Gusi merupakan jaringan lunak yang berperan penting dalam melindungi akar gigi dan menopang struktur mulut. Namun, pada beberapa kondisi, jaringan ini dapat mengalami pertumbuhan abnormal yang disebut tumor gusi. Tumor ini dapat berupa benjolan jinak yang tidak berbahaya, hingga kanker gusi yang bersifat ganas dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Pemahaman mengenai ciri-ciri dan penyebab tumor gusi sangat penting agar masyarakat dapat mengenali gejalanya sejak dini dan segera mencari pertolongan medis.
Apa Itu Tumor Gusi
Tumor gusi adalah kondisi di mana terbentuk massa atau benjolan abnormal pada jaringan gusi. Pertumbuhan ini dapat bersifat:
- Jinak, yaitu tidak menyebar ke jaringan lain dan umumnya dapat diangkat dengan tindakan bedah sederhana.
- Ganas (kanker), yaitu menyerang jaringan di sekitarnya dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis).
Baca juga: Yuk Segera Deteksi Dini Tumor Rongga Mulut!
Jenis-Jenis Tumor Gusi
Secara umum, tumor gusi terbagi menjadi dua kelompok besar: tumor jinak (non-kanker) dan tumor ganas (kanker mulut).
Tumor Gusi Jinak
Tumor gusi jinak sering kali merupakan reaksi tubuh terhadap iritasi kronis, bukan kanker sesungguhnya. Kondisi ini disebut hiperplasia reaktif (reactive hyperplasia), yaitu pertumbuhan jaringan berlebih akibat luka, gesekan, atau infeksi berulang di rongga mulut.
Beberapa bentuk umum dari tumor gusi jinak antara lain:
Epulis Fissuratum
Penyebab dari infeksi ini adalah tekanan terus-menerus dari gigi tiruan yang tidak pas menyebabkan iritasi mekanis pada tepi gusi. Ciri-cirinya adalah terlihat seperti lipatan jaringan lunak di tepi gigi tiruan. Beberapa ciri-ciri Epulis Fissuratum adalah:
- Terlihat seperti lipatan jaringan lunak di tepi gigi tiruan.
- Kadang membentuk dua bagian dengan celah (fisura) di antara keduanya.
- Lesi dapat memanjang mengikuti bentuk gigi tiruan.
- Dapat disertai kemerahan ringan akibat peradangan.

Polip Pulpa
Penyebab terjadinya polip pulpa adalah karies gigi yang parah hingga pulpa (saraf dan pembuluh darah gigi) terbuka, menyebabkan jaringan pulpa tumbuh keluar. Ciri-ciri yang mudah dikenali adalah bentuknya yang menyerupai daging tumbuh seperti jaringan merah. Umumnya polip pulpa tidak nyeri karena hanya sedikit saraf yang tersiksa. Polip pulpa sering ditemukan pada gigi geraham anak-anak atau remaja.

Granuloma Piogenik
Penyebab terjadinya Granuloma Piogenik adalah adanya iritasi atau peradangan kronis, seperti akibat karang gigi, sisa makanan, atau cedera ringan pada gusi. Ciri-ciri paling umum yang terjadi adalah benjolan merah terang hingga keunguan, lunak, dan mudah berdarah. Granuloma biasanya muncul di area gusi yang mudah teriritasi.

Epulis Kehamilan
Perubahan hormonal selama kehamilan (terutama trimester akhir) meningkatkan sensitivitas pembuluh darah gusi terhadap iritasi plak. Ciri terjadinya epulis adalah adanya benjolan merah lembut, mudah berdarah, biasanya di antara dua gigi depan. Biasanya sering disertai gusi bengkak dan kemerahan. Namun jangan khawatir, biasanya ia akan mengecil sendiri setelah melahirkan.
Pembesaran Gusi (Gingival Enlargement)
Pembesaran akibat inflamasi biasanya terjadi karena kebersihan mulut yang buruk, penumpukan plak dan karang gigi, atau penggunaan alat ortodontik (behel) yang menyebabkan iritasi mekanis pada gusi. Gusi yang mengalami pembesaran tampak merah keunguan, bengkak lunak (edematous), dan mudah berdarah, terutama saat menyikat gigi. Kondisi ini sering disertai bau mulut tidak sedap akibat akumulasi bakteri di sekitar gigi dan gusi. Jika dibiarkan, peradangan dapat berkembang menjadi lebih kronis dan jaringan gusi berubah menjadi lebih keras serta berserat.

Selain karena peradangan, pembesaran gusi juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang. Beberapa obat yang sering memicu kondisi ini antara lain phenytoin (obat antikejang), cyclosporine (obat imunosupresan), dan obat penghambat saluran kalsium seperti nifedipine atau amlodipine yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Neuralgin: Obat Sakit Gigi yang Direkomendasikan
Pembesaran gusi akibat obat biasanya mulai terlihat setelah sekitar satu bulan penggunaan. Gusi tampak menebal, membulat, dan tidak nyeri, bahkan pada beberapa kasus dapat menutupi sebagian permukaan gigi, sehingga menyulitkan pembersihan dan memperparah penumpukan plak. Meski bersifat jinak, kondisi ini perlu diperhatikan karena dapat mengganggu penampilan, kenyamanan, serta kebersihan mulut pasien.
Tumor Gusi Ganas (Kanker Gusi)
Tumor gusi ganas merupakan bentuk kanker mulut yang dapat berkembang dari sel epitel permukaan gusi atau jaringan di bawahnya. Jenis tersering adalah karsinoma sel skuamosa (Squamous Cell Carcinoma).

Ciri-ciri Kanker Mulut / Tumor Gusi Ganas
- Luka atau benjolan di gusi yang tidak sembuh lebih dari 2 minggu.
- Ulkus (luka terbuka) dengan tepi tidak rata atau keras.
- Pertumbuhan cepat, mudah berdarah, dan terasa nyeri.
- Dapat menyebabkan gigi goyah tanpa sebab jelas.
- Dapat menyebar ke pipi, tulang rahang, atau kelenjar getah bening.
Baca juga: Ulkus Dekubitus pada Gigi Anak: Luka yang Mengganggu Kenyamanan Si Kecil
Penyebab Utama Tumor Gusi Ganas (Kanker Mulut)
- Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
- Mengunyah sirih pinang (betel quid), dengan atau tanpa tembakau.
- Kebersihan mulut yang buruk dan iritasi kronis.
- Infeksi virus HPV tertentu yang menyerang mukosa mulut.
Penanganan Tumor Gusi
Diagnosis tumor gusi dilakukan melalui:
- Pemeriksaan klinis oleh dokter gigi atau dokter spesialis bedah mulut.
- Biopsi jaringan, untuk menentukan apakah lesi bersifat jinak atau ganas.
- Pemeriksaan radiografis (rontgen) bila dicurigai ada keterlibatan tulang.

Penanganan tergantung jenis dan sifatnya:
- Tumor jinak: diangkat melalui pembedahan sederhana dan menjaga kebersihan mulut.
- Tumor ganas: memerlukan tindakan lebih agresif seperti operasi, radioterapi, atau kemoterapi, tergantung stadium penyakit.
Pencegahan Tumor Gusi
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tumor gusi antara lain:
- Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari dan flossing.
- Menghindari rokok, alkohol, dan kebiasaan mengunyah sirih pinang.
- Rutin memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali.
- Menggunakan gigi tiruan yang pas agar tidak menimbulkan iritasi kronis pada gusi.
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan memperbanyak buah serta sayur.

Kesimpulan
Tumor gusi bisa tampak sepele seperti benjolan kecil, namun bisa menjadi tanda awal penyakit serius seperti kanker mulut. Oleh karena itu, pengenalan dini terhadap ciri-ciri dan penyebabnya sangat penting. Jika muncul benjolan, luka, atau perdarahan pada gusi yang tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter gigi atau dokter spesialis di klinik MHDC dan Medikids terdekat. Deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
artikel ditinjau oleh: drg. Rizky Aditiya Irwandi, M.Sc








