fbpx

Ikut-ikutan Tren, Hati-Hati Bahaya Minuman Manis Berlebihan!

Bagikan :

Minuman manis tentu saja merupakan jenis minuman yang disukai oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua. Apalagi saat ini, muncul tren minuman manis kekinian yang menjadi sangat populer di kalangan usia dewasa muda terutama di kalangan remaja. Awal mula minuman manis kekinian berasal dari Taiwan pada tahun 1980 berbentuk seperti mutiara yang sering disebut “boba” yang kemudian ditambahkan ke dalam minuman manis dingin seperti teh, kopi, smoothies atau minuman lainnya. Minuman manis kekinian menjadi tren populer dan diminati oleh remaja Indonesia karena memiliki rasa dan ciri khas yang unik. Padahal tanpa disadari, minuman tersebut mengandung lebih banyak kalori, gula yang cukup tinggi, dan lemak yang kedepannya dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Baca juga: Menghindari Makanan untuk Gigi Sensitif: Panduan Lengkap

Minuman Manis Tinggi Gula

Ada dua varian minuman manis yaitu berkarbonasi dan non karbonasi. Minuman berkarbonasi merupakan minuman yang mengandung  karbon dioksida (CO2), penyedap rasa, asam sitrat, asam fosfat, kafein dan beberapa mineral.2 Contoh minuman berkarbonasi adalah cola, teh dengan soda, minuman rasa, seperti rasa stroberi atau lemon. Minuman non karbonasi biasanya mengandung kafein dan pemanis, seperti minuman isotonik, susu kemasan, jus buah, teh kemasan, dan minuman lain sejenisnya.2 Minuman manis kekinian, minuman soda, jus buah, kopi dan teh dengan tambahan gula, minuman berenergi, dan minuman manis lainnya termasuk dalam kategori minuman manis dengan gula tambahan atau Sugar Sweetened Beverages (SSB) yang mengandung kalori berlebih. Bahkan, minuman kekinian Bubble Tea tidak hanya mengandung gula yang tinggi, tetapi juga tinggi lemak serta lemak trans.

Kandungan gula dalam berbagai minuman
Kandungan gula dalam berbagai minuman (source)

Minuman Manis dan Masalah Kesehatan yang Disebabkannya

Meski memiliki kandungan yang dapat membahayakan kesehatan, minuman manis tetap menjadi minuman yang sering dikonsumsi. Beberapa hal yang menjadi alasan seseorang menyukai minuman manis, diantaranya adalah karena memang menyukai makanan atau minuman manis, rasa minuman manis kekinian lebih enak, dan terasa lebih menyegarkan bila sudah mengkonsumsi minuman manis. Seiring dengan tingginya peminat minuman manis, masalah kesehatan yang berkaitan dengan minuman manis juga akan meningkat. Masalah kesehatan yang sering terjadi adalah kegemukan dan risiko penyakit metabolik, serta lebih berisiko tinggi terkena ischemic stroke, khususnya pada perempuan.

ischemic stroke ilustrasi
Ilustrasi ischemic stroke (designed by: freepik)

Fruktosa merupakan kandungan yang paling banyak terdapat dalam minuman manis dan dapat memicu peningkatan nafsu makan dengan cara menginduksi insulin sehingga ada dalam kondisi yang resisten. Fruktosa yang dikonsumsi secara berlebih akan mempengaruhi fungsi kinerja leptin yang dapat menghambat kerja otak (pusat hipotalamus) dalam merespon rasa kenyang sehingga meningkatkan nafsu makan dan mengkonsumsi makanan yang berlebih. Kalori dan gula yang ada dalam minuman manis beserta efek peningkatan nafsu makan yang disebabkan oleh fruktosa dalam minuman manis tentu saja meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Masalah selanjutnya yang dapat muncul adalah obesitas, lalu diikuti dengan penyakit degeneratif seperti, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan asam urat, serta penyakit hipertensi bahkan kanker.

Obesitas dapat disebabkan oleh gula
Obesitas dapat disebabkan oleh gula (source: freepik)

Minuman Manis Sebabkan Masalah Gigi

Selain penyakit sistemik, konsumsi minuman manis berlebihan juga berpengaruh buruk pada kesehatan gigi. Frekuensi konsumsi minuman manis yang tinggi dapat mempengaruhi terjadinya karies gigi.2 Salah satu penelitian menyebutkan bahwa anak-anak dengan frekuensi konsumsi minuman manis dua kali per hari akan memiliki nilai plak yang buruk. Frekuensi asupan minuman manis yang tinggi dapat menyebabkan ketersediaan glukan dan fruktan sehingga bakteri akan berkembang biak pada permukaan gigi.2 Plak dan bakteri yang menumpuk pada gigi akan menimbulkan karies gigi. Selain itu, perilaku dan cara konsumsi minuman manis juga ikut berperan dalam mempengaruhi status kesehatan gigi. Konsumsi minuman manis secara langsung dari gelas atau kemasan diyakini berisiko mempengaruhi pH plak di mulut karena cara tersebut menyebabkan minuman berkontak langsung dengan gigi sehingga risiko terjadinya karies menjadi lebih tinggi.

karies gigi
perkembangan karies gigi (designed by: freepik)

Yuk, Kurangi Minuman Manis dari Sekarang

Lalu, hal apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi konsumsi minuman manis? Tips berikut ini bisa mulai dilakukan:

1. Biasakan membaca komposisi dan tabel nutrisi pada setiap kemasan minuman yang kita beli. Hindari membeli minuman dengan kandungan sukrosa, glukosa, maltosa, dekstrosa, sirup atau sejenisnya yang cukup tinggi.

cek gula di nutrisi tabel
Cek gula di tabel nutrisi (source: freepik)

2. Bila terlalu sering konsumsi minuman manis di rumah, seperti kopi atau teh dengan gula yang banyak, mulai kurangi dengan cara menurunkan jumlah gula yang dimasukkan ke minuman dan mengurangi frekuensi minum sehari hari.

teh dengan gula
Kurangi gula di teh atau kopimu (source: freepik)

3. Selalu bawa botol minum air putih kemanapun sehingga bila haus kita bisa langsung minum dan tidak kehausan. Terlalu haus dapat memicu kita untuk membeli minuman diluar dan akan cenderung memilih minuman manis dan dingin

4. Ganti minuman manis dengan buah. Bisa juga dengan membuat jus dengan campuran buah, susu murni, atau yogurt.

jus buah sehat
Ganti minumanmu ke jus buah yang lebih sehat (source: freepik)

Selain mengurangi minuman manis, jangan lupa juga untuk rutin melakukan perawatan gigi setiap enam bulan sekali untuk mencegah berkembangnya karies gigi dan munculnya permasalahan-permasalahan gigi lain. Kamu bisa lakukan perawatan gigi dan konsultasi masalah gigi dengan mudah di MHDC Klinik atau Medikids Klinik terdekat di daerah kamu. Kamu juga bisa memanfaatkan promo Happy Hour untuk dapatkan diskon perawatan gigi hingga 50%!

 

Artikel ditulis oleh: drg. Wendy Nadya Vitasani Haloho

 

Sumber:

  1. Hanifah et al. Tren Konsumsi Minuman Manis Kekinian dan Efek Yang Dirasakan Pada Remaja. Prosiding TIN PERSAGI 2023: 165-172.
  2. Wijayati et al. Systematic Review: Hubungan Kebiasaan Konsumsi Minuman Manis Dengan Karies Gigi Anak. JKGM Juni 2023, Vol.5, No. 1: 31-7.
  3. Hardiansyah et al. Konsumsi Minuman Manis dan Kegemukan Pada Mahasiswa. Prodi Gizi, Fakultas Psikologi Kesehatan. UIN Walisongo Semarang.

Rethink Your Drink: How To Reduce Sugary Drinks: https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/sugar/rethink-your-drink-reducing-sugary-drinks-in-your-diet

Instagram MHDC GROUP