“Baru tambal gigi, eh katanya harus balik lagi minggu depan karena tambalannya masih sementara? Kok ribet ya?”
Kalau pernah mengalami hal ini, tenang—kamu tidak sendirian. Banyak pasien merasa heran saat tambalan giginya belum “selesai” dan harus kontrol lagi. Tapi tahukah kamu, tambal gigi sementara itu bukan tanpa alasan? Bahkan, dalam banyak kasus, ini adalah bagian penting dari proses perawatan gigi yang tepat.
Yuk, kita bahas kenapa tambalan sementara diperlukan sebelum gigi bisa ditambal secara permanen.
Apa Itu Tambalan Gigi Sementara?
Tambalan sementara adalah bahan restorasi gigi yang digunakan untuk menutup lubang gigi dalam waktu terbatas, biasanya antara beberapa hari hingga beberapa minggu, sebelum pemasangan tambalan permanen atau kelanjutan prosedur seperti perawatan saraf gigi atau dikenal perawatan saluran akar.
Tambalan ini memiliki fungsi utama melindungi jaringan gigi dari paparan luar (seperti bakteri, udara, makanan, dan minuman) serta membantu proses observasi sebelum keputusan akhir dibuat.
Bahan-bahan yang biasa digunakan antara lain:
- Zinc Oxide Eugenol (ZOE): memiliki efek menenangkan pada saraf gigi.
- Zinc Oxide Polivinil bahan yang sering digunakan dalam perawatan saluran akar karena kemampuannya menutup rapat.

Kenapa Gigi Ditambal Sementara?
Berikut beberapa alasan ilmiah kenapa dokter gigi tidak langsung menambal permanen dan memilih tambalan sementara terlebih dahulu:
1. Mengamati Kondisi Saraf Gigi (Pulpa)
Gigi berlubang dalam atau gigi dengan gejala nyeri yang tidak jelas sering kali perlu diobservasi dahulu, apakah saraf giginya masih sehat (reversibel) atau sudah rusak permanen (irreversibel). Jika gigi tetap nyeri setelah beberapa hari, berarti kemungkinan besar memerlukan perawatan saluran akar. Jika nyeri hilang, berarti gigi bisa ditambal biasa.
Baca juga: Pulpektomi pada Gigi Anak: Solusi Gigi Terinfeksi
2. Mencegah Infeksi Lanjutan
Jika gigi sedang dalam kondisi infeksi, seperti abses atau peradangan, menutupnya secara permanen bisa “mengunci” bakteri di dalam. Tambalan sementara berfungsi sebagai pelindung dan memberikan waktu agar infeksi bisa mereda atau ditindaklanjuti dengan perawatan lanjutan.
3. Prosedur Bertahap (Multi-Visit)
Beberapa perawatan, seperti perawatan saluran akar atau pulpektomi parsial, tidak bisa diselesaikan dalam satu kali kunjungan. Tambalan sementara digunakan untuk menutup akses ke saluran akar sambil menunggu kunjungan selanjutnya. Ini mencegah masuknya kuman ke dalam sistem akar.

4. Waktu atau Biaya Pasien
Dalam kondisi tertentu, pasien mungkin belum bisa melanjutkan ke tambalan permanen karena:
- Jadwal yang belum memungkinkan
- Masih mempertimbangkan opsi perawatan
- Alokasi biaya bertahap
Dalam kasus ini, tambalan sementara menjaga kondisi gigi tetap stabil sampai pasien siap melanjutkan perawatan.
Apa Risiko Langsung Tambal Gigi Permanen?
Pada kondisi gigi terindikasi harus menggunakan tambalan sementata, jika langsung ditambal permanen memicu terjadinya:
- Sisa infeksi yang terjebak di dalam tambalan
- Nyeri pasca tambal yang berkepanjangan
- Tambalan permanen gagal dan harus dibongkar lagi
- Perlu dilakukan ulang seluruh prosedur, termasuk risiko komplikasi lebih besar

Berapa Lama Tambalan Sementara Bertahan?
Idealnya tambalan sementara tidak lebih dari 1–4 minggu, tergantung dari rencana perawatan dan bahan yang digunakan.
Jika ditinggalkan terlalu lama, tambalan bisa:
- Longgar atau bocor, membiarkan bakteri masuk
- Menjadi tempat penumpukan sisa makanan
- Mengganggu hasil perawatan selanjutnya
Jadi, tambal gigi sementara bukanlah perawatan “setengah jadi”, melainkan langkah penting dalam proses penyembuhan dan observasi gigi yang bermasalah. Dengan tambalan ini, dokter gigi dapat memantau reaksi saraf gigi, memastikan tidak ada infeksi yang tersisa, dan memberikan perlindungan sementara sebelum dilakukan tambalan permanen. Ini sangat berguna terutama pada kasus gigi berlubang dalam, gigi yang baru dirawat saluran akarnya, atau ketika kondisi gigi masih belum stabil.
Menunda tambalan permanen dengan alasan medis seperti ini justru menunjukkan bahwa perawatan dilakukan secara hati-hati dan bertahap. Jika dipaksakan langsung tambal permanen, risikonya bisa lebih besar—mulai dari nyeri lanjutan, kegagalan tambalan, hingga infeksi yang tertutup rapat di dalam gigi. Maka dari itu, penting untuk mengikuti anjuran dokter gigi dan tidak melewatkan kontrol lanjutan setelah tambalan sementara dipasang. Dengan perawatan yang tepat, seperti di MHDC Klinik dan MHDC Group, gigi bisa kembali sehat dan nyaman dalam jangka panjang.
ditulis oleh: drg. Annisa Sittadewi
ditinjau oleh: drg. Rizky Aditiya Irwandi, M.Sc
Referensi
- Brånemark, P. I., et al. (1977). Osseointegrated implants in the treatment of the edentulous jaw. Scandinavian Journal of Plastic and Reconstructive Surgery.
- Misch, C.E. (2020). Contemporary Implant Dentistry (4th ed.). Elsevier Mosby.
- ITI (International Team for Implantology). ITI Treatment Guide Series.
- ICOI (International Congress of Oral Implantologists). Guidelines for Dental Implant Practice.
- American Dental Association (ADA). (2023). Dental Implants Cost and Overview.