Pernahkah Anda memperhatikan gigi anak tampak tumbuh bertumpuk, miring, atau saling menumpuk di satu tempat dan gigi tumbuh tidak pada tempatnya? Bagi sebagian orang tua, kondisi ini sering dianggap “nanti juga rapi sendiri”, padahal kenyataannya tidak selalu demikian. Dalam dunia kedokteran gigi, kondisi ini dikenal sebagai crowding atau susunan gigi yang tidak teratur karena kekurangan ruang di rahang.
Crowding bisa terlihat sepele di awal, tapi jika dibiarkan, bisa berdampak besar terhadap kesehatan gigi anak, fungsi mengunyah, kepercayaan diri, bahkan kualitas hidupnya kelak. Akan tetapi, crowding bisa dicegah dan ditangani dengan baik jika dikenali sejak dini.
Apa Itu Gigi Crowding?
Crowding adalah kondisi di mana gigi tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh dalam posisi yang normal dan rapi di dalam lengkung rahang. Akibatnya, gigi crowded dan bisa tumbuh miring, bertumpuk, atau bahkan tidak tumbuh sama sekali (impaksi).
Crowding bisa terjadi di rahang atas maupun bawah, dan paling sering terlihat pada gigi depan anak usia 7–12 tahun. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menetap hingga dewasa dan membutuhkan perawatan ortodonti yang lebih kompleks nantinya. Jadi konsultasikan kebutuhan gigi Si Kecil sejak dini sehingga Anda tahu apa yang terbaik untuk dilakukan. Anda bisa mulai dari menggunakan promo Starter Check dari Brace Up, dengan Rp199.000 Anda sudah bisa mendapatkan konsultasi dengan dokter spesialis orthodonti dan cek gigi untuk mengetahui perawatan orthodonti yang dibutuhkan anak.
Mengapa Gigi Bertumpuk pada Anak?
Ada beberapa penyebab umum terjadinya crowding:
Rahang Kecil atau Sempit
Anak dengan ukuran rahang yang kecil sering kali tidak memiliki cukup ruang untuk seluruh gigi permanennya. Gigi akhirnya tumbuh saling menumpuk karena ruang tidak mencukupi.

Ukuran Gigi Lebih Besar dari Ruang yang Tersedia
Beberapa anak mewarisi ukuran gigi yang besar dari orang tuanya, sedangkan rahangnya tidak cukup besar. Ini menciptakan ketidakseimbangan dan menyebabkan gigi tumbuh berjejal.

Kehilangan Gigi Susu Terlalu Dini
Jika gigi susu tanggal terlalu cepat karena gigi berlubang atau trauma, gigi di sekitarnya bisa bergeser dan menghilangkan ruang yang seharusnya ditempati oleh gigi permanen.
Kebiasaan Buruk Sejak Dini
Kebiasaan seperti mengisap jempol, penggunaan dot terlalu lama, bernapas lewat mulut, atau dorongan lidah bisa mengganggu perkembangan rahang dan posisi gigi.

Apa Saja Tanda Gigi Crowding?
Crowding bisa dikenali sejak dini, bahkan saat anak masih dalam fase gigi campuran (perpaduan antara gigi susu dan permanen). Tanda-tandanya antara lain:
- Gigi terlihat bertumpuk atau saling menumpuk
- Gigi permanen tumbuh di belakang atau di luar barisan gigi lainnya
- Gigi tampak miring atau berputar (rotasi)
- Sulit membersihkan sela-sela gigi
- Anak mengeluh susah mengunyah atau menggigit makanan
- Sering sariawan karena gigi menabrak jaringan lunak

Akibat Jika Crowding Dibiarkan
Crowding bukan sekadar masalah estetika, karena bila tidak ditangani, bisa menimbulkan masalah seperti:
- Penumpukan plak dan karang gigi: Gigi yang bertumpuk sulit dibersihkan sehingga risiko karies dan radang gusi meningkat.
- Gangguan pertumbuhan gigi permanen: Gigi yang tidak punya cukup ruang bisa tumbuh sebagian atau terjebak di dalam tulang (impaksi).
- Masalah bicara dan mengunyah: Posisi gigi yang tidak ideal mempengaruhi fungsi pengunyahan dan pelafalan.
- Masalah psikologis: Anak bisa kehilangan rasa percaya diri akibat bentuk senyum yang dianggap “berbeda”.
- Perawatan lebih rumit saat dewasa: Penanganan crowding yang tertunda bisa memerlukan pencabutan gigi permanen atau bahkan pembedahan rahang.

Bagaimana Cara Mengatasi Crowding?
Intervensi Dini (Interceptive Orthodontics)
Ini adalah langkah penting untuk mencegah crowding menjadi lebih parah. Perawatan yang bisa dilakukan antara lain:
- Alat ortodontik lepasan untuk mengarahkan pertumbuhan rahang
- Palatal expander jika rahang terlalu sempit
- Space maintainer bila gigi susu tanggal terlalu cepat
Behel / Braces
Merupakan pilihan utama untuk merapikan gigi yang sudah bertumpuk. Behel bekerja dengan memberikan tekanan ringan untuk menggeser posisi gigi ke tempat yang benar.
- Behel konvensional (metal braces)
- Behel estetik (ceramic braces)
- Clear aligner (misalnya Invisalign) — cocok untuk kasus ringan sampai sedang
Gigi Crowding Bisa Dicegah?
Ya! Crowding bisa dicegah atau dicegah agar tidak semakin parah jika dilakukan langkah-langkah berikut:
- Rutin kontrol ke dokter gigi sejak dini. Konsultasikan ke dokter spesialis orthodonti atau dokter gigi anak.
- Rawat gigi susu dengan baik — jangan anggap sepele karena “akan tanggal juga”
- Hindari kebiasaan buruk seperti mengisap jempol atau empeng terlalu lama
- Beri anak makanan yang perlu dikunyah (wortel, apel) untuk melatih rahang
- Pastikan kebersihan gigi terjaga untuk mencegah pencabutan dini karena karies
Crowding atau gigi bertumpuk bukan sekadar masalah estetika. Ini adalah kondisi yang bisa memengaruhi fungsi mulut, kebersihan gigi, dan rasa percaya diri anak. Kabar baiknya, kondisi ini bisa dikenali dan ditangani sejak dini, bahkan dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana.
Jika Anda melihat tanda-tanda crowding pada anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi atau ortodontis. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang anak mendapatkan senyum sehat dan indah tanpa perawatan yang terlalu kompleks di kemudian hari. Yuk, jadwalkan konsultasi gigi anak di Medikids Clinic atau MHDC Clinic untuk evaluasi susunan gigi sejak dini. Senyum sehat bisa dimulai dari sekarang!
ditulis oleh: drg. Annisa Sittadewi
ditinjau oleh: drg. Rizky Aditiya Irwandi, M.Sc