Apa Itu Gigi Kelinci?
Gigi kelinci adalah sebutan untuk dua gigi depan di rahang atas yang ukuran dan bentuknya lebih panjang dibanding gigi lain di sekitarnya.
Jika diperhatikan, dua gigi tersebut tampak seperti gigi kelinci.Sebenarnya tiap individu mempunyai bentuk dan ukuran gigi berbeda-beda. Ada yang giginya besar-besar, ada yang kecil-kecil, sementara lainnya ada yang besar-kecil.
Namun dalam dunia medis, orang dengan ukuran gigi lebih besar dari ukuran rata-rata kebanyakan orang disebut dengan makrodontia.
Jenis Gigi Kelinci atau Makrodontia
Localised microdontia
Kondisi ini menggambarkan satu gigi yang ukurannya lebih kecil daripada biasanya. Umumnya, localized microdontia sendiri terjadi pada gigi yang berada di rahang atas. Adapun bagian gigi yang umumnya mengalami hal ini yaitu gigi seri lateral atas atau molar ketiga. Penyebabnya bisa karena hemiatrofi wajah atau ketika satu sisi wajah lebih kecil. Selain itu, bisa pula karena adanya gigi ekstra.
Truly generalised microdontia
Jika localized microdontia hanya terjadi pada satu gigi, tapi tidak dengan truly generalized microdontia. Pada kondisi ini, seluruh gigi pada satu bagian mulut bisa berukuran lebih kecil dan seragam. Berkat keunikan tersebut, kondisi ini disebut sebagai yang paling langka. Adapun penyebabnya umumnya karena dwarfisme hipofisis atau perawakan pendek. Selain itu, bisa juga karena efek pengobatan kemoterapi maupun radiasi selama masa tumbuh gigi.
Relatively generalised microdontia
Jenis ini bisa dibilang hanyalah ilusi. Pasalnya, kondisi ini umumnya terjadi pada seseorang yang punya rahang besar atau menonjol sehingga giginya terlihat kecil. Terkadang ada pula yang menyebut kondisi ini sebagai gigi kelinci palsu.
Keuntungan Veneer Gigi Kelinci
- Tampilan gigi alami dan menyerupai gigi asli
- Tampilan gigi jadi lebih putih
- Tidak memberikan efek samping pada gusi
- Veneer porcelain tahan terhadap noda sehingga tidak mudah berubah warna
Kekurangan Veneer Gigi Kelinci
- Tidak bisa diperbaiki jika mengalami kerusakan
- Dikarenakan enamel gigi dihilangkan, maka gigi menjadi lebih sensitif
- Veneer gigi bisa copot jika pengguna menggigit benda keras
- Veneer porcelain rentan retak atau pecah bila pengguna sering menggertakkan giginya
- Prosedur ini tidak disarankan untuk orang dengan masalah gigi tertentu
Prosedur Veneer Gigi Kelinci
Veneer gigi merupakan lapisan tipis yang khusus dibuat dari bahan berwarna gigi, dirancang untuk melapisi bagian depan gigi dengan tujuan meningkatkan penampilan. Cangkang ini ditempatkan pada bagian depan gigi untuk mengubah warna, bentuk, ukuran, atau panjangnya.
Selain berfungsi untuk merapikan dan memutihkan gigi, ternyata veneer gigi juga dapat diterapkan pada gigi kelinci. Namun, pastikan bahwa prosedur ini dilakukan oleh dokter gigi yang terpercaya dan berpengalaman.
Biasanya, terdapat dua metode veneer gigi kelinci, yakni direct veneer dan indirect veneer. Berikut penjelasannya.
Direct Veneer
Metode direct veneer melibatkan penerapan langsung cangkang veneer pada gigi kelinci menggunakan bahan resin komposit. Bahan ini digunakan untuk membentuk dua gigi depan rahang atas agar memiliki panjang yang lebih optimal daripada gigi sebelahnya.
Setelah bahan terbentuk, resin diuji kekerasan menggunakan sinar laser, lalu dipoles untuk mendapatkan bentuk yang sempurna.
Indirect Veneer
Indirect veneer adalah metode veneer gigi kelinci yang tidak bisa diaplikasikan secara langsung pada gigi. Metode ini menggunakan bahan porselen.
Dalam metode ini, veneer porselen dicetak terlebih dahulu di laboratorium sesuai dengan bentuk gigi kelinci yang diinginkan. Sementara menunggu veneer porselen selesai, dokter gigi biasanya membuatkan veneer sementara.
Setelah pencetakan selesai, veneer porselen dipasang pada dua gigi depan rahang atas. Umumnya, waktu pengerjaan indirect veneer memerlukan waktu sekitar 1-2 minggu.
Perawatan Veneer Gigi Kelinci
Merawat veneer gigi kelinci sebenarnya tidak ribet. Kamu hanya perlu menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur, membersihkan sela-sela gigi pakai benang gigi, dan berkumur pakai obat kumur seperti biasa.
Meskipun veneer porselen bisa tahan terhadap noda, tetap aja sebaiknya hindari makanan atau minuman yang bisa bikin noda, seperti kopi atau teh.
Terakhir, jangan lupa periksa gigi ke dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali ya!. Anda juga bisa berkunjung dan menjadwalkan reservasi dengan dokter gigi MHDC yang telah berpengalaman dan menjadi solusi untuk perawatan gigi Anda dan keluarga.
Artikel ini ditinjau oleh: drg. Laila Novprianti