Bibir kering dan pecah-pecah merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum ditemukan. Jika bibir pecah-pecah sudah bertambah parah, kondisi ini dapat memburuk hingga terjadi peradangan atau cheilitis. Gejala radang tersebut antara lain bibir terasa nyeri, berwarna kemerahan, hingga berdarah saat terkelupas. Banyak faktor yang dapat menyebabkan bibir pecah-pecah, di antaranya yaitu:
Kondisi Udara yang Kering
Individu yang bekerja di bawah sinar matahari, maupun rutin berada dalam ruangan ber-AC dalam waktu lama, rentan mengalami bibir pecah-pecah. Hal ini dikarenakan udara yang kering menyebabkan bibir mudah mengalami kehilangan elastisitas dan mengelupas.
Kebiasaan Menjilat, Mengisap, Menggigit, dan Mengelupas Bibir
Kebiasaan menjilat, mengisap, menggigit, dan mengelupas bibir dapat menyebabkan permukaan bibir menjadi rusak, kering, dan iritasi. Umumnya, kebiasaan mengelupas bibir merupakan gerak refleks yang berkaitan dengan kecemasan.
Kurang Konsumsi Air Mineral
Air mineral berfungsi untuk mencegah tubuh mengalami dehidrasi, juga menjaga kelembaban dan kesehatan jaringan bibir. Konsumsi air mineral setidaknya 2 liter atau 8 gelas per hari.
Alergi
Respon alergi seperti rasa gatal, perih, dan tidak nyaman pada bibir umumnya muncul tidak lama setelah penggunaan produk baru. Hal ini dikarenakan bahan yang terkandung dalam lipstik, pasta gigi, atau obat-obatan tertentu dapat memicu reaksi alergi.
Berikut adalah Berbagai Cara Mencegah Terjadinya Bibir Pecah-Pecah:
- Konsumsi air mineral minimal 2 liter per hari
Hindari menjilat bibir Anda saat terasa kering. Kembalikan kelembaban bibir dengan minum air, diikuti dengan mengaplikasikan pelembab.
- Gunakan pelembab bibir secara rutin
Pelembab bibir berfungsi untuk mempertahankan kondisi bibir agar tetap lembab. Gunakan pelembab yang berbahan dasar petroleum jelly dan mengandung SPF untuk membantu melindungi bibir dari sinar matahari.
- Kenali dan hindari pemicu alergi
Segera hentikan penggunaan produk obat-obatan, pasta gigi, maupun kosmetik jika terdapat reaksi alergi pada bibir. Sebelum menggunakan lipstik baru, direkomendasikan untuk tes terlebih dahulu di bagian tubuh lain.
- Manajemen kecemasan
Kebiasaan buruk pada bibir yang dipicu oleh stress atau kecemasan dapat dikonsultasikan dengan psikolog, untuk membantu mengalihkan emosi tersebut ke hal-hal yang lebih positif.
Apabila kondisi bibir kamu tidak kunjung membaik, segera konsultasikan kondisi kamu ke dokter gigi, ya!
ditulis oleh: drg. Khuzaima
Referensi:
- Neville B, Damm D, Allen C, and Chi A. (2016) Oral and Maxillofacial Pathology 4th ed. Elsevier Saunders.
- Bhutta, B.S. (2023) Cheilitis, StatPearls [Internet]. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470592/ (Accessed: 13 August 2024).
- Lugović-Mihić L, Pilipović K, Crnarić I, Šitum M, and Duvančić T. (2018) Differential Diagnosis of Cheilitis – How To Classify Cheilitis? Acta Clin Croat; 57:342-351