Normalnya, gigi tetap manusia berjumlah 32 elemen. Namun, seringkali terdapat kondisi yang menyebabkan gigi menjadi hilang atau harus dicabut, misalnya karena gigi telah berlubang besar, gigi goyang akibat masalah pada gusi, gigi tanggal karena faktor genetik atau penyakit tertentu, hingga gigi yang hilang karena benturan. Salah satu metode untuk mengganti gigi yang hilang ialah pasang gigi palsu.
Pasang Gigi Palsu untuk Mengganti Gigi yang Hilang
Idealnya, gigi asli yang hilang tersebut harus digantikan dengan pasang gigi palsu. Namun masih banyak yang mengabaikannya karena menganggap kehilangan satu-dua gigi bukan masalah dan tidak berbahaya. Padahal, gigi yang hilang dan tidak diganti dapat berdampak kurang baik, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tanpa memiliki gigi yang lengkap, kenyamanan dalam berbicara dan proses pengunyahan dapat terganggu. Selain itu, kehilangan gigi juga dapat berdampak secara psikologis dengan menurunkan rasa percaya diri.
Dampak Gigi yang Hilang Tidak Diganti dengan Pasang Gigi Palsu
Pasang gigi palsu untuk mengganti gigi yang hilang sangat penting untuk dilakukan. Berikut adalah penjelasan mengenai dampak apabila gigi yang hilang tidak dipasang gigi palsu:
Mengganggu Estetika / Penampilan Saat Tersenyum
Salah satu dampak jangka pendek yang langsung terasa ketika kehilangan gigi adalah terganggunya penampilan. Apabila gigi yang hilang adalah gigi depan, adanya celah kosong atau “ompong” di antara gigi dapat sangat mengganggu tampilan wajah ketika tersenyum. Kehilangan gigi pada bagian belakang juga dapat mengganggu penampilan saat sedang tertawa lebar, terutama apabila banyak gigi yang hilang. Dalam jangka panjang, kehilangan gigi dapat berdampak secara psikologis dengan menurunkan kepercayaan diri seseorang dalam bersosialisasi.
Bergesernya Gigi Geligi
Apabila gigi hilang, akan ada ruang yang kosong pada permukaan lengkung gigi. Apabila tidak pasang gigi palsu, gigi yang berada di samping gigi yang hilang lama kelamaan dapat bergeser atau miring untuk mengisi ruang yang telah kosong. Kemudian, apabila gigi yang hilang dan tidak diganti adalah gigi bawah, maka gigi lawannya di rahang atas juga dapat “turun” dan terlihat lebih panjang karena tidak ada lagi gigi kontaknya. Gigi yang miring atau renggang membuat susunan gigi menjadi tidak rata sehingga menimbulkan kontak gigi menjadi premature dan makanan lebih mudah terselip, yang bila dibiarkan lama akan memicu gigi berlubang hingga radang gusi.
Penurunan Efisiensi Kunyah
Hilangnya gigi mengakibatkan beban tekan pengunyahan dialihkan kepada gigi-gigi yang masih ada. Beban kunyah yang terlalu tinggi dapat menimbulkan rasa sakit dan keausan pada gigi tersebut. Sehingga, gigi yang hilang dapat mengurangi kenyamanan saat mengunyah dan menggigit makanan, terutama jika yang hilang adalah gigi geraham. Ketidaknyamanan dalam mengunyah ini dalam jangka panjang dapat memicu kebiasaan mengunyah hanya di satu sisi dan menurunkan efisiensi kunyah, dan lebih lanjut lagi akan berdampak pada proses pencernaan makanan menjadi tidak sempurna.
Pasang Gigi Palsu Mengembalikan Fungsi Bicara
Seperti pada penjelasan sebelumnya, gigi yang tidak lengkap juga dapat menyebabkan terganggunya fungsi bicara. Terlebih lagi, terdapat beberapa huruf yang membutuhkan kontak antara lidah dan gigi dalam pengucapannya, seperti huruf ‘v’, ’f’, ‘r’, dan ‘s’.
Penumpukan plak dan karang gigi
Seperti pada penjelasan di atas, gigi yang hilang menyebabkan susunan gigi menjadi renggang atau tidak beraturan. Akibatnya, makanan akan lebih mudah terselip dan sulit dibersihkan, hingga memicu penumpukan plak dan timbulnya karang gigi. Selain itu, kebiasaan buruk mengunyah pada satu sisi akibat gigi yang tidak lengkap juga dapat menyebabkan penumpukan karang gigi pada sisi yang tidak digunakan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya aliran air liur sebagai pembersih alami pada rongga mulut pada sisi tersebut.
Gangguan Sendi Rahang
Kehilangan gigi dapat merubah posisi gigi-geligi yang lainnya dan mengganggu harmonisasi gigitan. Akibatnya, kerja otot-otot wajah dalam membuka dan menutup rahang serta kerja sendi rahang akan menjadi tidak seimbang. Jika terjadi secara terus menerus, dalam jangka panjang akan menyebabkan kelainan pada sendi rahang (TMD/Temporomandibular Disorder). Gejala yang dapat terjadi pada kelainan ini diantaranya adalah timbulnya rasa sakit atau tidak nyaman saat membuka dan menutup mulut, terdapat bunyi pada sendi (bunyi klik atau kemeresek), buka mulut terbatas, sakit kepala, hingga sakit pada telinga.
Penurunan Kualitas Hidup
Karena fungsi pengunyahan yang tidak optimal, sistem pencernaan makanan dapat terganggu, dan seringkali orang cenderung akan memilih-milih jenis makanan tertentu. Secara tidak langsung, kehilangan gigi yang tidak diganti dapat mengakibatkan turunnya kualitas hidup seseorang karena kurangnya asupan nutrisi. Disamping itu, terganggunya fungsi bicara dan penampilan akibat ada gigi yang hilang juga dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang dalam berinteraksi. Oleh karena itu penting untuk mengganti gigi yang hilang dengan sebuah gigi tiruan.
Itulah penjelasan mengenai dampak yang dapat terjadi apabila gigi yang hilang tidak digantikan dengan pasang gigi palsu. Apabila masih ada yang kurang jelas dan ingin ditanyakan, silahkan konsultasikan masalah permasalahan gigi anda di MHDC Clinic dan Medikids Clinic terdekat, MHDC Clinic dan Medikids Clinic menyediakan layanan pasang gigi palsu berkualitas.