Kesehatan gusi sering kali diabaikan, padahal gusi yang sehat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan. Gusi yang kuat dan sehat tidak hanya berfungsi sebagai penopang gigi, tetapi juga berperan dalam mencegah berbagai penyakit mulut, termasuk gingivitis dan periodontitis yang bisa memengaruhi kualitas hidup. Oleh karena itu, merawat gusi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk merawat gusi dengan baik, serta memberikan wawasan dari berbagai penelitian yang dapat membantu menjaga kesehatan gusi.
1. Menjaga Kebersihan Mulut yang Baik
Langkah pertama dalam merawat gusi adalah menjaga kebersihan mulut secara menyeluruh. Pembersihan mulut yang baik tidak hanya menghindarkan gigi dari karang gigi, tetapi juga menjaga gusi tetap sehat. Menurut penelitian oleh Sofiani et al. (2023), pembersihan karang gigi secara rutin dapat mencegah perdarahan gusi yang sering terjadi saat menyikat gigi. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari menggunakan teknik yang tepat untuk menghilangkan plak dan sisa makanan. Selain itu, menggunakan benang gigi secara teratur juga sangat penting, karena benang gigi dapat membersihkan area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi, mengurangi risiko peradangan pada gusi (Suwandi et al., 2022).
Baca juga: Flossing: Tata Cara yang Benar dan Manfaatnya untuk Gigi
2. Penggunaan Teknik Menyikat Gigi yang Benar
Teknik menyikat gigi yang benar sangat mempengaruhi kesehatan gusi. Menurut penelitian oleh Wati (2024), menggosok gigi dengan lembut dan menggunakan gerakan memutar dapat membantu menghilangkan plak yang dapat menyebabkan iritasi pada gusi. Penggunaan sikat gigi dengan bulu yang lembut juga dianjurkan, karena sikat gigi dengan bulu keras dapat menyebabkan cedera pada gusi dan mengakibatkan pendarahan. Pemilihan pasta gigi yang mengandung fluoride juga dapat memberikan perlindungan ekstra untuk gigi dan gusi, karena fluoride membantu menguatkan enamel gigi dan mencegah kerusakan gigi.
Baca juga: Cara Sikat Gigi yang Benar untuk Kesehatan Mulut Optimal
3. Menjaga Pola Makan yang Sehat
Pola makan juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan gusi. Makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti buah-buahan dan sayuran, sangat baik untuk kesehatan gusi. Menurut penelitian oleh Akbar et al. (2021), pola makan yang sehat berhubungan erat dengan kesehatan gigi dan gusi. Vitamin C, misalnya, sangat penting dalam proses penyembuhan gusi dan membantu mencegah peradangan. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C, seperti jeruk, tomat, dan sayuran hijau, dapat mendukung kesehatan gusi.
Sebaliknya, menghindari makanan yang tinggi gula dan asam sangat penting, karena dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan iritasi pada gusi. Gula dapat meningkatkan jumlah bakteri penyebab plak yang dapat merusak gusi. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan manis dan mengutamakan makanan yang lebih sehat untuk mendukung kesehatan mulut.
Baca juga: 5 Vitamin untuk Gigi dan Gusi yang Sehat
4. Pemeriksaan Gigi Secara Rutin
Pemeriksaan gigi secara rutin merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan gusi. Suwandi et al. (2022) menyarankan agar kita melakukan pemeriksaan gigi setidaknya dua kali setahun untuk mendeteksi masalah pada gusi sejak dini. Dengan pemeriksaan rutin, dokter gigi dapat melakukan pembersihan gigi secara profesional dan mendeteksi tanda-tanda peradangan atau infeksi pada gusi. Pemeriksaan rutin ini juga memberi kesempatan bagi dokter gigi untuk memberikan saran perawatan yang tepat guna menjaga kesehatan gusi dan gigi. Periksakan gigi kamu secara rutin di klinik Medikids atau MHDC terdekat dari lokasimu. Di klinik MHDC Group kamu akan ditangani oleh dokter gigi yang telah berpengalaman dan profesional di bidangnya. Dan jangan khawatir, kamu juga bisa menggunakan asuransi kamu untuk perawatan gigi di klinik gigi terdekat MHDC dan Medikids.
5. Edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga sangat penting untuk menjaga kesehatan gusi. Sosialisasi mengenai PHBS dapat membantu masyarakat memahami pentingnya menjaga kebersihan mulut dan menerapkan pola hidup sehat sehari-hari. Menurut Sitorus et al. (2022), sosialisasi PHBS di lingkungan rumah tangga dan sekolah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya merawat gusi. Dengan meningkatnya pengetahuan tentang cara menjaga gusi yang sehat, diharapkan dapat menurunkan angka kejadian penyakit gusi di masyarakat.
Baca juga: Cara Merawat Kesehatan Gusi
6. Perawatan Gusi Melalui Prosedur Medis
Jika gusi mengalami masalah serius seperti resesi gusi atau perdarahan yang tidak kunjung sembuh, prosedur medis tertentu mungkin diperlukan. Salah satu prosedur yang dapat dilakukan untuk mengatasi resesi gusi adalah tunneling connective tissue graft, yang bertujuan untuk menutup area akar gigi yang terbuka dan memperbaiki ketebalan gusi (Metta et al., 2020). Namun, prosedur ini harus dilakukan oleh profesional yang berpengalaman setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi gusi pasien.
7. Menghindari Kebiasaan Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang sangat merugikan kesehatan gusi. Merokok telah terbukti dapat memperburuk kesehatan gusi dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit periodontal. Prasetyorini & Widhiati (2023) menyebutkan bahwa merokok dapat menghambat proses penyembuhan gusi dan meningkatkan risiko infeksi. Oleh karena itu, menghindari merokok adalah langkah penting dalam merawat gusi agar tetap sehat.
Kesimpulan
Merawat gusi agar tetap sehat membutuhkan pendekatan yang holistik dan komprehensif. Hal ini meliputi kebersihan mulut yang baik, teknik menyikat gigi yang benar, pola makan sehat, pemeriksaan gigi secara rutin, edukasi masyarakat, dan perawatan medis jika diperlukan. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat mencegah berbagai masalah kesehatan gusi dan menjaga kualitas kesehatan mulut secara keseluruhan. Selain itu, penting juga untuk menghindari kebiasaan buruk, seperti merokok, yang dapat merusak kesehatan gusi. Upaya ini memerlukan kerjasama antara individu, keluarga, dan profesional kesehatan untuk menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap kesehatan mulut dan gusi.
ditulis oleh: drg. Suci Rahmasari, M.Kes
Referensi
- Akbar, H., Alexander, N., Paundanan, M., & Agustin, A. (2021). Hubungan pengetahuan dengan sikap orang tua dalam memilih jajanan sehat pada siswa di SDN 1 Upai Kecamatan Kotamobagu Utara. Promotif Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 24-29. https://doi.org/10.56338/pjkm.v11i1.1514
- Fauziah, A. (2023). Edukasi jajanan sehat pada anak usia sekolah dasar. Ejoin Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(9), 953-960. https://doi.org/10.55681/ejoin.v1i9.1545
- Metta, P., Miranda, A., Rusminah, N., & Puspitadewi, H. (2020). Tunneling connective tissue graft sebagai prosedur perawatan resesi gusi kelas I Miller. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 32(2), 9. https://doi.org/10.24198/jkg.v32i1.18042
- Nastiti, A., Kusuma, E., Puspitasari, R., & Handayani, D. (2023). Penguatan edukasi PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) dalam tatanan rumah tangga sebagai upaya menciptakan keluarga ber-PHBS. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), 6(4), 1623-1629. https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i4.9477
- Prasetyorini, B., & Widhiati, S. (2023). Sindrom Kindler. Medicinus, 36(1), 46-57. https://doi.org/10.56951/medicinus.v36i1.117