Penyakit gusi, termasuk gingivitis dan periodontitis, dapat dicegah dengan menjaga kesehatan gigi dan gusi melalui kebiasaan membersihkan rongga mulut dan mengunjungi dokter gigi (untuk pemeriksaan gigi & mulut yang setidaknya dilakukan setahun sekali).
Peradangan gusi tidak akan muncul jika tidak ada plak menumpuk pada permukaan gigi dan penyakit gusi tidak akan muncul jika tidak terjadi peradangan gusi. Menjaga kebersihan rongga mulut konsisten di rumah, rutin melakukan pembersihan karang gigi oleh dokter gigi, dan atasi faktor risikonya (merokok dan pola makan buruk) adalah kunci untuk mencegah penyakit gusi.
Masalah gusi bisa diatasi dengan mulai membangun kebiasaan-kebiasaan kecil ini di rumah, antara lain:
Menjaga Kebersihan Mulut di Rumah
Cara membangun kebiasaan menjaga kebersihan mulut di rumah antara lain:
Rutin menyikat gigi
Upaya pembersihan gigi ekstra sebaiknya dilakukan pada kondisi gigi geligi yang bertumpuk, sekitar crown gigi tiruan, tambalan gigi, dan gigi tiruan lepasan karena plak mudah sekali menumpuk pada area tersebut dan sulit dijangkau saat dibersihkan. Pembersihkan gigi yang optimal pada setiap orang berbeda sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mengetahui teknik pembersihan gigi dan mulut yang tepat.
Terdapat dua teknik menyikat gigi antara lain:
- Teknik Bass: Pada kondisi gigi dengan gusi sehat atau dengan penyakit gusi, periodontitis
- Teknik Stillman: Pada kondisi gigi dengan gusi lepas (resesi gusi)


Menggunakan Sikat Gigi Interdental
Bersihkan area celah gigi dengan sikat gigi interdental atau dengan benang gigi (dental floss) jika celah gigi terlalu sempit. Ukuran sikat gigi interdental dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Membersihkan sela gigi ini dilakukan sebelum menyikat gigi.

Rutin berkumur
Kumur dengan obat kumur antiseptik untuk mencegah penumpukan plak hingga 12 jam.

Pemeriksaan gigi rutin
Untuk mencegah terjadinya penyakit gusi, sebaiknya lakukan pemeriksaan gigi dan mulut rutin oleh dokter gigi. Pemeriksaan setidaknya dilakukan setahun sekali supaya penyakit gusi dapat terdeteksi sedini mungkin. Apabila ada tanda penyakit gusi, perawatan dapat diberikan sebelum kondisinya menjadi lebih parah. Untuk memperoleh pemeriksaan menyeluruh kondisi kesehatan gusi, dokter gigi yang dapat ditemui adalah Dokter Spesialis Periodonsia, dokter gigi spesialis gusi.
Selain pemeriksaan gigi, prosedur yang dilakukan oleh dokter gigi juga meliputi pembersihan karang gigi (scaling). Interval kunjungan biasanya diterapkan setiap tiga, empat, dan enam bulan pasca perawatan pada penyakit gusi, bergantung pada kualitas pembersihan rongga mulut yang dilakukan mandiri di rumah (hasil evaluasi dokter gigi saat kunjungan), derajat peradangan gusi, dan keberadaan kantung infeksi pada gusi pasca perawatan penyakit gusi dilakukan.
Atasi faktor risiko
Pencegahan penyakit gusi dapat dilakukan dengan mengatasi faktor risiko seperti dengan berhenti merokok, kurangi stres, menerapkan pola diet sehat, dan berolahraga. Kegiatan-kegiatan tersebut mampu mendukung kebersihan rongga mulut untuk mencegah terjadinya penyakit gusi.

Artikel ini diterjemahkan dengan modifikasi oleh drg. Rizky Aditiya Irwandi, MSc terhadap artikel originalnya pada tautan berikut https://www.efp.org/for-patients/gum-diseases/gum-disease-prevention/ dengan tujuan agar artikel edukasi ini dapat dipahami oleh masyarakat di Indonesia.






