah, rutin ke dokter gigi sejak dini, serta menggunakan pendekatan yang tepat, masalah gigi bisa dicegah.

Setiap anak berhak memiliki senyum sehat. Dengan dukungan orang tua, pendamping, dan dokter gigi, hal itu bukanlah hal yang mustahil. Yuk mulai konsultasikan kesehatan gigi anak ke Klinik MHDC dan Medikids terdekat!

artikel ditinjau oleh: drg. Rizky Aditiya Irwandi, M.Sc

Referensi:

American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD). Management of Dental Patients with Special Health Care Needs. 2021. https://www.aapd.org/media/Policies_Guidelines/BP_SHCN.pdf 

Nelson TM, Webb JR (Eds). Dental Care for Children with Special Needs: A Clinical Guide. Springer; 2019.