fbpx

Gigi Bungsu Berlubang: Solusi dan Perawatan Tepat

Bagikan :

Table of Contents

Gigi bungsu, atau dikenal sebagai molar ketiga, sering kali menjadi sumber masalah bagi banyak orang. Gigi ini biasanya tumbuh di usia dewasa muda, antara 17 hingga 25 tahun. Karena posisinya yang berada di bagian paling belakang mulut, gigi bungsu sering kali tidak memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dengan sempurna. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk gigi bungsu yang berlubang. Artikel ini akan membahas apa yang perlu Kamu ketahui tentang penatalaksanaan gigi bungsu berlubang dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.

Gambar 1. Gigi bungsu (Source)

Mengapa Gigi Bungsu Sering Bermasalah?

Gigi bungsu sering kali mengalami masalah karena kurangnya ruang di rahang untuk tumbuh dengan benar. Akibatnya, gigi ini bisa tumbuh miring atau bahkan terjebak di dalam gusi, yang disebut impaksi. Selain itu, karena lokasinya yang sulit dijangkau, gigi bungsu lebih rentan terhadap penumpukan plak dan sisa makanan, yang dapat menyebabkan kerusakan dan lubang pada gigi.

  • Evaluasi Klinis dan Radiografis

Jika kamu mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di area gigi bungsu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengunjungi dokter gigi untuk evaluasi klinis. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin merekomendasikan pemeriksaan radiografis menggunakan cone-beam computed tomography (CBCT). Teknologi ini lebih efektif dibandingkan dengan radiografi konvensional dalam menilai kondisi gigi bungsu dan risiko komplikasi lainnya, seperti komunikasi oroantral, yang dapat terjadi jika gigi bungsu berada dekat dengan sinus maksilaris.

8 Bahaya Jika Gigi Bungsu yang Tumbuh Miring Tidak Dicabut - KlikDokter
Gambar 2. Gigi bungsu yang tumbuh miring (Source)
  • Ekstraksi atau Perawatan?

Setelah evaluasi, dokter gigi akan menentukan apakah gigi bungsu perlu diekstraksi atau dapat dipertahankan dengan perawatan tertentu. Gigi bungsu yang terinfeksi atau mengalami kerusakan parah biasanya perlu diekstraksi untuk mencegah penyebaran infeksi. Namun, jika kerusakan tidak terlalu parah, dokter gigi mungkin merekomendasikan perawatan konservatif seperti penambalan.

Baca juga: Tambal Gigi: Prosedur, Jenis, dan Mana yang Cocok untuk Kamu?

  • Pemilihan Anestesi yang Tepat

Jika ekstraksi diperlukan, pemilihan anestesi yang tepat menjadi sangat penting untuk kenyamanan pasien. Remimazolam, misalnya, telah terbukti lebih cepat dalam hal onset dan pemulihan dibandingkan dengan midazolam. Anestesi lokal sering digunakan untuk prosedur yang lebih sederhana, sementara anestesi umum mungkin diperlukan untuk kasus yang lebih kompleks, terutama jika pasien merasa cemas.

  • Mengatasi Komplikasi Selama Prosedur

Selama prosedur ekstraksi, dokter gigi harus waspada terhadap komplikasi yang mungkin terjadi, seperti perdarahan, infeksi, dan kerusakan saraf. Insiden infeksi pascaoperasi dilaporkan berkisar antara 1% hingga 4%. Oleh karena itu, penggunaan teknik bedah yang tepat dan pemantauan yang cermat sangat penting. Salah satu metode yang dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan pascaoperasi adalah penggunaan kinesio tape.

Cabut Gigi - Tujuan, Jenis, dan Prosedur | Halodoc
Gambar 3. Prosedur cabut gigi (Source)
  • Manajemen Nyeri Pascaoperasi

Setelah ekstraksi, manajemen nyeri menjadi fokus utama. Penggunaan analgesik oral adalah metode yang umum digunakan. Namun, pendekatan baru yang menggabungkan rangsangan noxious dan non-noxious telah menunjukkan potensi dalam mengurangi nyeri tanpa efek samping yang signifikan. Metode ini sangat berguna bagi pasien yang tidak dapat mentoleransi analgesik konvensional.

  • Instruksi Pascaoperasi yang Jelas

Memberikan instruksi pascaoperasi yang jelas kepada pasien adalah kunci untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Pasien harus diberi tahu tentang cara merawat luka dan tanda-tanda komplikasi yang perlu diwaspadai, seperti pembengkakan yang tidak normal atau perdarahan yang berlebihan. Kebersihan mulut yang baik dan mengikuti saran dokter gigi sangat penting untuk pemulihan yang cepat dan bebas komplikasi.

gigi bungsu adalah

Kesimpulan

Mengatasi gigi bungsu yang berlubang memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terencana. Mulai dari evaluasi klinis dan radiografis, pemilihan teknik anestesi yang tepat, hingga manajemen komplikasi dan perawatan pascaoperasi, semua langkah ini penting untuk memastikan hasil yang optimal bagi pasien. Dengan memahami proses ini, Kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait kesehatan gigi dan mulut Kamu.

Dengan informasi ini, diharapkan Kamu dapat lebih memahami pentingnya penanganan yang tepat untuk gigi bungsu yang berlubang dan mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi jika Kamu mengalami masalah dengan gigi bungsu Kamu.

Di tulis oleh: Drg. Suci Rahmasari, M.Kes

klinik gigi terdekat

Daftar referensi: 

  1. Iwata, E., Hasegawa, T., Kobayashi, M., Tachibana, A., Takata, N., Oko, T., … & Akashi, M. (2020). Can CT predict the development of oroantral fistula in patients undergoing maxillary third molar removal? Oral and Maxillofacial Surgery, 25(1), 7-17. https://doi.org/10.1007/s10006-020-00878-z
  2. Lewusz-Butkiewicz, K., Kaczor, K., & Nowicka, A. (2018). Risk factors in oroantral communication while extracting the upper third molar: systematic review. Dental and Medical Problems, 55(1), 69-74. https://doi.org/10.17219/dmp/80944
  3. Sayed, N., Bakathir, A., Pasha, M., & Al-Sudairy, S. (2019). Complications of third molar extraction: a retrospective study from a tertiary healthcare centre in Oman. Sultan Qaboos University Medical Journal [SQUMJ], 19(3), 230. https://doi.org/10.18295/squmj.2019.19.03.009
  4. Wang, L., Quan, J., Pei, L., Li, M., Ruan, X., Chen, S., … & Huang, Y. (2023). Efficacy of continuous intravenous remimazolam versus midazolam in the extraction of impacted wisdom teeth: protocol of a randomised controlled trial. BMJ Open, 13(4), e067908. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2022-067908
  5. Anzai, H., Mitate, E., Tanaka, F., Oobayashi, Y., Yoshizumi, J., & Hiraki, A. (2020). Unexpected hemorrhage during wisdom tooth extraction: report of two cases and review of management techniques. Oral Science International, 17(3), 190-195. https://doi.org/10.1002/osi2.1055

Instagram MHDC GROUP