Pernahkah kamu bangun tidur dan mendapati napas berbau tidak sedap? Tenang, kamu tidak sendirian! Bau mulut di pagi hari, atau yang sering disebut morning breath, adalah kondisi yang wajar dan dialami oleh hampir semua orang. Tapi, mengapa hal ini bisa terjadi? Yuk, simak penjelasannya dan cari tahu cara mengatasinya!
Kenapa Mulut Bau Saat Bangun Tidur?
Saat tidur, produksi air liur menurun. Padahal, air liur berperan penting dalam menjaga kebersihan mulut karena mengandung senyawa antibakteri. Ketika air liur berkurang, mulut menjadi lebih kering, sehingga bakteri dapat berkembang biak lebih cepat. Diperkirakan ada sekitar 10 miliar bakteri yang hidup di dalam mulut, terutama di sisa makanan dan plak gigi. Bakteri ini kemudian memecah sisa makanan atau sel-sel mati dan menghasilkan gas berbau tidak sedap.
Bau mulut di pagi hari akan semakin menyengat jika kamu melewatkan kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur. Sisa makanan yang tertinggal akan menjadi “santapan” bagi bakteri dan memperparah bau mulut. Apalagi jika Kamu mengonsumsi makanan berbau tajam seperti petai, jengkol, bawang putih, bawang merah, atau durian. Bau dari makanan ini dapat menempel lama di rongga mulut dan memperburuk aroma napas saat bangun tidur.

Bau Mulut saat Bangun Tidur Normalkah?
Sebenarnya, bau mulut di pagi hari adalah hal yang normal, asalkan tidak terlalu menyengat dan hilang setelah kamu menyikat gigi serta minum air putih yang cukup. Namun, jika bau mulut tetap terasa kuat meskipun sudah menyikat gigi, kemungkinan ada masalah lain pada gigi dan mulut yang perlu diperiksakan lebih lanjut.
Baca juga: Bau Mulut Akibat Gigi Berlubang: Penyebab, Dampak, dan Solusi
Beberapa kondisi seperti gigi berlubang, penumpukan karang gigi, infeksi gusi, gangguan pencernaan seperti GERD dan penyakit sistemik lainnya juga dapat menyebabkan bau mulut yang bertahan lama. Selain itu, jika kamu memiliki kebiasaan merokok, bau asap rokok dapat menempel di rongga mulut dan saluran pernapasan, sehingga semakin memperparah masalah bau mulut.
Cara Mengatasi Bau Mulut di Pagi Hari
Meskipun bau mulut di pagi hari adalah kondisi yang normal, namun kita masih bisa mengurangi bau mulut tersebut. Ada beberapa tips yang bisa Kamu coba:
Sikat Gigi Sebelum Tidur
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bau mulut di pagi hari disebabkan oleh bakteri yang hidup dari sisa-sisa makanan di gigi. Pastikan kamu sudah menyikat seluruh gigi dengan benar-benar bersih sebelum tidur sehingga tidak ada sisa makanan yang bisa dimakan oleh bakteri.
Baca juga: Cara Sikat Gigi yang Benar untuk Kesehatan Mulut Optimal
Membersihkan Lidah
Studi klinis menunjukkan bau mulut juga disebabkan kotoran yang menempel pada lidah. Permukaan llidah yang kasar, terutama di bagian belakang, merupakan tempat yang nyaman bagi bakteri berkumpul. Gunakan tongue scrapper atau sikat lidah sebagai tambahan saat menyikat gigi supaya lidah menjadi bersih.

Menggunakan Benang Gigi
Menyikat gigi saja tidak bisa menjangkau seluruh area gigi, lho. Lanjutkan pembersihan dengan menggunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan yang ada di sela-sela gigi.

Berkumur dengan Mouthwash
Sempurnakan dengan berkumur menggunakan mouthwash dengan kandungan antibakteri supaya bakteri penyebab plak dan bau mulut hilang, napas lebih segar, dan gigi lebih bersih!

Cukup Minum Air Putih
Kekurangan cairan pada tubuh dapat mengurangi produksi air liur dalam mulut. Jika mulut kering, napas akan lebih berbau. Yuk, jaga tubuh dan mulut tetap terhidrasi dengan minum air putih secukupnya sebelum tidur.

Hindari Makanan Berbau Tajam
Makanan yang berbau tajam seperti petai, jengkol, bawang putih, bawang merah, durian, dan sebagainya sebaiknya dihindari konsumsinya sebelum tidur, ya!

Jadi, jangan panik jika Kamu bangun pagi dan mulut terasa bau. Yuk, coba dan terapkan tips di atas dan jaga kesehatan mulut dengan baik. Jangan lupa juga untuk rutin periksa ke dokter gigi MHDC Clinic dan Medikids by MHDC Group agar gigi tetap sehat dan terhindar dari bau mulut. Dengan mulut yang bebas bau mulut, Kamu bisa mulai hari dengan lebih percaya diri. Semoga membantu, ya!
ditulis oleh: drg. Alfika Dinar Fitri
direview oleh: drg. Rizky Aditiya Irwandi, M.Sc