fbpx

Minuman Panas dan Dingin: Pemicu Gigi Ngilu yang Jarang Disadari

Bagikan :

Sensitivitas gigi atau yang sering disebut dengan gigi ngilu adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak orang. Salah satu pemicu yang sering kali menjadi penyebab utama dari masalah ini adalah perubahan suhu yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas atau dingin. Lantas, apakah benar bahwa makanan dan minuman panas atau dingin bisa menyebabkan gigi ngilu? Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang menyebabkan gigi menjadi sensitif terhadap suhu dan bagaimana cara mencegahnya.

Penyebab Utama Gigi Ngilu

Gigi ngilu umumnya terjadi ketika lapisan pelindung gigi, yaitu enamel, mengalami kerusakan atau penipisan. Enamel berfungsi melindungi lapisan dentin yang lebih sensitif, di mana terdapat saraf-saraf yang terhubung langsung dengan pusat rasa nyeri. Ketika enamel rusak, rangsangan seperti suhu panas, dingin, atau asam dapat mencapai dentin dan menimbulkan rasa ngilu.

Menurut penelitian, minuman dengan pH rendah seperti minuman berkarbonasi dan minuman berenergi dapat menyebabkan demineralisasi pada enamel gigi. Demineralisasi adalah proses di mana mineral kalsium dalam enamel larut akibat asam yang terkandung dalam minuman tersebut. Akibatnya, enamel menjadi lebih berpori dan rentan terhadap kerusakan. Ketika enamel melemah, paparan suhu ekstrem, baik panas maupun dingin, akan lebih mudah menimbulkan sensasi ngilu.

demineralisasi enamel gigi
Demineralisasi enamel gigi (source)

 Bahaya Minuman Panas dan Dingin

Minuman dingin, terutama yang mengandung gula seperti minuman bersoda atau jus buah kemasan, berpotensi memperburuk kerusakan gigi. Akumulasi plak akibat konsumsi minuman manis dapat memicu karies gigi, yang menjadi salah satu penyebab utama gigi ngilu. Karies gigi terjadi ketika plak yang mengandung bakteri menguraikan gula dan menghasilkan asam, yang selanjutnya merusak enamel gigi.

Teh dan kopi dapat merusak gigi
Teh dan kopi dapat menyebabkan sensitivitas gigi (source Freepik)

Di sisi lain, minuman panas seperti kopi dan teh juga dapat menyebabkan sensitivitas gigi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat memengaruhi kekasaran permukaan resin akrilik yang digunakan pada prostetik gigi, yang menunjukkan bahwa minuman panas dapat memengaruhi kesehatan gigi secara tidak langsung. Jika enamel sudah melemah karena demineralisasi, paparan minuman panas dapat memperparah sensitivitas gigi.

Kebiasaan Konsumsi yang Memicu Sensitivitas Gigi

Kebiasaan konsumsi makanan dan minuman tinggi gula dan asam turut berperan dalam meningkatkan risiko gigi ngilu. Penelitian yang dilakukan oleh Maghfira (2024) menunjukkan bahwa anak-anak yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis memiliki risiko lebih tinggi mengalami kerusakan gigi dibandingkan orang dewasa. Hal ini terjadi karena pada anak-anak, enamel gigi masih dalam tahap perkembangan sehingga lebih rentan terhadap erosi yang disebabkan oleh asam.

Baca juga: Makanan yang Membuat Gigi Anak Sehat

Kebiasaan mengonsumsi minuman berkarbonasi secara berlebihan juga meningkatkan risiko erosi gigi. Erosi gigi adalah hilangnya enamel secara bertahap akibat paparan asam dari makanan atau minuman. Jika enamel sudah terkikis, sensitivitas gigi terhadap perubahan suhu akan meningkat, menyebabkan gigi terasa ngilu ketika terpapar suhu panas atau dingin.

Soda dapat merusak gigi
Minuman berkarbonasi dapat meningkatkan erosi gigi (source Freepik)

Cara Mencegah Gigi Ngilu

Untuk mengurangi risiko gigi ngilu, penting bagi kita untuk memperhatikan jenis dan suhu makanan atau minuman yang dikonsumsi. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah sensitivitas gigi:

1. Kurangi Konsumsi Minuman Asam dan Manis

Minuman berenergi, minuman berkarbonasi, dan jus buah yang memiliki kadar asam tinggi sebaiknya dibatasi. Selain itu, penting untuk menghindari konsumsi minuman manis secara berlebihan karena gula dapat memicu akumulasi plak dan menyebabkan kerusakan gigi.

 2. Gunakan Pasta Gigi Khusus untuk Gigi Sensitif

Pasta gigi yang dirancang khusus untuk gigi sensitif mengandung bahan yang dapat membantu memperkuat enamel dan melindungi dentin dari rangsangan eksternal.

Pasta gigi untuk gigi sensitif

3. Hindari Perubahan Suhu yang Ekstrem pada Makanan dan Minuman

Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas atau dingin secara bersamaan. Paparan suhu ekstrem dapat memicu gigi ngilu terutama jika enamel sudah rusak.

4. Menjaga Kebersihan Gigi yang Baik

Sikat gigi secara teratur dengan teknik yang tepat untuk mencegah akumulasi plak dan menjaga kesehatan enamel. Menggunakan benang gigi dan berkumur dengan mouthwash yang mengandung fluoride juga membantu memperkuat enamel.

Minuman panas dan dingin dapat memicu gigi ngilu, terutama jika enamel gigi sudah melemah akibat demineralisasi. Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi asam dan gula dapat memperparah kondisi ini. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebiasaan konsumsi yang sehat dan menjaga kebersihan gigi dengan baik agar terhindar dari rasa ngilu akibat perubahan suhu. Dan juga penting untuk rutin mengecek kesehatan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Kamu bisa periksa gigi di klinik MHDC dan Medikids terdekat dari lokasimu dan juga menggunakan benefit asuransi yang kamu miliki. 

ditulis oleh: drg. Suci

referensi:

  1. Anastasia, D. (2019). Perbedaan Kekerasan Permukaan Enamel Gigi Setelah Perendaman Dalam Berbagai Minuman Berenergi. Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi, 15(2), 47. https://doi.org/10.32509/jitekgi.v15i2.896
  2. Panigoro, S., & Pangemanan, D. (2015). Kadar Kalsium Gigi yang Terlarut Pada Perendaman Minuman Isotonik. E-Gigi, 3(2). https://doi.org/10.35790/eg.3.2.2015.9604
  3. Jerabun, A., Pradnyani, I., & Kusumadewi, S. (2020). Perbedaan Pola Kelarutan Kalsium Enamel Pada Perendaman Gigi Antara Minuman Ringan Berkarbonasi dan Minuman Isotonik. Bali Dental Journal, 4(2), 99-103. https://doi.org/10.51559/bdj.v4i2.53
  4. Savitri, S., Primarti, R., & Gartika, M. (2017). Hubungan Frekuensi Asupan Minuman Manis dengan Akumulasi Plak pada Anak. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 29(2), 185-192. https://doi.org/10.24198/jkg.v29i2.18553

Instagram MHDC GROUP