Setelah menjalani prosedur tambal gigi permanen, Anda mungkin bertanya-tanya, apa yang perlu dilakukan agar tambalan tetap awet dan gigi tetap sehat?
Untuk memastikan hasil yang maksimal, ada beberapa hal yang perlu Anda hindari dan lakukan setelah tambal gigi. Simak panduan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Tambal Gigi Permanen?
Tambal gigi permanen adalah prosedur untuk memperbaiki gigi yang rusak akibat lubang, retak, atau trauma lainnya dengan menggunakan bahan tambalan yang dirancang agar tahan lama. Prosedur ini tidak hanya memulihkan fungsi gigi, tetapi juga estetika.
Bahan yang digunakan untuk tambalan permanen bervariasi, seperti resin komposit, amalgam, dan porselen. Misalnya, resin komposit sering dipilih untuk tambal gigi berlubang pada gigi depan karena warnanya yang mirip dengan warna gigi asli, sehingga memberikan hasil yang lebih natural.
Efek Samping Tambal Gigi Permanen
Efek samping setelah pemasangan tambal gigi permanen umumnya ringan dan sementara. Salah satu yang paling sering terjadi adalah sensitivitas gigi terhadap panas, dingin, atau makanan manis. Rasa nyeri atau ketidaknyamanan juga bisa muncul, terutama jika tambalan terlalu tinggi atau ada iritasi pada saraf gigi.
Alergi terhadap bahan tambalan yang ditandai dengan iritasi atau ruam di sekitar tambalan bisa terjadi pula. Selain itu, rasa nyeri berdenyut hingga pembengkakan juga dapat timbul jika tambalan tidak dipasang dengan sempurna.
Apa Saja Pantangan Setelah Tambal Gigi Permanen?
Setelah melakukan perawatan tambal gigi permanen, ada beberapa pantangan yang perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan masalah kesehatan gigi lebih lanjut dan tambalan tetap terjaga. Berikut beberapa hal yang sebaiknya dihindari:
Mengunyah di Area Tambalan
Jika tambalan belum sepenuhnya mengeras, tekanan akibat mengunyah bisa menyebabkan tambalan retak atau bergeser. Mengunyah dengan gigi yang baru ditambal dapat meningkatkan risiko kerusakan tambalan. Risiko akan lebih besar jika tambalan dilakukan pada gigi belakang yang sering digunakan untuk mengunyah makanan.
Makanan Keras dan Lengket
Makanan keras dan lengket bisa merusak tambalan gigi, terutama setelah prosedur baru saja dilakukan. Kacang dan es batu dapat memberi tekanan berlebih dan membuat tambalan retak atau pecah. Sementara itu, makanan lengket seperti permen karet, karamel, atau dodol bisa menempel pada tambalan dan menariknya keluar, terutama jika tambalan belum sepenuhnya mengikat gigi.
Minuman Panas atau Dingin
Setelah ditambal, gigi membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan bahan tambalan baru. Minuman panas bisa memperburuk sensitivitas gigi dan mempengaruhi bahan tambalan yang cukup sensitif terhadap perubahan suhu. Begitu juga dengan minuman dingin yang dapat memicu rasa ngilu, terutama jika tambalan dilakukan pada gigi berlubang besar yang dekat dengan saraf gigi.
Menghindari Kebiasaan Menggosok Gigi Terlalu Keras
Menggosok gigi terlalu keras dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan gusi terkikis. Kebiasaan ini juga dapat memperburuk kondisi gigi yang sensitif dan bahkan merusak tambalan atau perawatan gigi lainnya.
Menggigit Benda Keras
Hindari kebiasaan menggigit kuku, ujung pensil, atau membuka kemasan plastik dengan gigi. Kebiasaan ini bisa merusak atau melepaskan tambal gigi depan. Jika Anda sering menggertakkan gigi saat tidur atau bruxism, gunakan pelindung gigi untuk mengurangi tekanan pada tambalan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Bagaimana Perawatan Setelah Tambal Gigi Permanen?
Perawatan yang tepat sangat penting untuk memastikan tambalan tetap kokoh, bebas dari kerusakan, dan mencegah masalah lebih lanjut. Berikut adalah penjelasan mengenai cara merawat gigi yang sudah ditambal:
Minum Obat Pereda Nyeri
Umumnya, obat ini digunakan untuk meredakan nyeri sementara hingga area sekitar tambalan pulih sepenuhnya. Namun jika rasa sakit tetap berlanjut atau semakin parah, segera hubungi dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Rutin Menyikat Gigi dengan Teknik yang Benar
Menyikat gigi adalah cara utama untuk menjaga kesehatan gigi dan tambalan. Gunakan pasta gigi berfluoride untuk memperkuat email gigi dan melindungi tambalan.
Lalu, sikat gigi dengan lembut agar tambalan tidak terkikis atau lepas. Pastikan untuk menyikat gigi 2 kali sehari, terutama setelah makan untuk menghindari sisa makanan menempel di tambalan.
Gunakan Benang Gigi
Benang gigi (dental floss) sangat penting untuk membersihkan sela-sela gigi yang sulit dijangkau sikat gigi. Untuk menggunakannya, cukup gesekkan benang gigi dengan lembut di sela gigi dan hindari menariknya terlalu keras agar tambalan tetap aman.
Berkumur dengan Obat Kumur Antibakteri
Perawatan selanjutnya adalah dengan menggunakan obat kumur antibakteri untuk mengurangi jumlah bakteri di mulut. Obat kumur ini sangat berguna dalam mengurangi risiko karies sekunder yang bisa berkembang di sekitar tambalan, terutama pada tambal gigi berlubang besar. Untuk hasil terbaik, gunakan setelah menyikat gigi atau sebelum tidur selama 30 detik.
Konsultasi Rutin ke Dokter Gigi
Konsultasi rutin ke dokter gigi penting untuk memastikan kondisi tambalan gigi tetap baik. Kunjungi Klinik MHDC atau Medikids setiap enam bulan sekali untuk memeriksa tambalan serta membersihkan plak atau karang gigi yang sulit dijangkau. Dengan pemeriksaan rutin, dokter gigi dapat mendeteksi masalah sejak dini seperti tambalan yang mulai aus atau longgar
Bagi Anda yang ingin memanfaatkan benefit asuransi untuk tambal gigi, Klinik MHDC dan Medikids juga menerima klaim asuransi untuk prosedur tersebut. Jangan ragu untuk menghubungi atau langsung datang ke MHDC agar Anda segera mendapatkan penanganan terbaik!
Ditinjau oleh: drg. Laila Novpriati