fbpx

Kenapa Anak Sering Mengalami Sariawan? Pertanda Apa?

Bagikan :

Sariawan bisa terjadi pada setiap orang, termasuk anak-anak. Dalam medis, sariawan dikenal dengan sebutan stomatitis aphtous, yang merupakan ulser berbentuk oval pada mukosa rongga mulut. Menurut Riskesdas 2018, prevalensi sariawan pada anak-anak di Indonesia mencapai 6,3%. Lebih dari 70% kasus yang paling sering terjadi adalah SAR minor, yang biasanya terjadi pada pasien dengan rentan usia 5 hingga 19 tahun.

Apa Gejala dan Penyebab Sariawan pada Anak?

Penyebab utama sariawan belum diketahui dengan pasti, namun dianggao berhubungan dengan beberapa faktor seperti kekurangan nutrisi, truma, genetik, hormonal, dan alergi. Sariawan dapat berdampak buruk pada kualitas hidup anak, mengganggu aktivitas makan dan minum, hingga berbicara.

Umumnya gejala yang dirasakan pada saat sariawan antara lain, nyeri yang sangat menggangu, gatal, sensai terbakar, bahkan dapat di sertai gejala sistemik, seperti demam, lemas, sulit menelan dan pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.

Pada anak-anak, sariawan paling sering terjadi karena trauma pada mulut, seperti menyikat giig terlalu keras, makan makanan keras, atau juga karena luka gigit yang tidak sengaja saat makan. Selain itu, kebiasaan anak yang picky suka memilih-milih makanan dapat menyebabkan sariawan karena kurangnya nutrisi dan vitamin yang dikonsumsi.

Sariawan pada anak bisa menjadi tanda adanya infeksi virus, seperti herpes simpleks dan handfoot and mouth disease (HFMD).

Virus Herpes Simpleks

Herpes simpleks adalah infeksi yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV) yang menyebabkan timbulnya vesikel pada kulit atau mukosa mulut. Anak berusia 1-3 tahun paling sering terserang virus ini, biasanya bermanifestasi sebagai sariawan yang berukuran kecil di bagian gusi, lidah, atau bibir. Sariawan diawali dengan sebuah lentingan yang kemudian pecah. Akibatnya, anak akan mengalami demam dan keseulitan menelan.

Hand Foot Mouth Disease (HFMD)

HFMD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus yaitu Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71), paling sering ditemui pada anak dan bayi terutama pada usia di bawah 10 tahun. Penyakit ini ditandai dengan munculnya demam, rash (ruam pada kulit) dan blister (benjolan kecil) di telapak kaki, tangan dan mukosa mulut. Biasanya setelah 1-2 hari akan muncul sariawan di mulut, bisa di lidah, gusi atau bagian lainnya sehingga menyebabkan anak tidak nafsu makan dan nyeri pada tenggorokan.

Itulah beberapa penyebab anak sering mengalami sariawan dan beberapa tandanya, Moms! Penting sekali untuk menjaga kesehatan gigi anak sejak dini sehingga memiliki senyum yang ceria! Apabila masih ada yang kurang jelas silahkan konsultasikan lebih lanjut masalah kesehatan gigi anak anda di MHDC Clinic dan Medikids Clinic terdekat yaa. Terima kasih semoga bermanfaat.

Instagram MHDC GROUP