fbpx

Follow Us :

Overview

Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan (obsesi) yang membuat Anda melakukan perilaku berulang-ulang (kompulsi). Obsesi dan kompulsi ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang menyakitkan.

Anda mungkin mencoba untuk mengabaikan atau menghentikan obsesi, tetapi itu hanya meningkatkan tekanan dan kecemasan. Pada akhirnya, Anda merasa terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stres. Meskipun ada upaya untuk mengabaikan atau menyingkirkan pikiran dan dorongan yang mengganggu, obsesi tersebut terus datang kembali. Ini mengarah pada perilaku yang dikenal dengan lingkaran setan OCD.

Gangguan ini sering berpusat di sekitar masalah tertentu – misalnya, ketakutan berlebihan akan terkontaminasi oleh kuman. Untuk meredakan ketakutan tersebut, Anda dapat mencuci tangan secara kompulsif sampai terasa lecet.

Jika Anda menderita OCD, Anda mungkin malu kondisi tersebut. Namun, saat ini terdapat  banyak pengobatan yang efektif menyembuhkan gangguan ini.

Penyebab dan Gejala

Penyebab

Sampai saat ini, masih belum jelas apa yang menyebabkan OCD. Sejumlah faktor yang berbeda dapat berperan, termasuk:

  • Riwayat keluarga – Anda lebih berisiko menderita OCD jika terdapat anggota keluarga Anda yang memilikinya. Hal ini disebabkan karena faktor genetik pada keluarga Anda.
  • Perbedaan di otak – beberapa orang dengan OCD memiliki area aktivitas tinggi yang bersifat abnormal di otak mereka atau kekurangan serotonin.
  • Peristiwa kehidupan – OCD lebih sering terjadi pada orang yang telah diganggu, dilecehkan atau diabaikan, dan kadang-kadang dimulai setelah peristiwa penting dalam hidup, seperti melahirkan atau berkabung.
  • Kepribadian – Orang dengan standar pribadi yang tinggi lebih berisiko menderita OCD. Risiko yang tinggi juga berlaku pada orang yang mudah merasa cemas atau memiliki rasa tanggung jawab yang sangat kuat untuk diri mereka sendiri dan orang lain.

Gejala

OCD biasanya mencakup gejala obsesi dan gejala kompulsi. Tetapi dapat dimungkinkan pula hanya memiliki gejala obsesi atau hanya gejala kompulsi. Anda mungkin tidak menyadari bahwa obsesi dan kompulsi Anda berlebihan atau tidak masuk akal, tetapi OCD dapat menghabiskan banyak waktu dan mengganggu rutinitas harian, fungsi sosial, sekolah dan pekerjaan Anda.

Gejala obsesi

Obsesi OCD adalah pikiran, desakan atau gambaran yang berulang, terus-menerus dan tidak diinginkan, yang mengganggu dan menyebabkan penderitaan atau kecemasan. Anda mungkin mencoba mengabaikannya atau menyingkirkannya dengan melakukan perilaku kompulsif. Obsesi ini biasanya mengganggu ketika Anda mencoba memikirkan atau melakukan hal lain untuk mengabaikan atau menghilangkannya.

Obsesi sering kali memiliki masalah, seperti:

  • Takut kontaminasi atau kotoran
  • Meragukan dan mengalami kesulitan menoleransi ketidakpastian
  • Membutuhkan hal-hal yang teratur dan simetris
  • Pikiran agresif atau mengerikan tentang kehilangan kendali dan melukai diri sendiri atau orang lain
  • Pikiran yang tidak diinginkan, termasuk agresi, subjek seksual, atau agama

Contoh tanda dan gejala obsesi meliputi:

  • Takut terkontaminasi bakteri dengan menyentuh benda-benda yang telah disentuh orang lain
  • Keraguan tentang apakah Anda telah mengunci pintu atau mematikan kompor
  • Stres yang intens ketika objek tidak teratur atau menghadap ke arah tertentu
  • Berimaginasi mengendarai mobil Anda ke kerumunan orang
  • Pikiran tentang meneriakkan kata-kata kotor atau bertindak tidak pantas di depan umum
  • Berimaginasi tentang tindakan seksual yang tidak menyenangkan

Gejala Kompulsi

Kompulsi OCD adalah perilaku berulang-ulang yang membuat Anda merasa terdorong untuk melakukannya. Perilaku berulang-ulang atau tindakan mental ini dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan terkait obsesi Anda. Namun, melakukan tindakan kompulsi tidak membawa kesenangan dan mungkin hanya akan menangkal kecemasan secara sementara.

Anda dapat membuat aturan untuk diikuti yang membantu mengendalikan kecemasan ketika Anda memiliki pikiran obsesif. Dorongan ini berlebihan dan seringkali tidak secara realistis terkait dengan masalah yang ingin mereka perbaiki.

Seperti halnya obsesi, kompulsi biasanya memiliki masalah-masalah, seperti:

  • Mencuci dan membersihkan
  • Memeriksa
  • Menghitung
  • Keteraturan
  • Mengikuti rutinitas yang ketat
  • Menuntut kepastian

Contoh tanda dan gejala kompulsi meliputi:

  • Mencuci tangan sampai kulit Anda menjadi lecet.
  • Memeriksa pintu berulang kali untuk memastikannya terkunci
  • Memeriksa kompor berulang kali untuk memastikannya mati
  • Menghitung berkali-kali karena khawatir salah.

Tingkat keparahan bervariasi

OCD biasanya dimulai pada masa remaja, tetapi dapat dimulai pada masa kanak-kanak. Gejala biasanya mulai secara bertahap dan cenderung bervariasi dalam tingkat keparahan seiring umur terus bertambah. Jenis obsesi dan kompulsi yang Anda alami juga dapat berubah seiring waktu. Gejala umumnya memburuk ketika Anda mengalami stres yang lebih besar. OCD, biasanya dianggap sebagai gangguan seumur hidup, dapat memiliki gejala ringan hingga sedang atau menjadi sangat parah.

Kapan harus ke dokter?

Terdapat beberapa perbedaan antara menjadi perfeksionis — yakni seseorang yang membutuhkan hasil atau kinerja yang sempurna — dan memiliki OCD. Pikiran OCD bukan hanya tentang kekhawatiran berlebihan tentang masalah nyata dalam hidup atau keinginan untuk membersihkan atau mengatur sesuatu dengan cara tertentu.

Jika obsesi dan kompulsi Anda memengaruhi kualitas hidup Anda, segeralah temui dokter atau ahli kesehatan mental.

Perawatan

Pengobatan OCD kemungkinan besar tidak menghasilkan penyembuhan, tetapi dapat membantu mengendalikan gejala sehingga tidak merusak kehidupan sehari-hari Anda. Tergantung pada tingkat keparahan OCD, beberapa orang mungkin memerlukan perawatan jangka panjang, berkelanjutan atau lebih intensif.

Dua perawatan utama untuk OCD adalah psikoterapi dan obat-obatan. Seringkali, pengobatan paling efektif dengan kombinasi ini.

Psikoterapi

Cognitive behavioral therapy (CBT), sejenis psikoterapi, efektif bagi banyak orang dengan OCD. Exposure and Response Prevention (ERP), komponen terapi CBT, secara perlahan akan memperlihatkan kepada Anda pada objek atau obsesi yang ditakuti, seperti kotoran, dan meminta Anda mempelajari cara menahan keinginan untuk melakukan tindakan kompulsif. ERP membutuhkan usaha dan latihan, tetapi Anda dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik setelah belajar mengelola obsesi dan kompulsi Anda.

Obat-obatan

Obat psikiatri tertentu dapat membantu mengendalikan OCD. Umumnya, obat antidepresan dicoba terlebih dahulu.

Antidepresan yang disetujui  untuk mengobati OCD meliputi:

  • Clomipramine (Anafranil) untuk orang dewasa dan anak-anak 10 tahun ke atas
  • Fluoxetine (Prozac) untuk orang dewasa dan anak-anak 7 tahun ke atas
  • Fluvoxamine untuk orang dewasa dan anak-anak 8 tahun ke atas
  • Paroxetine (Paxil, Pexeva) hanya untuk orang dewasa
  • Sertraline (Zoloft) untuk dewasa dan anak-anak berusia 6 tahun ke atas

Namun, dokter Anda mungkin meresepkan antidepresan dan obat psikiatri lainnya.

Apa yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan obat?

Berikut adalah beberapa masalah untuk didiskusikan dengan dokter tentang obat untuk OCD:

  • Memilih obat. Secara umum, tujuannya adalah untuk mengontrol gejala secara efektif dengan dosis serendah mungkin. Bukan hal yang aneh untuk mencoba beberapa jenis obat sebelum menemukan satu jenis obat yang bekerja dengan baik. Dokter mungkin merekomendasikan lebih dari satu obat untuk mengelola gejala Anda secara efektif. Diperlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah memulai pengobatan untuk melihat peningkatan gejala.
  • Efek samping. Semua obat psikiatri memiliki potensi efek samping. Bicaralah dengan dokter tentang kemungkinan efek samping dan tentang apa yang diperlukan saat menggunakan obat psikiatri. Selain itu, beri tahu dokter jika Anda mengalami efek samping yang mengganggu.
  • Risiko bunuh diri. Kebanyakan antidepresan umumnya aman, tetapi diharuskan untuk semua antidepresan agar menempelkan label peringatan ketat untuk resep. Dalam beberapa kasus, anak-anak, remaja, dan pemuda di bawah 25 tahun, mengalami peningkatan pikiran untuk melakukan bunuh diri saat mengonsumsi antidepresan, terutama dalam beberapa minggu pertama setelah memulai atau saat dosis diubah. Jika pikiran untuk bunuh diri muncul, segera hubungi dokter Anda atau dapatkan bantuan darurat. Perlu diingat bahwa antidepresan lebih mungkin mengurangi risiko bunuh diri dalam jangka panjang dengan memperbaiki mood Anda.
  • Interaksi dengan zat lain. Saat mengonsumsi antidepresan, beri tahu dokter Anda tentang resep lain atau obat bebas, herbal, atau suplemen lain yang Anda juga konsumsi. Beberapa antidepresan dapat membuat beberapa obat lain kurang efektif dan bahkan menyebabkan reaksi berbahaya bila dikombinasikan dengan obat tertentu atau suplemen herbal.
  • Menghentikan antidepresan. Antidepresan tidak dianggap sebagai zat adiktif, tetapi terkadang ketergantungan fisik (yang berbeda dari kecanduan) dapat terjadi. Jadi menghentikan pengobatan secara tiba-tiba atau melewatkan beberapa dosis dapat menyebabkan gejala seperti ketagihan obat. Jangan berhenti minum obat tanpa berbicara dengan dokter, bahkan jika Anda merasa lebih baik - gejala OCD Anda dapat kambuh lagi. Bekerja samalah dengan dokter untuk secara bertahap dan secara aman mengurangi dosis Anda.

Bicaralah dengan dokter Anda tentang risiko dan manfaat menggunakan obat-obatan tertentu.

Perawatan lainnya

Terkadang, psikoterapi dan obat-obatan tidak cukup efektif untuk mengendalikan gejala OCD. Dalam kasus yang resisten terhadap pengobatan, pilihan lain mungkin ditawarkan, seperti:

  • Program perawatan rawat jalan dan residensial secara intensif. Program perawatan komprehensif yang menekankan prinsip-prinsip terapi ERP dapat membantu orang-orang dengan OCD yang berjuang untuk pulih dari keparahan gejala mereka. Program-program ini biasanya berlangsung beberapa minggu.
  • Deep Brain Stimulation(DBS). DBS disetujui  untuk mengobati OCD pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas yang tidak menanggapi pendekatan pengobatan tradisional. Terapi DBS melibatkan penanaman elektroda di area tertentu di otak Anda. Elektroda ini menghasilkan impuls listrik yang dapat membantu mengatur impuls abnormal.
  • Transcranial magnetic stimulation (TMS). TMS telah disetujui untuk mengobati OCD pada orang dewasa berusia 22 hingga 68 tahun, jika pendekatan pengobatan tradisional belum efektif. TMS adalah prosedur non-invasif yang menggunakan medan magnet untuk merangsang sel-sel saraf di otak untuk memperbaiki gejala OCD. Selama terapi TMS, kumparan elektromagnetik ditempatkan di kulit kepala di dekat dahi Anda. Elektromagnet memberikan gelombang magnetik yang merangsang sel-sel saraf di otak Anda.

Bicarakan dengan dokter untuk memastikan Anda memahami semua kelebihan dan kekurangan serta kemungkinan risiko kesehatan DBS dan TMS.

Komplikasi

Komplikasi yang diakibatkan oleh OCD dapat mencakup, antara lain:

  • Waktu berlebihan yang dihabiskan untuk terlibat dalam perilaku OCD
  • Masalah kesehatan, seperti dermatitis kontak karena sering mencuci tangan
  • Kesulitan menghadiri pekerjaan, sekolah atau kegiatan sosial
  • Hubungan bermasalah
  • Kualitas hidup yang buruk secara keseluruhan
  • Pikiran dan perilaku bunuh diri
Pencegahan

Tidak ada cara pasti untuk mencegah gangguan obsesif-kompulsif. Namun, mendapatkan perawatan sesegera mungkin dapat membantu mencegah OCD memburuk sehingga mengganggu aktivitas dan rutinitas harian Anda.

Instagram MHDC GROUP