Menjaga kesehatan gigi dan mulut sama dengan menjaga kesehatan tubuh, karena mulut adalah salah satu jalan masuk nutrisi bermanfaat dan kumat berbahaya menuju tubuh. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi. Menyikat gigi dapat membuat gigi bersih, menghilangkan bau mulut, mencegah kerusakan gigi dan mengurangi resiko penyakit gusi. Frekuensi menyikat gigi sebaiknya dilakukan 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, dengan durasi menyikat gigi minimal 2 menit. Berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi akibat lalai dalam menyikat gigi.
Gigi berlubang
Gigi berlubang atau disebut juga karies gigi disebabkan oleh larutnya mineral gigi akibat zat asam yang diproduksi kuman rongga mulut dalam plak yang menempel di gigi. Jika tidak menyikat gigi, plak gigi akan menumpuk dan sisa makanan yang berkumpul dalam plak digunakan kuman sebagai makanannya. Kuman lalu menghasilkan asam yang perlahan mengikis lapisan-lapisan permukaan gigi.
Tanda awal dari gigi berlubang dimulai dengan “white spot” yang jika dibiarkan lebih lanjut berujung pada lubang yang terlihat pada permukaan gigi. Lubang gigi yang mencapai lapisan gigi terdalam memicu terjadinya rasa ngilu bahkan nyeri dengan atau tanpa rangsangan seperti minuman dingin, panas maupun makanan manis. Deteksi dini yang dilakukan oleh dokter gigi saat kunjungan rutin 6 bulan sekali, dapat membantu mencegah keparahan lubang yang terjadi. Tindakan untuk gigi berlubang umumnya berupa tambalan sederhana pada gigi. Sayangnya, jika lubang sudah mencapai lapisan terdalam gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah darah, maka perlu perawatan saraf dahulu sebelum dilakukan penambalan pada gigi tersebut.

Bau mulut
Kondisi bau mulut merupakan keadaan dimana napas tidak sedap, sehingga dapat menyebabkan berkurangnya rasa percaya diri saat bersosialisasi. Bau mulut disebabkan oleh bakteri yang tergolong dalam volatile sulfur compounds (VSCs). Salah satu faktor yang menyebabkan bau mulut adalah kurangnya menjaga kebersihkan rongga mulut. Jarang menyikat gigi menyebabkan sisa-sisa makanan menempel pada permukaan gigi, yang dapat menjadi santapan bagi bakteri mulut. Maka dari itu pentingnya menyikat gigi untuk membersihkan sisa sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi
Baca juga: Bau Mulut Akibat Gigi Berlubang: Penyebab, Dampak, dan Solusi
Karang gigi
Karang gigi terbentuk dari timbunan plak gigi yang membentuk lapisan seperti kotoran yang mengeras di permukaan gigi. Penyebab adanya karang gigi karena plak atau sisa makanan yang tidak dibersihkan sehingga menumpuk dan mengeras pada permukaan gigi. Plak menempel pada permukaan gigi dan tidak dapat hilang dengan sendirinya, sehingga penting untuk menyikat gigi setiap hari untuk menghilangkan plak dan berimbas pada pengurangan laju pembentukan karang gigi di rongga mulut.

Jarang menyikat gigi mengakibatkan akumulasi plak gigi sehingga meningkatkan laju pembentukan karang gigi. Pembersihan karang gigi atau yang dikenal dengan scaling gigi tetap harus dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh dokter gigi karena meskipun teratur melakukan sikat gigi, karang gigi akan tetap terbentuk. Tentu, laju pembentukannya akan lebih cepat sehingga karang gigi cenderung jauh lebih banyak jika tidak dilakukan sikat gigi secara teratur.
Radang Gusi
Peradangan pada gusi atau gingivitis terjadi akibat penumpukan plak dan karang gigi. Plak gigi merupakan tempat berkembangbiaknya bakteri yang dapat memicu gusi meradang. Peradangan pada gusi atau gingivitis awalnya tidak menimbulkan gejala, tetapi apabila dibiarkan, gingivitis dapat menimbulkan gejala berupa nyer, gusi bengkak, gusi mudah berdarah saat menyikat gigi, gusi terlihat kemerahan serta terdapat penurunan gusi. Apabila sudah terdapat gejala lebih lanjut tersebut gingivitis sudah berkembang menjadi peradangan pada tulang penyangga gigi atau disebut periodontitis.

Tindakan sederhana seperti menyikat gigi secara teratur secara signifikan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Gigi dan mulut sehat adalah upaya sederhana untuk menjaga tubuh yang sehat. Pastikan kesehatan gigi dan mulut terjaga ya!
Jika ditemukan masalah gigi dan mulut yang disebutkan di atas, konsultasikan segera dengan dokter gigi di MHDC Clinic dan Medikids Clinic terdekat untuk mendapatkan solusi terbaik tuntaskan masalah gigi dan mulut.
ditulis oleh: drg. Risa Febriani
direview oleh: drg. Rizky Aditiya Irwandi, M.Sc
Referensi:
- Dwi R, Rani A. Habit of tooth brushing with the dental caries incidence. Int J Res Med Sci. 2018 Aug;6(8):2606-2610
- Suchetha A, Bhavana P et al. A Comprehensive Review on Dental Calculus. Journal of Health Sciences & Research. 2016 July;7(2);42-50
- Alwinda P et al. Pengetahuan Penanganan Halitosis dalam Masalah Kesehatan Mulut. Jurnal Farmasi Komunitas. 2016;3(2);28-32
- Loreto A et al. Microbial signatures of health, gingivitis, and periodontitis. Periodontology 2000. 2021;00:1–22