fbpx

Pulpitis: Nyeri Gigi yang Sering Mengganggu

Bagikan :

Pulpitis nyeri gigi

Struktur gigi yang sehat terdiri dari email sebagai pelindung paling luar, kemudian lapisan kedua dentin, dan lapisan paling dalam disebut ruang pulpa yang berisi saraf dan pembuluh darah. Ketika seseorang tidak menjaga kebersihan rongga mulut, sehingga menyebabkan gigi berlubang dan memiliki gejala nyeri berdenyut yang sangat mengganggu aktivitas, kemungkinan besar lubang sudah merusak lapisan email dan dentin. Bakteri dari lubang gigi masuk hingga mencapai pulpa, yang menyebabkan pulpa cedera dan radang. Radang pada pulpa disebut dengan Pulpitis.

Penyebab Pulpitis

Penyebab inti terjadinya pulpitis adalah infeksi bakteri, yang dapat disebabkan oleh lubang gigi (karies gigi), trauma, dan kebiasaan menghentakkan gigi.

pulpitis adalah
Perbedaan pulpitis dan gigi sehat (source)

Bakteri dapat masuk ke pulpa gigi, yaitu jaringan lunak di dalam gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah, melalui kerusakan enamel akibat karies gigi yang tidak ditangani. Selain itu, trauma fisik pada gigi, seperti benturan keras atau gigi yang retak, juga bisa membuka jalan bagi bakteri untuk mencapai pulpa. Kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism) pun dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan gigi, yang lama-kelamaan bisa memicu peradangan pulpa. Ketika bakteri sudah masuk ke dalam pulpa, infeksi dan peradangan pun terjadi, dan menyebabkan rasa nyeri.

Gejala Pulpitis

Pulpitis dapat ditandai dengan timbulnya nyeri berdenyut dan tajam dari gigi. Selain itu, gigi menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan makanan dan minuman dingin ataupun panas.

gigi pulpitis
ilustrasi gigi dengan Pulpitis (source)

Gejala pulpitis juga dapat berupa rasa nyeri yang muncul tiba-tiba, bahkan tanpa adanya rangsangan. Rasa sakit ini bisa bertambah parah saat berbaring atau di malam hari. Pada kasus yang lebih berat, nyeri dapat menjalar hingga ke rahang atau telinga, disertai dengan pembengkakan di sekitar gigi yang terinfeksi. Sensitivitas gigi pun bisa bertahan lebih lama dari biasanya setelah terkena rangsangan, menandakan adanya peradangan di dalam pulpa. Jika dibiarkan tanpa penanganan, gejala ini dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih serius dan menyebabkan abses pada gigi.

Baca juga: Mengenal Periodontitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Jenis Pulpitis

1. Pulpitis Reversible

Sesuai dengan namanya, pulpitis reversible menunjukkan bahwa gejala pulpitis bersifat sementara atau dapat pulih kembali jika penyebabnya seperti gigi berlubang segera dilakukan perawatan.

Pulpitis reversible dan irreversible
Pulpitis reversible dan irreversible (source)

2. Pulpitis Irreversible

Pada kasus pulpitis irreversible, radang yang terjadi sudah tahap lanjutan dan sudah mencederai pulpa secara langsung. Gejala yang ditimbulkan yaitu nyeri hebat, spontan, dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan saat tidur di malam hari. 

Cara mengobati pulpitis

Pada kasus pulpitis tahap awal, dapat dilakukan pembersihkan jaringan karies, dan dilanjutkan dengan pemberian bahan pelindung pulpa yang terakhir dilapisi dengan tambalan permanen. Sedangkan, pada kasus pulpitis yang lebih parah, perlu dilakukan perawatan saluran akar, untuk membersihkan saluran akar dari infeksi bakteri, kemudian bisa diberikan restorasi permanen. Jika infeksi pulpa tidak diobati, maka infeksi dapat berlanjut hingga ke saluran akar yang menyebabkan kematian saraf dan jaringan yang disebut nekrosis pulpa. Sisa toksin bakteri dan jaringan yang sudah nekrosis/mati dapat membentuk nanah yang akan muncul sebagai “bisul gusi” di daerah gigi yang rusak. Pencabutan gigi adalah pilihan terakhir jika gigi sudah sangat rusak dan tidak bisa diselamatkan.

Cara Mencegah Pulpitis

  • Jaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi 2x sehari pagi dan malam hari sebelum tidur
  • Hindari banyak makan dan minum manis
  • Bersihkan sela-sela gigi menggunakan dental floss

Selain cara pencegahan di atas, kamu juga dianjurkan untuk rutin melakukan check up ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Sekarang kamu bisa mudah melakukannya di klinik Medikids atau MHDC yang terdekat dari tempat tinggalmu. Di Medikids dan MHDC klinik kamu akan ditangani oleh dokter gigi profesional yang berpengalaman di bidangnya. Kamu juga dapat menggunakan benefit asuransi kamu di klinik-klinik MHDC Group.

ditulis oleh: drg. Athira

Instagram MHDC GROUP