fbpx

Oral Thrush: Infeksi Jamur yang Menyerang Mulut

Bagikan :

Infeksi pada tubuh dapat disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, virus, hingga jamur. Salah satu jenis infeksi jamur yang umum terjadi adalah akumulasi jamur yang dapat menyerang berbagai area tubuh, termasuk rongga mulut. Candida albicans, yang merupakan flora normal dalam mulut, dapat berubah menjadi patogen atau penyebab penyakit jika populasinya meningkat secara berlebihan. Kondisi ini biasanya terjadi pada individu dengan sistem imun yang lemah. Oral thrush, atau dikenal juga sebagai oral candidiasis, adalah infeksi yang terjadi ketika C. albicans berkembang biak di area mulut hingga menimbulkan lesi putih pada lidah atau pipi bagian dalam. Lesi ini dapat menyebar ke langit-langit mulut, gusi, hingga amandel. Infeksi jamur pada mulut sering kali ditemukan pada kelompok usia lanjut, bayi, atau individu dengan daya tahan tubuh yang menurun. Pada bayi yang masih menyusui, infeksi ini juga dapat menular ke ibu melalui kontak langsung saat proses menyusui.

Gejala Oral Thrush

Oral thrush
Oral thrush (source)

Gejala yang dapat dirasakan apabila terjadi infeksi jamur candida pada area rongga mulut adalah:

  • terdapatnya area keputihan pada lidah, pipi, langit-langit, gusi atau tonsil yang dapat diseka
  • kemerahan pada area sekitar lesi putih disertai rasa tidak nyaman saat makan atau menelan
  • terdapat perdarahan bila area putih diseka
  • kemerahan dan rasa perih pada sudut bibir
  • adanya rasa tidak nyaman dan perih pada area yang tertutupi gigi palsu

Beberapa kondisi tertentu juga dapat meningkatkan risiko infeksi jamur seperti :

  • kondisi imunitas yang lemah seperti pada lansia dan bayi hingga kondisi sistemik seperti pengidap kanker, penerima transplantasi organ, dan pengidap HIV/AIDS
  • kondisi diabetes yang tidak terkontrol
  • konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat anti radang dan antibiotik dalam jangka waktu yang panjang.

Perawatan dan Pencegahan Oral Thrush

Pengobatan oral thrush dapat dilakukan pada kondisi infeksi jamur berfokus pada eliminasi penyebab atau menekan pertumbuhan jamur pada area rongga mulut. Perawatan yang dilakukan adalah pemberian obat antifungal hingga gejala yang dirasakan hilang dengan peningkatan kebersihan rongga mulut. Dalam usaha pencegahan infeksi, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pasien di rumah yaitu:

  • Memastikan kebersihan gigi dan mulut dengan sikat gigi 2 kali sehari 
  • Membersihkan gigi palsu setiap hari dan memeriksakan gigi palsu bila terdapat rasa tidak nyaman untuk mencegah iritasi
  • Mengontrol gula darah pada penderita diabetes
  • Kontrol 6 bulan sekali ke dokter gigi

Perbedaan Oral Thrush dengan Sariawan

Oral thrush dan sariawan mungkin terlihat serupa karena sama-sama menimbulkan lesi di area rongga mulut dan menyebabkan rasa tidak nyaman, namun keduanya memiliki penyebab dan karakteristik yang berbeda. Jika sariawan umumnya disebabkan oleh faktor seperti perubahan hormon, sistem imun yang menurun, atau trauma, oral thrush dipicu oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida albicans yang berkembang di dalam mulut. Oleh karena itu, penting untuk membedakan keduanya, karena perbedaan penyebab ini mempengaruhi jenis perawatan dan penanganan yang diperlukan.

Sariawan sendiri dapat didiagnosa sebagai stomatitis aftosa rekuren (SAR) atau ulkus traumatik (UT). Sariawan dapat terjadi disebabkan oleh beberapa hal seperti perubahan hormon, menurunnya sistem imun hingga trauma. Perbedaan penyebab dari munculnya sariawan ini yang nantinya akan membedakan diagnosis dari sariawan. 

Sariawan
Sariawan

Tipe Sariawan

SAR adalah kondisi dimana satu atau lebih sariawan muncul berulang kali pada rongga mulut tanpa disertai kondisi lain seperti demam atau lentingan. Sebelum terbentuknya sariawan, seringkali terdapat gejala seperti adanya kemerahan pada area tertentu hingga terbentuknya ulserasi atau luka. Umumnya SAR terjadi pada area pipi atau bibir dan akan mengalami penyembuhan pada hari ke 10-14.  Terdapat tiga tipe SAR yaitu SAR mayor, SAR minor dan SAR herpetiformis. Pada SAR mayor, lesi sariawan memiliki diameter besar yaitu > 1 cm dan cenderung memakan waktu yang lama untuk pemulihan. SAR minor memiliki diameter yang lebih kecil yaitu < 1 cm yang akan hilang tanpa adanya bekas luka. Sedangkan lesi SAR herpetiformis biasanya muncul lebih dari satu sariawan kecil. Lesi UT adalah kondisi dimana sariawan muncul dikarenakan adanya trauma atau benturan pada jaringan mukosa rongga mulut seperti tergigit atau terbentur. 

Penyebab utama dari SAR masih belum diketahui pasti namun terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan SAR seperti faktor genetik, trauma berulang, stress, menstruasi, alergi makanan, sistem imun yang menurun hingga kondisi defisiensi hematinik seperti anemia zat besi, folat dan vitamin B 12. UT disebabkan oleh adanya trauma seperti tergigit atau terbentur yang tidak terjadi berulang-ulang kali. 

Perawatan pada kondisi SAR dan UT berfokus pada pengurangan rasa sakit dan percepatan penyembuhan. Perawatan yang dapat dilakukan adalah seperti penggunaan obat sariawan baik berupa salep (topikal) maupun obat kumur, hidrasi yang baik, hingga eliminasi faktor penyebab dengan tetap menjaga kondisi kebersihan gigi dan mulut.

Ditulis oleh: drg. Chyntia

Reference:

Greenberg, M.S., Glick, M. and Ship, J.A. (2000) Burket’s oral medicine (11th edition). Shelton: PMPH USA, Ltd.
Dar-Odeh N, Babkair H, Alnazzawi A, Abu-Hammad S, Abu-Hammad A, Abu-Hammad O. Utilization of Teledentistry in Antimicrobial Prescribing and Diagnosis of Infectious Diseases during COVID-19 Lockdown. Eur J Dent. 2020 Dec;14(S 01):S20-S26. doi: 10.1055/s-0040-1717159. Epub 2020 Oct 8. PMID: 33032333; PMCID: PMC7775237.

Instagram MHDC GROUP