fbpx

Gigi Si Kecil Tumbuh Bertumpuk, Moms Harus Apa?

Bagikan :

Salah satu masalah yang banyak dikeluhkan Si Kecil adalah tumbuhnya gigi baru dibelakang gigi susu sehingga gigi tampak berlapis atau bertumpuk. Gigi bertumpuk atau disebut juga persistensi bisa diikuti dengan kegoyangan pada gigi susu ataupun tidak. Di Indonesia sekitar 20% anak mengalami gigi bertumpuk dan paling sering terjadi pada gigi seri, baik di rahang atas maupun bawah

Persistensi gigi rahang bawah
Persistensi gigi rahang bawah (source)

Kenapa Gigi Berlapis?

Dalam keadaan normal, benih gigi permanen berada di bawah akar gigi susu dan saat akar gigi permanen sudah cukup panjang, gigi permanen akan naik seiring terkikisnya (resorpsi) akar gigi susu. Sehingga, secara natural gigi susu dapat lepas dan di tempat yang sama tumbuh gigi permanen penggantinya. Akan tetapi proses ini dapat terganggu sehingga gigi susu tidak lepas tepat waktu dan gigi permanen tumbuh tidak pada tempatnya menyebabkan gigi tampak berlapis atau bertumpuk. 

Baca juga: Apa Itu Gigi Susu Anak? Pengertian dan Cara Merawatnya

Apa Penyebab Gigi Berlapis atau Bertumpuk?

Beberapa hal yang menyebabkan terganggunya proses pergantian gigi : 

  • Gangguan pertumbuhan benih gigi permanen

Terjadi perubahan posisi atau arah pertumbuhan benih gigi permanen yang dapat terjadi akibat terhambatnya pengikisan akar gigi susu, ukuran lengkung rahang terlalu kecil (tidak sebanding dengan besar gigi), ataupun bergeser benih gigi permanen akibat adanya infeksi pada gigi susu pendahulunya.

  • Terhambatnya proses pengikisan akar gigi susu

Proses pengikisan dapat terhambat diantaranya karena : 

  • Posisi benih gigi tetap tidak tepat berada di bawah gigi susu
  • Akar gigi susu menyatu dengan tulang penyangga (ankylosis) sehingga akar gigi melekat erat dan sulit terkikis. Hal ini biasanya terjadi pada gigi yang sudah mati, baik karena infeksi maupun benturan/trauma
  • Gangguan hormon tiroid

Kekurangan hormon tiroid dapat mengganggu tumbuh kembang secara umum, termasuk tumbuh kembang tulang rahang dan proses pengikisan akar gigi susu

  • Kekurangan nutrisi

Kekurangan nutrisi juga turut mengganggu tumbuh kembang rahang sehingga mempengaruhi ketersediaan ruang untuk pertumbuhan gigi dan proses pergantian gigi.

Baca juga: Makanan yang Membuat Gigi Anak Sehat

Masalah apa yang dapat ditimbulkan gigi bertumpuk?

Selain mengganggu penampilan; gigi yang berlapis/bertumpuk dapat menimbulkan masalah lain. Posisi gigi yang tidak baik menyulitkan pembersihan gigi yang dapat menyebabkan gusi radang hingga gigi berlubang. Selain itu gigitan yang tidak baik karena posisi gigi yang tidak tepat dapat mengganggu keseimbangan pengunyahan yang mungkin dapat menimbulkan masalah seperti nyeri di kemudian hari.

Bagaimana cara mencegah Gigi Bertumpuk?

Untuk mencegah terjadinya gigi bertumpuk, pastikan nutrisi anak tercukupi untuk menjaga tumbuh kembangnya normal, termasuk tumbuh kembang rahang. Untuk menjaga nutrisi anak, konsultasikan kebutuhan anak dengan dokter spesialis anak dan pemeriksaan rutin kesehatan gigi anak dengan dokter gigi. Gigi yang berlubang diketahui berhubungan dengan malnutrisi karena dapat mengganggu fungsi pengunyahan, pemilihan makanan, dan asupan makanan anak. Selain itu lubang pada area samping gigi dapat menyebabkan gigi bergeser dan memperkecil lengkung rahang. Mengatasi lubang pada gigi anak sedini mungkin akan mencegah terhambatnya pengikisan akar gigi susu dan bergesernya benih gigi permanen. 

nutrisi untuk anak
Penuhi nutrisi Si Kecil

Menjaga pertumbuhan rahang yang maksimal juga penting untuk dilakukan. Hindari kebiasaan mengemut, latih anak makan dengan tekstur sesuai dengan usianya agar pertumbuhan rahang terstimulasi dengan baik. Konsultasikan ke dokter gigi anak untuk melihat kebutuhan terapi tambahan untuk anak.

Waktu tumbuh gigi anak
Waktu tumbuh gigi anak

Perhatikan juga waktu pergantian gigi anak, bila gigi anak sudah goyang namun tidak kunjung lepas, atau ada tanda-tanda gigi tumbuh di sekitar gigi susu, segera konsultasikan ke dokter gigi. Penanganan yang lebih cepat dapat mengurangi dampak buruk yang akan timbul dari gigi bertumpuk.

 

Bila Gigi Bertumpuk, bagaimana cara mengatasinya?

Orang tua tidak perlu khawatir, jika gigi anak tampak bertumpuk segera konsultasikan dengan dokter gigi anak. Parents dapat buat janji dengan dokter gigi di Klinik Medikids atau Klinik MHDC terdekat. Dokter di MHDC Group merupakan dokter gigi profesional yang dapat membantu melepaskan gigi susu yang tidak bisa lepas secara natural, dan mempertimbangkan perawatan lanjutan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan anak.

ditulis oleh: drg. Keren Esterlita, Res Sp. KGA

 

Reference:

  1. Erna Yenitha Siagian. (2008). Beberapa Anomali Yang Disebabkan Persistensi Gigi Serta Perawatannya.
  2. Hamidah Oktafiani. (2020). Prevalensi persistensi gigi sulung pada anak usia 6-12 tahun : kajian pada rekam medik di RSGM FKG USAKTI (Laporan Penelitian). Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu, 2(2).
  3. Marimo, C. (2010). Delayed exfoliation of primary teeth due to second pathoses: Case series study. Medical Journal of Zambia, 36(2). https://doi.org/10.4314/mjz.v36i2.56062
  4. Proffit, W. R., Fields, H. W., Larson, B. E., & Sarver, D. M. (2019). Contemporary orthodontics (6th ed.). Philadelphia, Pa Elsevier.
  5. Valeria, A., Pereira, R., Luís, A., & Quariguasi, G. (2024). Prolonged retention of deciduous teeth, prematurity, and low birth weight: Report clinical case. Seven Editora EBooks. https://doi.org/10.56238/sevened2023.007-023
  6. Zou, J., Meng, M., Law, C. S., Rao, Y., & Zhou, X. (2018). Common dental diseases in children and malocclusion. International Journal of Oral Science, 10(1). https://doi.org/10.1038/s41368-018-0012-3

Instagram MHDC GROUP